Adil Untuk PerubahanAdil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Kerjasama
    • Kabupaten Lanny Jaya
Tulis judul berita...
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved. Develop By Loteng Kreatif.
Reading: Surat Terbuka GMNI Jayawijaya: “Orang Wamena Bukan Teroris”
Share
Notification
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
  • Headline
  • Tanah Papua
  • Kesehatan
  • Ekonomi & Bisnis
  • Pendidikan
  • Artikel
  • Cerpen Papua
  • Pariwisata
  • Editorial
Tulis judul berita...
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Kerjasama
    • Kabupaten Lanny Jaya
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
Adil Untuk Perubahan > Berita Papua > Pendidikan > Surat Terbuka GMNI Jayawijaya: “Orang Wamena Bukan Teroris”
HeadlinePendidikanTanah Papua

Surat Terbuka GMNI Jayawijaya: “Orang Wamena Bukan Teroris”

admin
Last updated: June 10, 2025 15:10
By
admin
Byadmin
Follow:
4 weeks ago
1
Share
3 Min Read
SHARE

Wamena, nirmeke.com — Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Jayawijaya mengeluarkan surat terbuka kepada sejumlah pejabat pemerintah, aparat keamanan, dan pemangku kebijakan di Papua Pegunungan. Surat ini merupakan respons atas tindakan sweeping oleh aparat TNI/Polri yang dinilai mengabaikan kearifan lokal dan budaya masyarakat adat Papua.

Iklan Nirmeke

Dalam surat terbuka yang ditandatangani oleh Ketua GMNI Jayawijaya, Ignasius R. Pekey, GMNI menegaskan bahwa tindakan aparat yang menyita alat-alat budaya seperti busur dan anak panah merupakan bentuk ketidaktahuan terhadap budaya Papua, khususnya masyarakat Pegunungan.

“Wamena bukan kota teroris. Wamena adalah kota sentral ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Penyitaan alat budaya seperti busur dan anak panah hanya menunjukkan ketidakpahaman terhadap adat istiadat masyarakat Papua,” tulis GMNI dalam surat terbuka tersebut.

GMNI juga menyoroti tindakan aparat yang melakukan operasi di rumah-rumah warga tanpa surat izin, serta stigma terhadap warga berambut gimbal atau berjenggot panjang sebagai anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM). Padahal, menurut GMNI, gaya hidup demikian adalah bagian dari identitas budaya masyarakat Pegunungan dan bukan sesuatu yang baru.

Baca Juga:  FPMN Ajak Masyarakat Sukseskan Pesta Demokrasi 2024 di Papua Pegunungan Tanpa Miras dan Napza

Berikut 11 poin pernyataan sikap GMNI Jayawijaya dalam surat tersebut:

  1. Hentikan operasi militer di rumah warga sipil di Kota Wamena.
  2. Hentikan stigma terhadap warga sipil yang berambut gimbal dan berjenggot panjang sebagai OPM.
  3. TNI/Polri diminta tidak menempati aset sipil yang bukan pos resmi di Provinsi Papua Pegunungan dan delapan kabupaten lainnya.
  4. Jangan berlindung di belakang warga sipil, termasuk di Distrik Walaik.
  5. Kabupaten Jayawijaya dengan 40 distrik dan 328 kampung bukan basis OPM. Jika aparat ingin melakukan pengejaran, lakukan di wilayah hutan, bukan pemukiman.
  6. Kehadiran TNI/Polri di pemukiman sipil dinilai menimbulkan ancaman dan justru menjadikan warga sebagai sasaran kecurigaan dari kelompok bersenjata.
  7. GMNI mendesak agar TNI/Polri ditarik dari distrik-distrik untuk menjaga stabilitas dan psikologis masyarakat.
  8. Atribut budaya seperti noken, gelang, kalung, dan pakaian bermotif bendera Papua bukanlah senjata dan tidak boleh dijadikan alasan tindakan represif.
  9. Sweeping senjata tajam harus dilakukan di titik-titik yang ditentukan, bukan di rumah warga sipil tanpa surat perintah.
  10. TNI/Polri harus tunduk pada hukum, bukan menggunakan senjata untuk bertindak di luar kewenangannya.
  11. Jika operasi militer terhadap warga sipil terus berlanjut, GMNI akan mengkonsolidasikan massa dan menggelar aksi sebagai bentuk protes terhadap pelanggaran HAM dan penyalahgunaan kekuasaan.
Baca Juga:  Pos TNI di Mugi Diserang TPNPB, 6 Meninggal Dunia dan Puluhan Orang Hilang

“Kami tidak anti terhadap aparat keamanan, tetapi kami menolak segala bentuk kekerasan terhadap warga sipil. Kehadiran aparat seharusnya membawa rasa aman, bukan ketakutan,” tulis GMNI.

Surat ini ditujukan kepada Gubernur Papua Pegunungan, DPR Papua Pegunungan, Majelis Rakyat Papua (MRP), Bupati Jayawijaya, DPRD Jayawijaya, Kapolda Papua, Pangdam, Kapolres, dan Dandim Jayawijaya.

GMNI menutup suratnya dengan menegaskan bahwa rakyat sipil Wamena bukanlah teroris, dan meminta seluruh aparat keamanan untuk menghormati HAM dan nilai-nilai budaya yang ada di tanah Papua.(*)

Pewarta: Grace Amelia

Related

You Might Also Like

Sekolah Adat Santo Yohanes Pembaptis II Diresmikan: Upaya Menyelami dan Merawat Jati Diri Papua

Maikel Peuki: Masyarakat Adat Tak Sadar Tanah Mereka Sudah Masuk Konsesi

Kepergian Lukas Enembe Kado Natal Spesial Bagi Rakyat Papua

PJ Gubernur Papua Pegunungan Dikritik soal Banyaknya Honorer Non Papua

Usai Dilantik, Timsel MRP Papua Pegunungan Akan Turun ke 8 Kabupaten

TAGGED:Surat Terbuka GMNI Jayawijaya

Gabung Channel Whatsapp

Dapatkan berita terbaru dari Nirmeke.com di Whatsapp kamu
Klik disini untuk bergabung
Dengan anda klik untuk gabung ke channel kami , Anda menyetujui Persyaratan Penggunaan kami dan mengakui praktik data dalam Kebijakan Privasi kami. Anda dapat berhenti mengikuti kapan saja.
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
Previous Article TPNPB-OPM Kodap III Ndugama-Darakma Keluarkan Pernyataan Sikap untuk Warga Sipil di Wamena
Next Article YLBHI Papua Pertanyakan Peran KemenkumHAM di Tengah Konflik Bersenjata di Papua
Leave a Comment Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Hangat

“Kami Bukan Sekadar Konten” Perempuan Papua Menggugat Objektifikasi di Media Sosial
Artikel Catatan Aktivis Papua Perempuan & Anak
21 minutes ago
Kepala Kampung Gruduk Kantor Bupati Jayawijaya, Ini Tanggapan Tegas Bupati
Tanah Papua
9 hours ago
Pemuda Gereja Baptis Walani Gelar Pelatihan Dasar Kepemimpinan
Tanah Papua
9 hours ago
Bupati Yahukimo Lantik Pejabat Eselon III, Tegaskan Pentingnya Integritas dan Pelayanan Tulus
Tanah Papua
1 day ago
Iklan
Ad image

Lihat Topik Berita Lain Dari Nirmeke

Baca juga
Tanah Papua

PJ Bupati Lanny Jaya Minta Inspektorat Pantau Keaktifan Pimpinan OPD Ditempat Tugas

12 months ago
Tanah Papua

Puluhan Botol Miras Oplosan Diamankan Pemuda Katolik Musalfak 

9 months ago
Tanah Papua

Plh Gubernur Papua Berharap Anggota MRP Terpilih Dilantik Sebelum 17 Agustus

2 years ago
KesehatanTanah Papua

Yefta Lengka Ajak Pemuda Papua Perangi Miras dan Napza

1 month ago

Usai Ibadah Pentakosta, Pj Bupati Lanny Jaya Berharap Tidak Ada Dualisme Dalam Gereja Baptis

3 years ago
Tanah Papua

Anggota MRP Provinsi Papua Bakal Dilantik Juni 2023 Mendatang

2 years ago
Tanah Papua

MRP: DPR RI Harus Bertanggung Jawab Bila Terjadi Gesekan Akibat Pengesahan DOB di Papua

3 years ago
Pendidikan

Bundha Literasi Ajak Pelajar Yahukimo Bangkitkan Semangat Membaca

2 weeks ago
EditorialTanah Papua

Tujuan Pemekaran Provinsi di Tanah Papua

2 years ago
Previous Next
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved. Develop By Loteng Kreatif.
  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Cyber
  • Iklan
  • Jasa Buat Website
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?