Mari hadir dan berkontribusi. Satu tindakan kecil Anda, besar artinya bagi masa depan anak-anak Papua Pegunungan
Wamena, nirmeke.com — Dewan Kesenian Provinsi Papua Pegunungan bersama Himpunan Lahir Besar Wamena (HILABEWA), serta komunitas jurnalis dan musisi se-Papua Pegunungan, menggelar aksi penggalangan dana untuk mendukung pendidikan anak-anak pengungsi asal Nduga.
Kegiatan ini ditujukan bagi siswa-siswi pengungsi yang saat ini mengenyam pendidikan di SD Kristen Duma, Wamena. Aksi solidaritas digelar pada Jumat, 25 April 2025, di Jalan Yos Sudarso, tepatnya di depan Tugu Salib, Wamena.
Koordinator kegiatan, Warison Walter Tabuni, menyampaikan bahwa donasi yang dibutuhkan mencakup perlengkapan sekolah seperti seragam, alat tulis (buku, bolpen, pensil), serta bantuan dana sukarela.
“Bantuan ini sangat berarti bagi adik-adik kita yang terpaksa meninggalkan kampung halaman karena konflik. Kami ingin menunjukkan bahwa dunia seni dan musik juga punya peran dalam menyuarakan kemanusiaan,” ujarnya.
Pengumpulan donasi telah dibuka sejak 14 April 2025 dan dapat disalurkan langsung ke Sekretariat Sementara Dewan Kesenian Papua Pegunungan di Jalan Patimura, Wamena.
Aksi ini juga mendapat dukungan dari berbagai komunitas dan pelaku usaha lokal, di antaranya:
BVR Community, Papua Sound System, KORMI Papua Pegunungan, AWP (Papua Journalist Association), Papuansphoto, Toko Prima Jaya, Mahkota Emas (Persewaan Tenda)
Selain aksi sosial, kegiatan ini dimeriahkan dengan penampilan musik dari sejumlah grup band lokal yang turut ambil bagian, seperti:
BVR Band, MELBETS, PAPUA EEN ZIEL, PABERT, R. ACCOUSTIK, Tehibers BAND, PO Nindy Band, Suarek Studio Creative, SRA (Siepkosi Revolusi Akustik), Papustic Band, Buselek Rap, Buselek Band, Weramu, dan Morstart Jackson (Rap).
Ketua Dewan Kesenian Papua Pegunungan, Bonny Lanny, mengajak seluruh musisi dan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam aksi ini.
“Saya ingin para musisi menunjukkan bahwa kita bisa lebih dari sekadar menghibur. Kita bisa menjadi bagian dari perubahan, membantu adik-adik kita yang sedang berjuang untuk pendidikan,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa penyelesaian masalah sosial dan pendidikan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi memerlukan sinergi dari seluruh elemen masyarakat.
“Melalui jalan kesenian, mari kita bersatu mendukung kegiatan ini. Bersama-sama kita bisa membangun masa depan yang lebih baik,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua HILABEWA, Semuel Pigai, turut mengimbau semua pihak, mulai dari komunitas kuliner, LSM, mahasiswa, hingga instansi pemerintah dan swasta, agar mendukung kegiatan ini.
“Kami mengajak seluruh pengurus dan anggota HILABEWA di delapan kabupaten dan se-Indonesia untuk berpartisipasi secara moril dan materil. Kita perlu menyiapkan SDM sejak usia dini, khususnya bagi anak-anak pengungsi. Kalau bukan kita, siapa lagi?” tuturnya. (*)