Adil Untuk PerubahanAdil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Advertorial
Reading: Mahasiswa Lanny Jaya Gelar Diskusi Tentang Dampak Revisi RUU TNI di Jayapura
Share
Sign In
Notification
Font ResizerAa
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Font ResizerAa
  • Headline
  • Tanah Papua
  • Kesehatan
  • Ekonomi & Bisnis
  • Pendidikan
  • Artikel
  • Cerpen Papua
  • Pariwisata
  • Editorial
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Advertorial
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
Adil Untuk Perubahan > Berita Papua > Pendidikan > Mahasiswa Lanny Jaya Gelar Diskusi Tentang Dampak Revisi RUU TNI di Jayapura
PendidikanPolhukamTanah Papua

Mahasiswa Lanny Jaya Gelar Diskusi Tentang Dampak Revisi RUU TNI di Jayapura

admin
Last updated: April 2, 2025 20:44
By
admin
Byadmin
Follow:
1 month ago
Share
4 Min Read
SHARE

Jayapura, nirmeke.com – Mahasiswa asal Kabupaten Lanny Jaya yang tengah menempuh studi di Jayapura menggelar diskusi terbuka pada Selasa, 1 April 2025, membahas dampak dari revisi Undang-Undang No. 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Iklan Nirmeke
Ad image

Diskusi ini berlangsung di Aula Asrama Mahasiswa Putra Lanny Jaya, yang terletak di Jalan Perumnas II, Belakang PLTD Waena, Distrik Heram, Kabupaten Jayapura, Papua.

Diskusi yang dihadiri oleh berbagai kalangan mahasiswa dan mahasiswi Jayapura ini juga menghadirkan sejumlah pembicara penting, di antaranya Ketua Wilayah Baptis Tabi, Bapak Patinus Wenda, serta mantan Anggota DPR Provinsi Papua, Bapak Nioluen Koutoki.

Nioluen Koutoki menyampaikan pandangannya terkait dampak dari revisi RUU TNI yang tidak hanya berpotensi memengaruhi masyarakat asli Papua, tetapi seluruh rakyat Indonesia.

“Revisi RUU TNI ini akan mengurangi ruang demokrasi di Indonesia dan membawa kita kembali ke masa Orde Baru, di bawah pemerintahan Presiden Soeharto,” ujar Nioluen dalam diskusi tersebut.

Menurut Nioluen, revisi yang dilakukan hanya mencakup beberapa pasal, yaitu Pasal 7 tentang tugas pokok TNI, Pasal 35 tentang bendera negara, dan Pasal 49 mengenai kesejahteraan prajurit TNI. Perubahan ini, yang telah disahkan pada 20 Maret 2025 melalui sidang paripurna di Gedung DPR RI, di bawah pimpinan Ketua DPR RI Puan Maharani, memungkinkan militer aktif untuk menduduki posisi di berbagai lembaga negara, sekitar 16 lembaga negara.

Baca Juga:  Perkuat Perdamaian Di Papua, PLII Gelar Nobar Film Gandhi

“Langkah ini berpotensi memperkuat militerisasi di berbagai sektor pemerintahan, yang akan menutup ruang-ruang demokrasi. Militer akan mengambil alih kebijakan dan kontrol pemerintahan, yang jelas akan mengurangi partisipasi rakyat dalam proses politik,” tambah Nioluen, yang lebih akrab disapa Lani.

Nioluen juga menekankan bahwa meskipun militer beroperasi dengan sistem komando yang ketat, keputusan-keputusan yang diambil akan lebih mengutamakan pengamanan, bukan proses demokratis yang inklusif.

Di sisi lain, Ketua Wilayah Baptis Tabi, Patinus Wenda, juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap dampak jangka panjang dari situasi ini, terutama dalam bidang pendidikan dan pengembangan kapasitas generasi muda Papua.

“Jika situasi ini terus berlanjut, maka pendidikan dan kapasitas generasi muda akan semakin tertekan oleh aturan-aturan yang diterapkan. Kami berharap mahasiswa bisa menjadi agen perubahan yang memperjuangkan hak-hak masyarakat,” ujarnya.

Patinus menambahkan bahwa kegiatan seperti ini merupakan bagian dari upaya untuk membangun kesadaran masyarakat dan mahasiswa tentang pentingnya mempertahankan hak-hak dasar, termasuk hak atas tanah dan budaya.

Baca Juga:  Menolak Kehadiran Korem di Muliama, Mahasiswa: Kehadiran Aparat Identik Dengan Teror dan Intimidasi Warga Sipil

“Gereja memiliki peran penting dalam memberikan kesadaran kepada masyarakat, agar mereka tidak melupakan sejarah, budaya, dan bahasa mereka. Tanah adat tidak boleh diperjualbelikan demi uang atau kepentingan politik,” tegasnya.

Iklan Nirmeke
Ad image

Ia juga menyoroti pentingnya kerjasama antara generasi muda dan orang tua untuk menjaga tanah dan budaya mereka.

“Jika kita menyerahkan tanah kita, kita akan membuka jalan bagi pihak luar untuk menetap selamanya. Uang bisa bertambah, tetapi tanah tidak akan pernah bertambah,” tambah Patinus.

Dalam konteks revisi undang-undang ini, Patinus menyatakan bahwa kehadiran TNI di berbagai daerah, termasuk Papua, perlu dikritisi secara mendalam.

“Revisi ini berpotensi mempersempit ruang gerak sumber daya manusia dan dapat menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat di daerah,” pungkasnya.

Diskusi ini menjadi momentum penting bagi mahasiswa dan masyarakat Papua untuk merenungkan tantangan yang akan dihadapi di masa depan dan mencari solusi terbaik untuk menjaga identitas dan hak-hak mereka.

“Sebelum hujan turun, kita harus menyiapkan payung,” tutup Patinus, memberikan pesan yang mendalam bagi peserta diskusi.(*)

You Might Also Like

Untuk Membangun Gereja Manusia, Umat Yogonima Gelar Lukatok Kelima

Mahasiswa Kembu Se Indonesia Tolak Usulan Pemekaran Kembu  

Pj Bupati Jayawijaya Apresiasi Kegiatan Seminar Kebudayaan Lembah Balim Dalam Menjaga Warisan Budaya Leluhur

Uskup Jayapura Larang Pemerintah Bangun Kantor Gubernur di Kebun Masyarakat Adat Wouma dan Welesi

MRP Minta Aparat Keamanan Persuasif Dalam Melakukan Penyisiran di Daerah Pegunungan

TAGGED:Dampak Revisi RUU TNI di PapuaMahasiswa Lanny Jaya

Gabung Channel Whatsapp

Dapatkan berita terbaru dari Nirmeke.com di Whatsapp kamu
Klik disini untuk bergabung
Dengan anda klik untuk gabung ke channel kami , Anda menyetujui Persyaratan Penggunaan kami dan mengakui praktik data dalam Kebijakan Privasi kami. Anda dapat berhenti mengikuti kapan saja.
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
Previous Article Tokoh Intelektual dan Masyarakat Adat Omarekma Protes Nama-Nama Lolos Seleksi DPRK Jayawijaya
Next Article Bumi Baliem Raih Juara 3 Liga 4 Zona Papua Pegunungan Usai Kalahkan Persilanny 1-0
Leave a Comment Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Hangat

Bupati Jayawijaya Serahkan Bantuan untuk Anak-Anak di Rumah Singgah Generasi Anak Panah
Tanah Papua
2 days ago
Bertahan di Tengah Globalisasi: Sekolah Adat Harus Jadi Prioritas!
Pendidikan Tanah Papua
3 days ago
Digerebek! Enam Pengedar Miras Ditangkap, Diduga Dibekingi Oknum TNI
Tanah Papua
3 days ago
KemenHAM Didorong Bertindak: Rekomendasi KOMNAS HAM dan Jeritan Masyarakat Adat Papua atas PSN
Siaran Pers Tanah Papua
1 week ago
Iklan
Ad image

Lihat Topik Berita Lain Dari Nirmeke

Baca juga
EditorialTanah Papua

Senator Paul Finsen Mayor: Sosok Menonjol dalam Perjuangan Hak-Hak Masyarakat Papua

1 month ago
Tanah Papua

Penetapan Calon Anggota MRP Pokja Adat di Jayawijaya Sarat Kepentingan Panpel

2 years ago
HeadlineTanah Papua

Enam Pimpinan MRP se-Tanah Papua Ingin Semua Kepala Daerah Diduduki Orang Asli Papua

1 year ago
Polhukam

Powes Parkop

2 years ago
HeadlinePolhukamTanah Papua

LBH Papua: 58 Tahun Freeport Beroperasi, Hak Buruh dan Masyarakat Adat Masih Terabaikan

1 month ago
Tanah Papua

Mahasiswa, OKP Cipayung dan Masyarakat Papua Pegunungan Tolak Program Transmigrasi

6 months ago
Pendidikan

51 Penghuni Ikut MPAB AMPJ Nayak Dan Lauk di Jayapura

2 years ago
Pendidikan

Asrama Putri Mahasiswi Tolikara Kota Studi Jayapura Diresmikan, Ini Pesan Pj Bupati

2 years ago
PolhukamTanah Papua

Tujuh Tahun, Masyarakat Nduga Dalam Intimidasi Konflik Berkepanjangan

11 months ago
Previous Next
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Cyber
  • Iklan
  • Jasa Buat Website
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?