Adil Untuk PerubahanAdil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Kerjasama
    • Kabupaten Lanny Jaya
Tulis judul berita...
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved. Develop By Loteng Kreatif.
Reading: Ayat-ayat Papua Untuk HUT Kemerdekaan RI
Share
Notification
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
  • Headline
  • Tanah Papua
  • Kesehatan
  • Ekonomi & Bisnis
  • Pendidikan
  • Artikel
  • Cerpen Papua
  • Pariwisata
  • Editorial
Tulis judul berita...
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Kerjasama
    • Kabupaten Lanny Jaya
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
Adil Untuk Perubahan > Pena Papua > Catatan Aktivis Papua > Ayat-ayat Papua Untuk HUT Kemerdekaan RI
Catatan Aktivis Papua

Ayat-ayat Papua Untuk HUT Kemerdekaan RI

admin
Last updated: August 20, 2023 21:10
By
admin
Byadmin
Follow:
2 years ago
Share
4 Min Read
Papua Jungle - Ilustrasi
Papua Jungle - Ilustrasi
SHARE

Kemerdekaan sejati dari bangsa Indonesia adalah saat Indonesia menghentikan praktik menjajah bangsa lain dan mengizinkan entitas bangsa lain untuk menemukan jalan menuju kemerdekaannya sendiri.

Iklan Nirmeke

Kemerdekaan bukanlah hak yang dimiliki Indonesia atas bangsa lain, tetapi tanggung jawab untuk memberi mereka kesempatan untuk meraih kemerdekaan mereka sendiri.

Kemerdekaan bukan sekedar pesta simbolis, melainkan suatu perwujudan hak penentuan nasib sendiri bagi bangsa-bangsa terjajah, termasuk bangsa Papua.

Nasionalisme yang dipaksakan oleh penjajah adalah ironi tragis; simbol-simbol nasionalisme penjajah dipaksa untuk menghilangkan sejarah politik bangsa terjajah.

Penjajah menggunakan instrumentalisme simbolis untuk mencapai tujuan politik ekonomi mereka, dengan menggeser makna simbol-simbol nasional bangsa terjajah.

Pemaksaan simbolis adalah manifestasi dari apa yang Antonio Gramsci sebut sebagai ‘perang ideologi’, di mana penjajah berusaha mengontrol pikiran dan persepsi kolektif bangsa terjajah melalui dominasi simbolik.

Penjajah mengintensifkan upaya pemaksaan nasionalisme simbolis saat mereka menyadari bahwa simbol-simbol tersebut mampu meredam semangat perlawanan dan mengaburkan kesadaran akan realitas penindasan.

Penjajah menggunakan simbol-simbol nasionalnya untuk memperkuat narasi legitimasi kolonial hanya untuk meredam perjuangan pembebasan nasional dari bangsa yang sedang dijajah.

Baca Juga:  Ini Alasan PRP Se Lapago Tidak Lakukan Aksi Demo Damai Hari Ini

Kontradiksi esensial terjadi ketika satu entitas mengaku merayakan kemerdekaan sambil secara simultan mengekang kemerdekaan bangsa lain melalui praktik penjajahan.

Kemerdekaan yang merayakan kebebasan dan hak asasi manusia seharusnya tidak bisa berdampingan dengan upaya menjajah dan merampas hak-hak bangsa lain.

Paradoks moral terletak pada pernyataan kemerdekaan yang diiringi dengan tindakan penindasan dan dominasi atas hak kemerdekaan bangsa lain.

Simbiosis antara kemerdekaan dan penjajahan memicu dilema filosofis, mempertanyakan apakah kemerdekaan sejati dapat diperoleh sambil mengabaikan hak-hak bangsa lain untuk bebas dari dominasi asing?

Iklan Otomatis

Kemerdekaan sebagai konsep universal menuntut agar sebuah entitas tidak hanya merefleksikan kedaulatannya sendiri, tetapi juga menghormati kedaulatan dan hak asasi bangsa-bangsa lain.

Bagaimana mungkin rakyat Papua dipaksa menikmati embusan kebebasan, sambil terbelit oleh rantai penjajahan yang mencekik? Itu seperti memadukan lagu kebebasan dengan irama penjajahan.

Bagaimana bisa anda merayakan kemerdekaan sambil menjajah bangsa lain? Itu seperti membangun istana di atas tanah yang penuh penjajahan, tidak akan pernah kokoh dan abadi.

Kemerdekaan yang disajikan oleh penjajah kepada rakyat terjajah seperti pohon tanpa akar, hanya menawarkan buah-buah pahit bagi jiwa yang haus akan kebebasan sejati.

Baca Juga:  Isu Naiwerek dan Propaganda Penantang: Respons Bijak bagi Orang Baliem

Merayakan ‘kemerdekaan’ penjajah adalah seperti menari dengan bayangan di tembok penjara, tanpa pernah merasakan hembusan angin kebebasan.

Seperti melihat pelangi palsu di tengah hujan asin, memaksakan rakyat terjajah merayakan kemerdekaan penjajah hanyalah pesta ilusi di tengah kenyataan yang kelam.

Kami mengucapkan selamat atas kemerdekaan kalian, sambil berharap suatu hari nanti juga akan tiba saat kami bisa menyanyikan lagu kemerdekaan kami sendiri.

Sementara kalian merayakan kemerdekaan, ingatlah bahwa kami juga memiliki impian untuk melihat bendera kami berkibar dengan bangga di angkasa Papua.

Rayakanlah kemerdekaan Anda, namun jangan lupakan bahwa kebebasan adalah hak setiap bangsa, termasuk kami yang masih terjajah.

Merayakan kemerdekaan adalah hak Anda, tapi ingatlah bahwa takdir sejarah tak pernah abadi. Hari kami juga akan tiba.

Sementara Anda merayakan kemenangan, kami merayakan semangat perlawanan yang takkan padam, hingga kami mendapatkan apa yang hakiki.

Kemerdekaan Anda tidak memadamkan api semangat kami; ia justru menginspirasi tekad kami untuk menggapai kemerdekaan dari tangan kolonialisme.

Tanah terjajah @2023

Related

You Might Also Like

HUT ke-62 Bangsa Papua : Ormas Reaksioner NTT dan Polisi serang Massa Aksi AMP dan FRI-WP di Kupang

Peran Utama Militer Kolonial Di Wilayah Jajahan

Dana 15 Miliar Untuk Gereja Ditengah Ribuan Umat Gereja Terendam Musibah Banjir Sungai Balim

Pengesahan UU TNI: Kepentingan Politik Prabowo 2029 Korbankan Supremasi Sipil

60 Tahun Kejahatan Terhadap Kemanusiaan di Papua Barat (1963-2023)

TAGGED:Ayat-ayat Papua Untuk HUT Kemerdekaan RIPapua MerdekaRakyat Papua

Gabung Channel Whatsapp

Dapatkan berita terbaru dari Nirmeke.com di Whatsapp kamu
Klik disini untuk bergabung
Dengan anda klik untuk gabung ke channel kami , Anda menyetujui Persyaratan Penggunaan kami dan mengakui praktik data dalam Kebijakan Privasi kami. Anda dapat berhenti mengikuti kapan saja.
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
Previous Article 54 Mahasiswa Baru IKBU Jayapura Dibekali Materi
Next Article Umat Katolik di Kampung Yogonima Pasang Baliho Himbauan Pesan Moral Uskup Jayapura
Leave a Comment Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terhubung Dengan Media Sosial Kami

1.4kFollowersLike
100FollowersFollow
100FollowersFollow
1kSubscribersSubscribe
300FollowersFollow

Lihat Topik Berita Lain Dari Nirmeke

Iklan dari Nirmeke.com
Ad image

Berita Hangat

Polisi Tangkap Empat Mahasiswa Uncen Saat Aksi Peringati New York Agreement
Pendidikan Polhukam Tanah Papua
16 hours ago
Pengurus GOW Hadiri Sidang APBD Perubahan Kabupaten Yahukimo
Tanah Papua
16 hours ago
Gembala Socratez Yoman Apresiasi Kapolda Papua Ungkap Korupsi Dana Desa Rp160 Miliar, Minta Usut Dugaan Aliran Dana ke Pilgub
Tanah Papua
16 hours ago
Sidang APBD Perubahan Dibuka, Wabup Yahukimo Minta Transparansi dan Perhatian pada Pelayanan Publik
Tanah Papua
16 hours ago
Baca juga
Catatan Aktivis PapuaTanah Papua

PMKRI, Uskup Mandagi, dan PSN

9 months ago
Catatan Aktivis Papua

Bangsa Papua Dibawah Bayang-Bayang Pemilu Kolonial

2 years ago
Catatan Aktivis Papua

Pesan Perpisahan Untuk Pilot Philip Mark Merthens

1 year ago
Raga Kogeya Koordinator Pengungsi Nduga di Wamena - Yefta/nirmeke
Catatan Aktivis PapuaTanah Papua

Raga Kogeya: Pengungsi Nduga Masih Diabaikan Oleh Pemerintah Indonesia

2 years ago
Catatan Aktivis PapuaPendidikanSastra

Pentingnya Literasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Pemuda Papua

1 year ago
Catatan Aktivis Papua

Nota Pembelaan (Pleidoi) Victor Yeimo

2 years ago
Catatan Aktivis PapuaPerempuan & Anak

Perempuan Papua Dalam Perjuangan

1 year ago
Catatan Aktivis Papua

Kepahlawanan dan Patriotisme

2 years ago
Previous Next
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved. Develop By Loteng Kreatif.
  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Cyber
  • Iklan
  • Jasa Buat Website
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?