Adil Untuk PerubahanAdil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Advertorial
Reading: Sekolah Adat Santo Yohanes Pembaptis II Diresmikan: Upaya Menyelami dan Merawat Jati Diri Papua
Share
Sign In
Notification
Font ResizerAa
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Font ResizerAa
  • Headline
  • Tanah Papua
  • Kesehatan
  • Ekonomi & Bisnis
  • Pendidikan
  • Artikel
  • Cerpen Papua
  • Pariwisata
  • Editorial
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Advertorial
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
Adil Untuk Perubahan > Berita Papua > Pendidikan > Sekolah Adat Santo Yohanes Pembaptis II Diresmikan: Upaya Menyelami dan Merawat Jati Diri Papua
HeadlinePendidikanTanah Papua

Sekolah Adat Santo Yohanes Pembaptis II Diresmikan: Upaya Menyelami dan Merawat Jati Diri Papua

admin
Last updated: April 29, 2025 15:17
By
admin
Byadmin
Follow:
3 weeks ago
Share
4 Min Read
SHARE

Wamena, nirmeke.com — Di balik kabut pegunungan Jayawijaya yang sejuk, sebuah langkah kecil namun bermakna besar lahir di Kampung Sumunikama, Distrik Itlay-Hisage. Pada Sabtu (26/4/2025), ratusan masyarakat berkumpul dengan penuh sukacita untuk menyaksikan peristiwa bersejarah: peresmian Sekolah Adat “Santo Yohanes Pembaptis II”.

Iklan Nirmeke
Ad image

Suasana kampung begitu hidup. Anak-anak, orang tua, hingga tetua adat berkumpul di sekitar lokasi sekolah sederhana yang berdiri dengan latar alam Papua yang megah. Hari itu bukan sekadar tentang membuka sebuah bangunan baru. Ini adalah tentang membuka ruang bagi masa depan yang berakar kuat pada budaya sendiri.

Sekolah Adat “Santo Yohanes Pembaptis II” Resmi Dibuka di Sumunikama, Papua Pegunungan
Sekolah Adat “Santo Yohanes Pembaptis II” Resmi Dibuka di Sumunikama, Papua Pegunungan – Dok

Sekolah adat ini didirikan atas kerja sama antara Majelis Rakyat Papua (MRP) Provinsi Papua Pegunungan, Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, dan masyarakat adat setempat. Menyusul pembukaan Sekolah Adat “Santo Yohanes Pembaptis I” di Yogonima, kini Sumunikama menjadi saksi lahirnya pendidikan berbasis kearifan lokal kedua di distrik ini.

Baca Juga:  166 Anggota Baru HMPJ Ikut Seminar Sehari. Ini Pesan Pj Sekda Jayawijaya

Belajar Menemukan Diri

Berbeda dari sekolah pada umumnya, Sekolah Adat “Santo Yohanes Pembaptis II” mengusung misi unik: membangun jalan ke dalam diri. “Belajar tentang diri sendiri, menemukan jati diri, mengakari dan memperkokoh diri,” tutur Bartolemeus Hisage, salah satu pengurus sekolah, saat berbicara di hadapan hadirin.

Sekolah ini tidak hanya mengajarkan ritual adat atau menjaga simbol-simbol budaya semata. Lebih dari itu, ia menjadi ruang suci untuk menghidupkan kembali nilai-nilai kehidupan, membangun identitas, dan menghubungkan generasi muda Papua Pegunungan dengan akar mereka yang kian tergerus zaman.

“Kami tidak ingin pendidikan adat ini dipandang sebagai penyembahan berhala atau melupakan Tuhan. Justru, ini adalah jalan untuk mengenal ciptaan dan Sang Pencipta melalui budaya kita sendiri,” tambah Bartolemeus.

Kolaborasi untuk Masa Depan

Dalam acara tersebut, hadir pula tokoh-tokoh penting, seperti Benny Mawel dari MRP Provinsi Papua Pegunungan, dan Engelbertus Surabut, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayawijaya. Mereka menyampaikan dukungan penuh terhadap gerakan menghidupkan pendidikan adat ini.

Baca Juga:  Kaum Awam Katolik Papua Meluncurkan Petisi Sebagai Bentuk Protes Terhadap Uskup Agung Merauke
Suasana kampung begitu hidup. Anak-anak, orang tua, hingga tetua adat berkumpul di sekitar lokasi sekolah sederhana yang berdiri dengan latar alam Papua yang megah - Dok
Suasana kampung begitu hidup. Anak-anak, orang tua, hingga tetua adat berkumpul di sekitar lokasi sekolah sederhana yang berdiri dengan latar alam Papua yang megah – Dok

Sebelum sekolah ini berdiri, panitia telah menjalin koordinasi intensif dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Jayawijaya dan Pemerintah Provinsi. Langkah ini penting untuk memastikan bahwa Sekolah Adat tidak berjalan sendiri, melainkan bersinergi dengan upaya formal pemerintah dalam menjaga warisan budaya.

“Kita harus memperkuat basis pemerintahan adat ke depan, dan Sekolah Adat adalah pondasi pentingnya,” ujar Engelbertus Surabut dalam sambutannya.

Harapan di Tengah Ancaman

Iklan Nirmeke
Ad image

Di tengah modernisasi yang pesat, banyak bahasa daerah dan tradisi kampung yang mulai pudar. Sekolah Adat “Santo Yohanes Pembaptis II” hadir sebagai benteng terakhir untuk mempertahankan identitas yang hampir hilang.

Profil sekolah dan kurikulumnya telah dirancang, dengan harapan ke depan semua pihak, baik masyarakat, pemerintah, maupun lembaga swasta, dapat berkolaborasi untuk menghidupkan kembali budaya lokal di setiap kampung.

Di Sumunikama hari itu, suara tawa anak-anak berpadu dengan doa-doa adat yang dilantunkan para tetua. Di balik sederhana dan sunyinya kampung, lahir harapan baru: sebuah jalan panjang menuju masa depan yang tetap berakar pada jati diri. (*)

Pewarta: Grace Amelia

You Might Also Like

Meski Tidak Terbukti Makar, Viktor Yeimo Divonis Penjara Delapan Bulan

Besok, Gerakan Sion Kids Akan Long Mars di Kota Jayapura

Walhi Papua Ingatkan Pemerintah Pertimbangkan  Penempatan Lokasi Kantor Gubernur di Lahan Pangan Masyarakat Adat

Dua Kandidat Calon Gubernur Papua Pegunungan Dinyatakan Lulus Uji Kelayakan Dari MRP

Menolak Kehadiran Korem di Muliama, Mahasiswa: Kehadiran Aparat Identik Dengan Teror dan Intimidasi Warga Sipil

TAGGED:Sekolah Adat Santo Yohanes Pembaptis II

Gabung Channel Whatsapp

Dapatkan berita terbaru dari Nirmeke.com di Whatsapp kamu
Klik disini untuk bergabung
Dengan anda klik untuk gabung ke channel kami , Anda menyetujui Persyaratan Penggunaan kami dan mengakui praktik data dalam Kebijakan Privasi kami. Anda dapat berhenti mengikuti kapan saja.
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
Previous Article Mama-Mama Papua Kota Sorong Desak Pemerintah Bangun Pasar Khusus dan Berikan Pembinaan Usaha
Next Article Semangat Belajar Dinyalakan di Distrik Gelok Beam, Lanny Jaya
Leave a Comment Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Hangat

Bupati Jayawijaya Serahkan Bantuan untuk Anak-Anak di Rumah Singgah Generasi Anak Panah
Tanah Papua
2 days ago
Bertahan di Tengah Globalisasi: Sekolah Adat Harus Jadi Prioritas!
Pendidikan Tanah Papua
3 days ago
Digerebek! Enam Pengedar Miras Ditangkap, Diduga Dibekingi Oknum TNI
Tanah Papua
3 days ago
KemenHAM Didorong Bertindak: Rekomendasi KOMNAS HAM dan Jeritan Masyarakat Adat Papua atas PSN
Siaran Pers Tanah Papua
1 week ago
Iklan
Ad image

Lihat Topik Berita Lain Dari Nirmeke

Baca juga
Tanah Papua

Triwulan Pertama 2023, 278.564 Orang Masuk ke Papua Melalui 3 Bandara

2 years ago
HeadlinePolhukamTanah Papua

11 Warga Sipil Tewas, YKKMP Desak Negara Akhiri Konflik Bersenjata di Papua

4 weeks ago
Catatan Aktivis PapuaHeadline

Alasan Pelajar di Papua Pegunungan Tolak Makan Bergizi Gratis

3 months ago
Tanah Papua

ULMWP: Selamat Jalan Tuan Lukas Enembe: Pemimpin dan Tokoh Peradaban Bangsa Papua

1 year ago
Tanah Papua

PMKRI Jayapura: Uskup Agung Merauke Merusak Wibawa Gereja Katolik di Tanah Papua

7 months ago
HeadlineLingkunganTanah Papua

Perang Tanah Merauke! Masyarakat Adat Deklarasikan Perlawanan Total Terhadap PSN

2 months ago
LingkunganTanah Papua

Tolak Bangun Kantor Gubernur, Tiga Aliansi Suku di Wamena Palang Jembatan Wouma

2 years ago
HeadlineTanah Papua

Militer Terus Dikerahkan ke Papua, Bukti Adanya Operasi Militer di Tanah Papua

2 years ago
Catatan Aktivis PapuaPendidikan

Saatnya Kaum Sarjana Berdiri Bersama Rakyat

2 years ago
Previous Next
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Cyber
  • Iklan
  • Jasa Buat Website
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?