Wamena, nirmeke.com – Aksi demonstrasi yang digelar Asosiasi Kepala Desa/Kampung Kabupaten Jayawijaya di halaman Kantor Bupati Jayawijaya berujung ricuh pada Senin (8/9/2025). Sedikitnya 328 kepala desa dari 40 distrik terlibat dalam aksi tersebut.
Para kepala desa menolak wacana pergantian kepala kampung oleh pemerintah kabupaten. Mereka mendesak kejelasan masa jabatan serta mekanisme pergantian yang dianggap tidak transparan.
Aksi yang awalnya berjalan damai memanas setelah orasi berlangsung berjam-jam tanpa kehadiran pejabat utama untuk menerima aspirasi. Sejumlah rekaman yang beredar di Facebook memperlihatkan massa mendorong pagar kantor bupati, sementara aparat berusaha membubarkan kerumunan.
Unggahan di grup WhatsApp warga Wamena juga menampilkan suasana ricuh dengan teriakan massa serta suara letusan diduga tembakan peringatan aparat. Beberapa saksi mata menyebutkan adanya aparat dan pendemo yang terluka akibat lemparan batu.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Bupati Jayawijaya belum mengeluarkan pernyataan resmi. Namun, ratusan aparat kepolisian dan TNI telah dikerahkan untuk mengendalikan situasi. Aktivitas perkantoran di lingkungan pemerintah kabupaten sempat lumpuh akibat aksi tersebut.
Di media sosial, tagar #JayawijayaRicuh dan #KepalaDesaBersuara ramai digunakan warganet Papua. Sejumlah foto yang diunggah warga memperlihatkan massa duduk di depan kantor bupati dengan spanduk bertuliskan “Tolak Pergantian Kepala Kampung Sepihak”. Pesan berantai di WhatsApp juga mengimbau masyarakat agar menghindari area kantor bupati.
Situasi di lokasi berangsur kondusif setelah aparat mengendalikan massa. Belum ada data resmi mengenai jumlah korban maupun kerusakan fasilitas. Redaksi masih berupaya mengonfirmasi informasi lebih lanjut dari pemerintah daerah, kepolisian, dan perwakilan asosiasi kepala desa.(*)