Wamena, nirmeke.com – Umat Katolik di kapela santo Yohanes Yogonima, paroki “Kristus Gembala Kita” Pugima mendukung pesan-pesan moral dari Uskup Jayapura, Mgr. Yanuarius Teofilus Matopai You, Pr. Sebagai wujud nyata, hari ini umat setempat memasang spanduk di pinggir jalan Trans Wamena-Jayapua (Pugima-Itlawisage).
“Pada Januari lalu kami bikin kesepakatan bersama untuk tidak jual tanah adat, hutan adat, tidak bikin agen minuman keras (lokal). Baru Bapa Uskup Jayapura keluarkan pesan-pesan moral yang hampir sama. Untuk mendukung itu, kami hari ini pasang spanduk disini,” ujar Pakiat Itlait’c, ketua kering di kapela ini.
Lanjutnya, spanduk tersebut dipasang di pertigaan jalan, antara jalan ke arah kampung Sumunikama, jalan masuk Yawitma dan jalan turun ke kampung Yogonima. Orang Muda Katolik (OMK) setempat berperan penting disini selam dua hari ini.
“Kami mau pasang kemarin tapi tidak ada paku, seng dan tripleks, jadi kami tunggu. Kami kumpul seribu dua ribu, baru beli paku dan lainnya di kota. Kemarin hujan jadi tidak pasang. Kemarin hanya pasang tiang saja. Sekarang baru kami selesai pasang,” ujar Frengky Hisage, salah satu penggerak OMK kepada media ini pada Jumat, (18/08/23).
Tokoh penasehat gereja setempat, bapa Weakalok Itlait’c ikut mengawal anak-anak muda. Dia dari awal kawal setiap agenda anak muda agar terus menyemangati semangat mereka saat bekerja.
Upaya ini banyak pihak mulai mengkritisi karena dianggap bertentangan dengan pemerintah, dan uskup Jayapura sendiri. Tetapi Meki Hisage, salah seorang yang bertemu Matopai dalam kunjungan kanonik di paroki ini, katakan bahwa bapa Uskup mendukung pernyataan itu.
“Sebelumnya, banyak orang curiga, kecam dan lainnya. Dorang pikir kami belum komunikasi. Padahal bapa Uskup sendiri sudah terima pernyataan resmi kita. Dia justru bangga karena ada umat yang bisa terjemahkan pesan-pesan moralnya,” katanya ketika dihubungi oleh jurnalis nirmeke.com.
Ia menegaskan, tidak perlu mempersoalkan tentang bapa Uskup Jayapura punya foto dalam pernyataan sikap yang beredar. Umat kasih masuk gambar, karena sadar bapa Uskup Jayapura adalah pimpinan tertinggi dari gereja lokal setempat.
“Apa salahnya kita kasih masuk dia punya foto? Kan bapa Uskup Jayapura itu pimpinan gereja dari semua umat Allah di Keuskupan Jayapura to? Kita kasih masuk dia, karena kita kutip beberapa pesan moral dari dia. Tujuan kami sama dengan bapa Uskup, yaitu; selamatkan tanah adat dan manusia. Salahnya dimana?” tanya Meki untuk orang yang mempersoalkannya. (*)
Pewarta: Soleman Itlay
Mantap