Adil Untuk PerubahanAdil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Advertorial
Reading: Wamena: Saat Rakyat Dipaksa Membeli BBM Mahal Tanpa Solusi
Share
Sign In
Notification
Font ResizerAa
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Font ResizerAa
  • Headline
  • Tanah Papua
  • Kesehatan
  • Ekonomi & Bisnis
  • Pendidikan
  • Artikel
  • Cerpen Papua
  • Pariwisata
  • Editorial
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Advertorial
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
Adil Untuk Perubahan > Pena Papua > Artikel > Wamena: Saat Rakyat Dipaksa Membeli BBM Mahal Tanpa Solusi
ArtikelEkonomi & BisnisTanah Papua

Wamena: Saat Rakyat Dipaksa Membeli BBM Mahal Tanpa Solusi

Redaksi
Last updated: April 9, 2025 11:33
By
Redaksi
ByRedaksi
Follow:
1 month ago
Share
7 Min Read
SHARE

Oleh Benny Mawel

Iklan Nirmeke
Ad image

Antrian BBM yang berlangsung lebih dari satu jam di Pulau Jawa sering kali menjadi perhatian publik dan menjadi perbincangan besar di Indonesia. Namun, hal tersebut seolah menjadi hal biasa di Wamena, Jayawijaya. Masyarakat setempat, bersama pemerintah, menyaksikan antrian panjang ini setiap hari tanpa ada komentar atau kebijakan yang jelas untuk mengatasinya. Kita tampaknya diam, bahkan menganggap antrian yang berlangsung bertahun-tahun itu sebagai sesuatu yang wajar.

Namun, mengapa kita membiarkan fenomena ini? Mengapa antrian BBM bertahun-tahun masih terjadi di Wamena? Siapa yang diuntungkan dan dirugikan dengan kondisi ini? Bagaimana cara mengatasi masalah antrian dan harga BBM yang mahal di sana?

Dalam tulisan ini, saya akan berusaha menjawab empat pertanyaan utama tersebut melalui ulasan fakta, analisis, serta sejumlah saran. Saya menulis ini dengan beberapa harapan:

Untuk membuka mata semua pihak mengenai realitas yang perlu mendapat perhatian dan penanganan serius.

Untuk menyuarakan keluhan masyarakat yang belum cukup didengar atau yang tidak memiliki saluran untuk bersuara.

Untuk memperjuangkan pemenuhan hak ekonomi masyarakat asli Papua Pegunungan di era otonomi khusus Papua.

Untuk memastikan kesejahteraan masyarakat asli Papua (OAP) dapat tercapai dengan biaya transportasi yang murah dan harga barang yang wajar, sehingga kebutuhan hidup mereka dapat terpenuhi.

Fakta BBM di Wamena

Sejak saya pindah ke Wamena pada tahun 2022, saya mulai menyaksikan antrian panjang di empat APMS (Agen Penyalur Minyak Solar) yang ada di kota ini, yang terus berlanjut hingga awal tahun 2025. Keempat APMS tersebut adalah APMS Kama, APMS Sinapuk, SPBU Polres Jayawijaya, dan APMS Honelama. Antrian panjang ini bukanlah hal baru; fenomena serupa sudah terjadi sejak 2005, saat saya baru lulus SMA. Lalu, mengapa masalah ini masih berlanjut meski ada empat SPBU di Wamena?

Waktu dan Kuota Antrian

Dari observasi saya, tidak ada satu pun SPBU di Wamena yang dapat melayani kendaraan tanpa antrian, kecuali setelah jam pengisian BBM bersubsidi. Antrian panjang ini dimulai sejak malam hari, bahkan pada pukul 10 malam atau 4 pagi, para pemilik kendaraan rela antri hingga pukul 8:30 pagi, saat pelayanan pengisian dimulai. SPBU hanya melayani pengisian BBM jenis Pertalite hingga pukul 14:00, kemudian beralih ke jenis Pertamax hingga pukul 16:00. Setelah pukul tersebut, pengisian BBM dihentikan, dan masyarakat beralih ke pengecer di kios-kios BBM yang tersebar di sepanjang jalan Wamena.

Iklan Nirmeke
Ad image

Selain itu, ada pembatasan kuota pengisian yang diterapkan oleh SPBU. Setiap kendaraan roda empat hanya diperbolehkan mengisi maksimal 20 liter per hari, sementara kendaraan roda dua juga harus antri. Kuota harian BBM yang tersedia sangat terbatas, antara 4 hingga 8 drum per SPBU, yang setara dengan 800 hingga 1.600 liter per hari. Pembatasan ini jelas tidak mencukupi kebutuhan masyarakat Wamena.

Baca Juga:  Allpino Tabuni: Dari Lanny Jaya Mengelilingi Dunia, Membuktikan Fotografi Bukan Sekadar Hobi

Kendaraan yang Sama, Masalah yang Sama

Beberapa kendaraan tertentu terlihat selalu mengisi BBM di SPBU yang sama setiap hari, bahkan ada yang berpindah dari satu SPBU ke SPBU lain dalam satu hari. Hal ini menimbulkan pertanyaan: siapa sebenarnya yang memanfaatkan BBM subsidi ini secara rutin? Pembatasan waktu dan kuota pengisian BBM jelas memengaruhi mobilitas masyarakat. Angkutan umum, tukang ojek, hingga pekerja kantoran terpaksa membeli BBM di pengecer dengan harga jauh lebih mahal, yang bisa mencapai 18 ribu hingga 21 ribu per liter.

Perbedaan Harga dan Permainan Pasar

Harga BBM di setiap SPBU di Wamena juga bervariasi. APMS di Kama dan Sinapuk menjual BBM dengan harga standar Pertamina, sementara SPBU di Polres Jayawijaya dan Honelama memiliki harga yang lebih tinggi. Bahkan, harga BBM di kios-kios pinggir jalan bisa jauh lebih mahal. Sebagai contoh, harga Pertamax di beberapa pom mini bisa mencapai 18 ribu per liter, yang setara dengan harga eceran. Hal ini memperburuk kondisi masyarakat yang harus membeli BBM dengan harga selangit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Pengisian BBM di Kios Pinggir Jalan

Baca Juga:  Benny Mawel Ajak Mahasiswa Jayawijaya Jaga Tanah Adat

Kios-kios BBM yang berada di pinggir jalan di Wamena semakin menjamur. Banyak dari mereka menjual BBM dengan harga jauh lebih mahal daripada harga yang ditetapkan SPBU resmi. Sumber BBM untuk kios-kios ini berasal dari berbagai saluran, termasuk dari antrian di SPBU, pembelian kupon oleh masyarakat asli Papua, dan kerja sama yang tidak transparan antara SPBU dengan oknum-oknum tertentu. Hal ini semakin memperburuk masalah kelangkaan dan harga BBM yang tinggi di Wamena.

Analisis: Kenapa Harus Membeli yang Mahal?

Pembatasan kuota, waktu pengisian, dan sistem antri telah memaksa masyarakat untuk membeli BBM dengan harga yang lebih mahal dari pengecer. Hal ini berdampak besar pada kehidupan ekonomi masyarakat, terutama bagi petani, tukang ojek, dan angkutan umum. Mereka harus membayar harga tinggi untuk BBM, yang tentu saja berpengaruh pada biaya operasional dan harga barang.

Lebih parahnya lagi, permainan harga yang dilakukan oleh oknum penjual BBM di pinggir jalan memperburuk kesulitan ekonomi masyarakat kecil. Dengan harga yang melambung hingga 18 ribu hingga 21 ribu per liter, jelas bahwa banyak pihak yang mengambil keuntungan tidak wajar dari kondisi kelangkaan BBM ini.

Solusi yang Diharapkan

Berdasarkan fakta dan analisis di atas, saya berharap pemerintah Provinsi Papua Pegunungan dan Kabupaten Jayawijaya dapat segera mengambil langkah-langkah nyata untuk mengatasi masalah ini. Beberapa langkah yang perlu diambil antara lain:

Koordinasi dengan APMS di Wamena untuk mengatasi pembatasan kuota pengisian, waktu pengisian, serta masalah harga BBM yang tidak terkontrol.

Koordinasi dengan pihak Pertamina untuk meminta penambahan kuota BBM dan pembukaan APMS baru di beberapa titik strategis di Wamena. Penambahan kuota dan fasilitas ini diharapkan dapat mengurangi kelangkaan dan menurunkan harga BBM di wilayah ini.

Dengan adanya langkah-langkah ini, saya berharap kesejahteraan masyarakat asli Papua dapat tercapai, terutama dengan harga BBM yang lebih terjangkau dan biaya transportasi yang lebih murah. (*)

)* Wakil Ketua II MRP Papua Pegunungan

You Might Also Like

Gubernur Papua Pegunungan Ancam Tempuh Jalur Hukum Terkait Penyalahgunaan Dana Lahan Kantor Gubernur

Aksi Lukatok Ketiga Untuk Membangun Gereja Manusia

DPRD Jayawijaya Bakal Bertemu Pemprov Terkait Penolakan Pembangunan Kantor Gubernur Papua Pegunungan

PGGJ Gelar Doa Rekonsiliasi untuk Situasi Sosial dan Bencana Alam di Wamena

Film “The Women King” Kisah Nyata Dalam Perjuangan Perempuan Afrika

TAGGED:Antrian BBM di WamenaAPMS WamenaBenny Mawel Waket II MRP Papua Pegunungan

Gabung Channel Whatsapp

Dapatkan berita terbaru dari Nirmeke.com di Whatsapp kamu
Klik disini untuk bergabung
Dengan anda klik untuk gabung ke channel kami , Anda menyetujui Persyaratan Penggunaan kami dan mengakui praktik data dalam Kebijakan Privasi kami. Anda dapat berhenti mengikuti kapan saja.
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
Previous Article Bupati Yahukimo Lakukan Inspeksi Mendadak ke Sejumlah Dinas pada Hari Pertama Masuk Kerja ASN
Next Article Setahun Tanpa Kepastian, Mama-Mama Papua Desak Gubernur Papua Selatan Segera Bangun Pasar
Leave a Comment Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Hangat

Bupati Jayawijaya Serahkan Bantuan untuk Anak-Anak di Rumah Singgah Generasi Anak Panah
Tanah Papua
2 days ago
Bertahan di Tengah Globalisasi: Sekolah Adat Harus Jadi Prioritas!
Pendidikan Tanah Papua
3 days ago
Digerebek! Enam Pengedar Miras Ditangkap, Diduga Dibekingi Oknum TNI
Tanah Papua
3 days ago
KemenHAM Didorong Bertindak: Rekomendasi KOMNAS HAM dan Jeritan Masyarakat Adat Papua atas PSN
Siaran Pers Tanah Papua
1 week ago
Iklan
Ad image

Lihat Topik Berita Lain Dari Nirmeke

Baca juga
Tanah Papua

Ini Ajakan Waket II Majelis Rakyat Papua Pegunungan Memperingati Hari HAM Se Dunia

5 months ago
InfrastrukturTanah Papua

Tiga Tahun Menolak, Warga Wouma Tegaskan Lahan Kantor Gubernur Masih Bermasalah

2 weeks ago
InfrastrukturTanah Papua

Masyarakat Adat Tiga Aliansi Tolak Pengukuran Sepihak Tanah Kantor Gubernur Papua Pegunungan

2 years ago
PolhukamTanah Papua

Ini Jumlah Korban Jiwa Akibat Kasus Kekerasan Hingga Konflik Bersenjata di Papua Sepanjang 2022

2 years ago
Tanah Papua

MRP Papua Pegunungan Dukung Kebijakan Pemkab Jayawijaya Berantas Miras dan Narkoba

1 month ago
Tanah Papua

“Bersihkan Wamena” Seruan Pemuda Jayawijaya untuk Perubahan

2 months ago
Tanah Papua

Tren Kasus Kekerasan di Papua Cenderung Meningkat, Ini Sebaran Daerahnya

3 years ago
AdvertorialTanah Papua

Ribuan Massa Hadiri Kampanye Terbuka Jones dan Murni di Wamena

6 months ago
LingkunganTanah Papua

Beri Ijin Perusahan Kelapa Sawit, Suku Awyu Gugat Dinas PTSP Provinsi Papua di PTUN Jayapura

2 years ago
Previous Next
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Cyber
  • Iklan
  • Jasa Buat Website
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?