Adil Untuk PerubahanAdil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Kerjasama
    • Kabupaten Lanny Jaya
Tulis judul berita...
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved. Develop By Loteng Kreatif.
Reading: Koalisi HAM Papua: Presiden Harus Cabut PSN yang Rampas Tanah Adat di Merauke
Share
Notification
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
  • Headline
  • Tanah Papua
  • Kesehatan
  • Ekonomi & Bisnis
  • Pendidikan
  • Artikel
  • Cerpen Papua
  • Pariwisata
  • Editorial
Tulis judul berita...
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Kerjasama
    • Kabupaten Lanny Jaya
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
Adil Untuk Perubahan > Berita Papua > Lingkungan > Koalisi HAM Papua: Presiden Harus Cabut PSN yang Rampas Tanah Adat di Merauke
LingkunganPolhukamTanah Papua

Koalisi HAM Papua: Presiden Harus Cabut PSN yang Rampas Tanah Adat di Merauke

admin
Last updated: October 4, 2025 03:18
By
admin
Byadmin
Follow:
1 month ago
Share
2 Min Read
Koalisi HAM Desak Presiden Cabut Proyek Strategis Nasional di Merauke - Dok Koalis HAM for Nirmeke
SHARE

Merauke. nirmeke.com — Koalisi Penegak Hukum dan HAM Papua (KPHHP) mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk segera mencabut status Proyek Strategis Nasional (PSN) yang diberikan kepada PT Menara Nusa Mandiri (MNM) di Kabupaten Merauke, Papua Selatan. Proyek tersebut dinilai menjadi pintu masuk perampasan tanah adat masyarakat Malind serta melahirkan praktik kriminalisasi terhadap pemilik hak ulayat.

Iklan Nirmeke

Dalam siaran pers yang diterima redaksi, Kamis (2/10/2025), KPHHP menyoroti kasus kriminalisasi yang menimpa Vinsen Kwipalo, warga pemilik tanah adat yang kini diproses hukum atas laporan PT MNM. Koalisi menilai tindakan itu sebagai bentuk intimidasi dan upaya membungkam masyarakat adat yang menolak proyek perkebunan tebu berskala besar.

Baca Juga:  Ratusan Warga Maybrat Demo Tolak Penempatan Pasukan TNI di Perkampungan

“Negara justru bertindak sebagai fasilitator perampasan tanah adat. Status PSN hanya menjadi legitimasi bagi perusahaan untuk masuk dan merusak kehidupan masyarakat Malind,” tegas KPHHP.

Ancaman Perampasan Tanah Adat

KPHHP menilai proyek PT MNM yang dikategorikan sebagai PSN telah memicu keresahan luas karena mengancam kedaulatan pangan, merusak hutan, serta memutus akses masyarakat adat terhadap ruang hidupnya.

“Tanah adalah sumber kehidupan orang Papua. Jika tanah dirampas, maka identitas dan masa depan generasi Malind ikut hilang,” lanjut pernyataan itu.

Koalisi menambahkan, proyek serupa sebelumnya telah meninggalkan jejak penderitaan bagi masyarakat adat di berbagai wilayah Papua. Namun, pemerintah dinilai tetap mengabaikan suara warga dengan alasan pembangunan nasional.

Baca Juga:  Walhi Papua Kritik Sikap Uskup Mandagi yang tidak Menerapkan Laudato Si' kepada Umatnya

Desakan Koalisi HAM

Melalui pernyataannya, KPHHP menyampaikan tiga tuntutan utama:

  1. Presiden Prabowo Subianto segera mencabut status PSN bagi PT MNM di Merauke.
  2. Menghentikan kriminalisasi terhadap Vinsen Kwipalo dan pemilik tanah adat lainnya.
  3. Memastikan perlindungan hak-hak masyarakat adat Malind sesuai dengan konstitusi dan instrumen HAM internasional.

Koalisi menegaskan, kriminalisasi terhadap pemilik tanah adat dan keberpihakan pemerintah kepada perusahaan hanyalah bentuk pengingkaran terhadap keadilan.

“Kami menyerukan publik untuk mengawal kasus ini, karena tanpa tekanan dari masyarakat luas, praktik perampasan tanah adat akan terus berulang,” tutup pernyataan KPHHP. (*)

Pewarta: Aguz Pabika

Iklan Otomatis

Related

You Might Also Like

Bertahan di Tengah Globalisasi: Sekolah Adat Harus Jadi Prioritas!

Pemuda Gereja Longgika Tiom Gelar Seminar Sehari: Gembala Teladan dan Kreativitas Pemuda Jadi Sorotan

Festival Budaya Lanny Jaya ke-4 Digelar, Bupati Aletinus: Mari Jaga Budaya dan Bahasa Daerah

Bawa Ganja, Seorang Wanita Diamankan di Bandara Sentani

Gustav Kawer; Pendekatan Papua dengan Senjata, Mengulangi Kegagalan Negara Membangun Papua

TAGGED:Perampasan tanah adat masyarakat MalindPSN di MeraukePT Menara Nusa Mandiri (MNM) di Kabupaten Merauke

Gabung Channel Whatsapp

Dapatkan berita terbaru dari Nirmeke.com di Whatsapp kamu
Klik disini untuk bergabung
Dengan anda klik untuk gabung ke channel kami , Anda menyetujui Persyaratan Penggunaan kami dan mengakui praktik data dalam Kebijakan Privasi kami. Anda dapat berhenti mengikuti kapan saja.
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
Previous Article Kuasa Hukum Nilai Tuntutan 12 Tahun untuk Penembak Thobias Silak Tidak Adil
Next Article Operasi Militer di Lanny Jaya, Ribuan Warga Melagi Mengungsi
Leave a Comment Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terhubung Dengan Media Sosial Kami

1.4kFollowersLike
100FollowersFollow
100FollowersFollow
1kSubscribersSubscribe
300FollowersFollow

Lihat Topik Berita Lain Dari Nirmeke

Iklan dari Nirmeke.com
Ad image

Berita Hangat

Semangat Bupati dan Wakil Bupati Yahukimo Terus Terlihat: 12 Puskesmas Telah Dibangun
Infrastruktur Tanah Papua
10 minutes ago
Pemuda Baptis West Papua Gelar Pra-HUT ke-20 dan Natal 2025 di Wamena
Tanah Papua
14 minutes ago
KNPB Konsulat Makassar Gelar Pendidikan Politik Terbuka di Asrama Cenderawasih
Pendidikan Tanah Papua
22 minutes ago
Fransina Daby Buka Seminar dan Salurkan Bantuan ke Mahasiswa Jayawijaya di Jayapura
Pendidikan Tanah Papua
29 minutes ago
Baca juga
InfrastrukturTanah Papua

Aliansi Wio–Woma Klarifikasi Sikap soal Lokasi Kantor Pemerintahan Papua Pegunungan

3 months ago
InfrastrukturTanah Papua

Bupati dan Wakil Bupati Yahukimo Resmikan Sejumlah Fasilitas Pelayanan Dasar di Distrik Ubalihi

5 months ago
PolhukamTanah Papua

Setahun Kasus Penembakan Tobias Silak, Keluarga dan Warga Tuntut Keadilan di Pengadilan

3 months ago
HeadlineTanah Papua

Ini Agenda Umat Katolik di Kampung Yogonima Sambut Tahun Baru 2024

2 years ago
Tanah Papua

Kaum Awam Katolik Papua Meluncurkan Petisi Sebagai Bentuk Protes Terhadap Uskup Agung Merauke

9 months ago
Tanah Papua

MRP Papua Pegunungan Gelar Rapat Pleno dan Pemilihan Alat Kelengkapan Masa Sidang II Tahun 2025

7 months ago
Tanah Papua

Ditjen Otda Kemendagri Pesan MRP Papua Pegunungan Jadi Corong Kawal Aspirasi OAP

2 years ago
Tanah Papua

Tokoh Papua Ingatkan Wamendagri Jangan Rusak Kebun dan Tatanan Adat Orang Hubula

2 years ago
Previous Next
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved. Develop By Loteng Kreatif.
  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Cyber
  • Iklan
  • Jasa Buat Website
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?