Denpasar, nirmeke.com – Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Lanny Jaya (HIPMA-LANI) se-Jawa dan Bali, Koordinator Wilayah Bali, menyatakan keprihatinan mendalam atas belum direalisasikannya bantuan penunjang studi dari Pemerintah Kabupaten Lanny Jaya.
Dalam pernyataan sikap yang diterima redaksi pada Minggu (7/9/2025), HIPMA-LANI menegaskan bahwa hampir satu tahun terakhir dana bantuan sewa kontrakan dan bantuan studi akhir tak kunjung dicairkan. Kondisi ini, menurut mereka, telah menimbulkan dampak serius bagi mahasiswa.
“Banyak mahasiswa sudah dikeluarkan dari kontrakan, terutama di kota studi Bali dan Bandung. Sementara di kota studi lain juga terancam mengalami hal serupa sehingga aktivitas perkuliahan menjadi sangat terhambat,” demikian kutipan pernyataan sikap HIPMA-LANI.
Mahasiswa menuntut Pemkab Lanny Jaya, khususnya Bupati Aletinus Yigibalom dan Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran (P&P) Saiman Yigibalom, segera merealisasikan kewajiban yang telah dijanjikan. Tuntutan mereka mencakup: Realisasi segera dana sewa kontrakan bagi seluruh mahasiswa Lanny Jaya di Jawa dan Bali. Dan Realisasi dana studi akhir bagi mahasiswa yang berhak menerimanya.
HIPMA-LANI memberikan batas waktu hingga Selasa, 10 September 2025 bagi pemerintah daerah untuk merespons tuntutan. Jika tidak, mereka berencana menggelar aksi unjuk rasa di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta Pusat.
Pernyataan sikap tersebut ditandatangani oleh Mofris Yigibalom, mewakili Badan Pengurus Pusat Se-Jawa dan Bali bersama 10 koordinator wilayah, antara lain Jakarta, Bogor, Tangerang, Bandung, Semarang-Salatiga, Jogja-Solo, Surabaya, Malang, Bali, dan Sidoarjo. Ketua Korwil Bali, Roni Kogoya, turut membubuhkan tanda tangan sebagai penanggung jawab.(*)
Pewarta: Aguz Pabika