Adil Untuk PerubahanAdil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Kerjasama
    • Kabupaten Lanny Jaya
Tulis judul berita...
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved. Develop By Loteng Kreatif.
Reading: Sejarah ODO: Jejak Sekolah Guru Katolik Pertama di Tanah Papua
Share
Notification
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
  • Headline
  • Tanah Papua
  • Kesehatan
  • Ekonomi & Bisnis
  • Pendidikan
  • Artikel
  • Cerpen Papua
  • Pariwisata
  • Editorial
Tulis judul berita...
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Kerjasama
    • Kabupaten Lanny Jaya
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
Adil Untuk Perubahan > Pena Papua > Artikel > Sejarah ODO: Jejak Sekolah Guru Katolik Pertama di Tanah Papua
ArtikelPendidikan

Sejarah ODO: Jejak Sekolah Guru Katolik Pertama di Tanah Papua

Soleman Itlay
Last updated: August 21, 2025 23:36
By
Soleman Itlay
BySoleman Itlay
Follow:
3 weeks ago
1
Share
3 Min Read
Pastor Nerius Louter OFM, pendiri ODO Fakfak duduk paling kanan - Dok
SHARE

Oleh: Soleman Itlay

Iklan Nirmeke

Tanggal 1 September 1950 menjadi momen bersejarah bagi pendidikan Katolik di Tanah Papua. Pada hari itulah Opleiding Dorps Onderwijschooll (ODO) atau Sekolah Pendidikan Guru Kampung pertama kali berdiri di Kampung Gewerpe, Fakfak, Papua Barat.

Lokasi ODO di Kampung Gewerpe, Fakfak pada masa lalu – Dok

Sekolah ini dipelopori oleh para imam Fransiskan, dengan Pastor Nerius Louter OFM sebagai tokoh utama yang mewujudkan gagasan tersebut. Tujuannya jelas: memberantas buta aksara, membangun dasar pendidikan Katolik, dan menyiapkan tenaga guru lokal untuk mengajar anak-anak di kampung-kampung Papua.

“Buta aksara kala itu menjadi kutukan yang membuat orang Papua berjalan di tempat. ODO hadir untuk membongkar tembok ketidaktahuan itu,” demikian catatan para misionaris tentang pendirian sekolah ini.

Penutupan ODO Fakfak

Namun kejayaan ODO tidak bertahan lama. Situasi politik memanas setelah operasi militer Trikora pada 1961. Pemerintah mulai mengambil alih kendali pendidikan. Pada 1964, ODO di Gewerpe resmi ditutup.

Baca Juga:  Guna Menciptakan Kader Berkualitas, IMAPA Mataram Gelar LDK 
Kondisi gedung-gedung ODO Fakfak terkini – Doc

Memasuki akhir 1969 menjelang Pepera, banyak misionaris mengalami intimidasi. Guru-guru katekis pun kehilangan peran. Tahun 1970–1980-an, sejumlah pastor bahkan dideportasi secara perlahan.

Sejak itu, guru-guru “Trikora” menggantikan peran misionaris di kampung-kampung. Di beberapa daerah Katolik, mereka sempat berhadapan dengan guru-guru ODO yang tersisa.

Perubahan dan Perpindahan ODO

Dalam perjalanannya, ODO mengalami berbagai perubahan. Dari ODO menjadi SGB (Sekolah Guru Bawah), kemudian diintegrasikan ke SGA (Sekolah Guru Atas), dan akhirnya menjadi SPG (Sekolah Pendidikan Guru).

Uskup Jayapura, Mgr. Yanuarius Teofilius Matopai You Pr mengunjungi tempat dimana sang ayahnya pernah sekolah di ODO di Kampung Gewerpe, Fakfak pada 24 Mei 2023 – Dok

Pada 1971, sekolah ini dipindahkan ke Waena, Kota Jayapura, dan kini dikenal sebagai SMA YPPK Teruna Bhakti. Namun sekolah ini bersifat umum, sementara gereja kini fokus mendirikan Sekolah Tinggi Pastoral Katolik (STPK) untuk menyiapkan guru katekis, konselor, dan guru agama.

Baca Juga:  Mahasiswa Lapago Minta Pemerintah Selesaikan Persoalan Pro Kontra Lokasi Penempatan Kantor Gubernur

Harapan Menjelang 75 Tahun ODO

Iklan Otomatis

Tanggal 1 September 2025, ODO akan genap berusia 75 tahun. Sayangnya, kompleks ODO di Gewerpe kini hanya menyisakan bangunan tua: aula, asrama, dan rumah pembina yang sebagian masih berdiri.

“Bangunan-bangunan ini seharusnya dirawat sebagai bukti sejarah, bukan dibongkar begitu saja. Nilai sejarah pendidikan Katolik di Papua terlalu besar untuk dilupakan,” ujar seorang pemerhati pendidikan Katolik di Fakfak.

Harapan besar kini ditujukan kepada para Uskup Regio Papua dan pemuka pendidikan Katolik agar semangat pendidikan ODO bisa dihidupkan kembali.

Pastor Nerius Louter OFM, pendiri ODO Fakfak duduk paling kanan – Dok

“Api pendidikan Katolik di tanah ini jangan sampai padam. Roh Kudus kiranya menggerakkan hati para pemimpin gereja untuk menyegarkan kembali rahim pendidikan Katolik yang pernah berjaya,” tambahnya.(*)

Related

You Might Also Like

Sekolah Adat Hugula Akan Dibuka di Kampung Yogonima, Papua Pegunungan

Sastra Sebagai Gerakan Politik di Papua

Mengenang 12 Tahun Kepergian Agus Alua (1960-2011)

Tanpa Gedung, Tanpa Upah, Tapi Penuh Cinta: 17 Anak Pengungsi Lulus dari SD Kristen Duma

IKBD-KLPUW2 Bentuk Generasi Muda Berkualitas Lewat Penerimaan Anggota Baru

TAGGED:Opleiding Dorps Onderwijschooll (ODO)Pastor Nerius Louter OFMSekolah Guru Katolik Pertama di Tanah PapuaSekolah Pendidikan Guru Kampung

Gabung Channel Whatsapp

Dapatkan berita terbaru dari Nirmeke.com di Whatsapp kamu
Klik disini untuk bergabung
Dengan anda klik untuk gabung ke channel kami , Anda menyetujui Persyaratan Penggunaan kami dan mengakui praktik data dalam Kebijakan Privasi kami. Anda dapat berhenti mengikuti kapan saja.
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
Previous Article Anak-Anak SD Negeri Hutkimo Tuntut Hak Pendidikan, Desak Kepala Sekolah Diganti
Next Article Pemkab Yahukimo Sidak Harga Beras di Dekai, Pedagang Diminta Tak Naikkan Harga Sepihak
Leave a Comment Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan dari Nirmeke.com
Ad image

Berita Hangat

Festival Media se-Tanah Papua Pertama Digelar di Nabire, Hadirkan Ratusan Jurnalis dan Praktisi Nasional
Tanah Papua
10 hours ago
DPW Partai GEMA Bangsa Papua Perkuat Struktur Hingga ke Tingkat Kampung
Tanah Papua
10 hours ago
Pemuda Gereja Longgika Tiom Gelar Seminar Sehari: Gembala Teladan dan Kreativitas Pemuda Jadi Sorotan
Tanah Papua
10 hours ago
Pemprov Papua Pegunungan Luncurkan Program “Habis Apel, Minum Kopi Kita” untuk Dukung UMKM Lokal
Ekonomi & Bisnis Tanah Papua
10 hours ago

Lihat Topik Berita Lain Dari Nirmeke

- Advertisement -
- Advertisement -
Baca juga
ArtikelLingkungan

Air Kali Uweima Sumber Kehidupan Masyarakat Balim Huwula

2 years ago
ArtikelEkonomi & Bisnis

Dinan Adii, Mekanik Otodidak Asal Meepago

4 years ago

Mubes II Ikatan Alumni SMP YPPK Santo Thomas Wamena Siap Digelar di Jayapura

3 years ago
Pendidikan

Aksi Lukatok Untuk Biaya Pendidikan dan Kesehatan Umat Katolik di Kampung Yogonima

2 years ago
PendidikanTanah Papua

Mahasiswa Lapago Minta Pemerintah Selesaikan Persoalan Pro Kontra Lokasi Penempatan Kantor Gubernur

2 years ago
Pendidikan

Bundha Literasi Ajak Pelajar Yahukimo Bangkitkan Semangat Membaca

3 months ago
PendidikanTanah Papua

Bupati Lanny Jaya Hadiri Peringatan Hardiknas 2025, Tekankan Pentingnya Pendidikan Merata

4 months ago
Artikel

Mencangkul Harapan: Gerakan Manusia Hugula Dalam Menjaga Budaya dan Alam

2 months ago
Previous Next
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved. Develop By Loteng Kreatif.
  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Cyber
  • Iklan
  • Jasa Buat Website
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?