Wamena, nirmeke.com — Bupati Jayawijaya, Atenius Murip, SH, MH, merespons langsung aspirasi ratusan pencari kerja yang tergabung dalam Forum Peduli Pembangunan Provinsi Papua Pegunungan (FP5), usai menemui massa aksi damai di lokasi tes Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) CPNS 2024 di SMK Yapis Sidratul Muntaha, Wamena, Selasa (1/7/2025).
Aksi tersebut digelar sebagai bentuk protes terhadap peluang kelulusan anak asli daerah, khususnya mereka yang lahir dan besar di Wamena (Labewa). Massa meminta pemerintah daerah memperjuangkan agar formasi CPNS 2024 memberi ruang yang adil bagi putra-putri lokal.
Salah satu koordinator aksi, Martinus Mabel, menyampaikan kekhawatiran tingginya angka pengangguran meski banyak sarjana lokal telah menyelesaikan pendidikan.
“Kalau bukan di sini tempat kami, lalu kami mau ke mana? Ini tanah kami sendiri,” kata Martinus di hadapan Bupati.
Koordinator lain, Marlince Siep, menyoroti selisih antara jumlah formasi dan peserta yang hadir dalam tes.
“Kuota CPNS untuk Jayawijaya 1.138 orang, tetapi yang ikut tes hanya sekitar 800. Sisanya harusnya diberikan kepada anak-anak daerah yang tidak sempat ikut,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Atenius Murip menyatakan bahwa proses seleksi CPNS sudah berjalan sebelum dirinya menjabat, namun ia tetap berkomitmen memperjuangkan aspirasi tersebut ke tingkat pusat.
“Kuota 1.138 formasi akan kami pertahankan agar tidak dikembalikan ke pusat. Saya akan bicarakan langsung dengan Menpan RB. Bahkan, jika perlu, koordinator aksi bisa ikut bersama saya ke Jakarta,” kata Bupati.
Ia juga menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada regulasi resmi yang mengatur pembagian kuota 80:20 antara peserta lokal dan non-lokal. Namun, ia memahami keresahan masyarakat dan menyatakan akan mencari solusi terbaik.
Usai pertemuan, massa aksi membubarkan diri dengan tertib. Tes SKB CPNS yang sempat tertunda akhirnya dilanjutkan. Menurut panitia, tes hari itu berlangsung untuk sesi II dan III, sementara sesi I dijadwalkan ulang bersama sesi IV.
Pelaksanaan SKB CPNS Jayawijaya berlangsung selama tiga hari, dari 1 hingga 3 Juli 2025.(*)