Adil Untuk PerubahanAdil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Kerjasama
    • Kabupaten Lanny Jaya
Tulis judul berita...
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved. Develop By Loteng Kreatif.
Reading: Cerpen | Cantik, Tapi Luka: Cerita dari Entrop
Share
Notification
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
  • Headline
  • Tanah Papua
  • Kesehatan
  • Ekonomi & Bisnis
  • Pendidikan
  • Artikel
  • Cerpen Papua
  • Pariwisata
  • Editorial
Tulis judul berita...
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Kerjasama
    • Kabupaten Lanny Jaya
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
Adil Untuk Perubahan > Pena Papua > Cerpen Papua > Cerpen | Cantik, Tapi Luka: Cerita dari Entrop
Cerpen Papua

Cerpen | Cantik, Tapi Luka: Cerita dari Entrop

admin
Last updated: June 17, 2025 08:48
By
admin
Byadmin
Follow:
3 weeks ago
Share
4 Min Read
SHARE

Entrop, 19 Maret 2025, Pukul 21:09 WIT

Iklan Nirmeke

Malam itu, sa lagi duduk santai di depan rumah, main hape sambil buka aplikasi Michat. Sa iseng-iseng cari kenalan, dan muncullah satu profil. Foto hitam manis, rambut keriting, senyum dia itu… manis sekali. Nama dia Maya.

Sa klik, kirim pesan. Akhirnya janjian ketemu, di sekitar Entrop. Dalam hati sa bilang: “Biasa lah, cuma ketemu, siapa tahu bisa jalan.”

Waktu dia datang… sa jujur terdiam. Dia beda dari yang lain. Perempuan dari pesisir, rambut keriting alami, kulit halus, wajah bersih dan bersinar. Cantik betul. Tapi, matanya penuh dengan Kekosongan.

Sebelum sa buat apa-apa, sa tanya, “Adik, ko cantik sekali. Tapi kenapa bisa ada di jalan begini?”

Dia kaget, kayak belum pernah ditanya begitu.

Maya duduk pelan di sisi ranjang, lalu cerita. “Sa asal dari perempuan pante, sa pu Rumah rusak. Paba de kasar, trus mama de lari. Sa tinggal dengan nene dong, tapi susah juga. Sa capek hidup begini. Sa Cari kerja susah, orang dong lihat kita dari tampang saja. Akhirnya Sa ikut teman. Teman dong truss Sa pakai Michat karena cepat dapat uang. Sa tahu ini salah, tapi sa pikir, Tuhan su jauh dari Sa.

Baca Juga:  Politik Ala Papua

Sa cuma dengar. Hati ini pilu. Sa tahu rasa itu… rasa marah dengan hidup, rasa seperti ditinggalkan.

Maya lanjut bicara, “Kadang sa nangis sendiri malam-malam. Sa takut mati dalam dosa, tapi sa juga bingung mau mulai dari mana.”

Waktu itu sa sadar… sa tidak bisa sentuh dia. Sa tidak datang malam itu untuk pakai tubuh orang. Mungkin Tuhan suruh sa datang supaya kasih dia dengar sesuatu yang lain dari biasa.

Sa bilang pelan, “Maya… ko masih bisa pulang. Tuhan itu bukan Tuhan yang tinggal di gereja saja. Dia ada juga di Entrop, malam ini. Sa cuma orang biasa, tapi sa percaya Tuhan sayang ko.”

Dia diam. Air mata jatuh pelan. Sa kasih dia uang 300 ribu. Sa bilang, “Ini bukan bayar ko. Ini supaya ko bisa pulang dulu malam ini tanpa harus jual diri. Sa harap lain kali ko pikir ulang jalan ini.”

Iklan

Sa berdiri, keluar, dan pake motor balik ke kota raja Angin malam dingin, tapi hati ini hangat. Bukan karena sudah buat sesuatu hebat. Tapi karena malam itu, mungkin satu jiwa sudah dengar suara Tuhan yang lembut.

Baca Juga:  YOKA

Kesimpulan untuk Para Hamba Tuhan, Orang Tua, dan Pemerintah:

Kisah Maya ini adalah panggilan nyata bagi para hamba Tuhan untuk lebih peka dan peduli dengan keadaan anak-anak muda yang terluka di sekitar kita. Penginjilan bukan hanya soal kata-kata di mimbar, tapi juga tentang mendekat, mendengar, dan membawa kasih Tuhan ke dalam kehidupan mereka yang terpinggirkan.

Untuk para orang tua, cerita ini menjadi peringatan keras agar memberikan kasih, perhatian, dan kebahagiaan yang nyata kepada anak-anaknya. Jangan sampai anak-anak merasa kehilangan arah dan mencari pelarian di jalan yang salah hanya karena merasa tak dicintai atau diabaikan.

Sementara itu, peran pemerintah sangat penting dalam menyediakan program-program sosial dan ekonomi yang konkret, agar anak muda seperti Maya memiliki pilihan hidup yang lebih baik dan layak. Pendidikan, pelatihan kerja, serta perlindungan sosial harus diperkuat agar tidak ada lagi yang terjerumus dalam kehidupan berbahaya demi sekedar bertahan hidup.

Mari kita semua bersama-sama membangun lingkungan yang sehat, penuh kasih, dan aman bagi generasi muda, supaya mereka tidak lagi merasa harus menjual diri demi sepotong harapan. ***

Related

You Might Also Like

Kesetiaan cinta seorang Pria

Kisah Meepa Ngobrol Dengan Serigala Penjaga Salju

Panggil Saya Cacat

Cerpen | Suara Hati yang Terlupakan

Lukisan Bergairah Pada Tembok Rumah Sakit Siriwini

TAGGED:Cerita Romantis PapuaCerpen Papua

Gabung Channel Whatsapp

Dapatkan berita terbaru dari Nirmeke.com di Whatsapp kamu
Klik disini untuk bergabung
Dengan anda klik untuk gabung ke channel kami , Anda menyetujui Persyaratan Penggunaan kami dan mengakui praktik data dalam Kebijakan Privasi kami. Anda dapat berhenti mengikuti kapan saja.
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
Previous Article Strategi Wayang Kulit Jawa dalam Mengatur OAP di Tingkat Nasional
Next Article MRP Pegunungan Desak Pemda Hentikan Galian C Penyebab Banjir di Jayawijaya
Leave a Comment Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Hangat

“Kami Bukan Sekadar Konten” Perempuan Papua Menggugat Objektifikasi di Media Sosial
Artikel Catatan Aktivis Papua Perempuan & Anak
36 minutes ago
Kepala Kampung Gruduk Kantor Bupati Jayawijaya, Ini Tanggapan Tegas Bupati
Tanah Papua
9 hours ago
Pemuda Gereja Baptis Walani Gelar Pelatihan Dasar Kepemimpinan
Tanah Papua
9 hours ago
Bupati Yahukimo Lantik Pejabat Eselon III, Tegaskan Pentingnya Integritas dan Pelayanan Tulus
Tanah Papua
1 day ago
Iklan
Ad image

Lihat Topik Berita Lain Dari Nirmeke

Baca juga
Cerpen Papua

Doa Ayah

2 years ago
Cerpen Papua

INSOS BAWA MELEO PU CINTA PERGI

5 months ago
Cerpen Papua

Politik Ala Papua

2 years ago
Cerpen Papua

Pesawat Kertas Untuk Putri Senja Paniai

12 months ago
Cerpen Papua

Doa Olipa Menembus Langit Dunia

2 years ago
Cerpen Papua

Cerita Dengan Wanita Papua

2 years ago
Cerpen Papua

Cinta Persahabatan Dalam Diam

8 months ago
Cerpen Papua

Gemuruh Perang dan Cinta di Pulau Biak

1 year ago
Cerpen Papua

Cerpen: Tanah yang Terjual

7 months ago
Previous Next
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved. Develop By Loteng Kreatif.
  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Cyber
  • Iklan
  • Jasa Buat Website
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?