Wamena, nirmeke.com — Komite Nasional Papua Barat (KNPB) wilayah Balim-Wamena menyampaikan pernyataan resmi kepada masyarakat Lembah Balim terkait sejumlah isu penting, termasuk bencana banjir yang melanda wilayah tersebut dan sikap organisasi menjelang peringatan 1 Mei 2025.
Dalam keterangan tertulis yang disampaikan oleh Juru Bicara KNPB Balim-Wamena, Namene Elopere, pihaknya mengungkapkan rasa simpati mendalam kepada masyarakat yang terdampak banjir di sejumlah titik, mulai dari Watikam hingga Herae.
“Kami menyampaikan salam hormat dalam nama Tuhan atas musibah banjir yang melanda rumah, kebun, jalan, dan tempat aktivitas warga. Kami di KNPB, dari tingkat sel hingga wilayah, tidak dapat berbuat banyak selain mendoakan dan memberikan restu bagi rakyat di Lembah Balim,” tulis Elopere.
Lebih lanjut, KNPB Balim-Wamena menegaskan bahwa hingga saat ini belum menerima arahan resmi dari pengurus pusat terkait peringatan 1 Mei 2025. Oleh karena itu, pihaknya menyatakan tidak akan melakukan aksi dalam bentuk apapun pada tanggal tersebut.
“Kami tidak akan melakukan aksi pada 1 Mei 2025, baik dalam konteks Hari Aneksasi Papua ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) maupun peringatan Hari Buruh Internasional,” jelasnya.
KNPB juga menyatakan bahwa mereka terus melakukan diskusi internal terkait hak penentuan nasib sendiri bagi rakyat Papua, dengan menyoroti sejumlah isu historis dan struktural, antara lain: Kejanggalan dalam pelaksanaan Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) 1969, Sejarah Komite Nasional Papua (KNP) tahun 1961 yang kini dilanjutkan dalam bentuk KNPB, Pengambilalihan PT Freeport Indonesia yang dinilai sarat kepentingan kolonialisme dan kapitalisme.
Selain itu, KNPB Balim-Wamena menegaskan penolakannya terhadap Rancangan Undang-Undang TNI dan Polri yang dinilai berpotensi mengancam kebebasan sipil dan demokrasi di Papua. (*)
Pewarta: Teba Hisage