Wamena, nirmeke.com – Komite Nasional Papua Barat (KNPB) wilayah Yalimu merayakan hari ulang tahun (HUT) ke-14 pada Kamis, 13 Maret 2025, dengan menggelar ibadah syukur dan diskusi publik.
Perayaan ini menjadi momentum untuk meneguhkan kembali perjuangan penentuan nasib sendiri bagi rakyat Papua melalui mekanisme referendum.
KNPB Yalimu, yang berdiri sejak 13 Maret 2011, menyatakan tetap eksis dan tidak mundur dalam perjuangannya.
Ketua KNPB Yalimu, Theo Loho, menegaskan bahwa berbagai bentuk intimidasi, teror, penangkapan, dan pembunuhan telah dihadapi selama 14 tahun terakhir, namun tidak menyurutkan semangat perlawanan.
“Kini KNPB Yalimu telah dewasa dalam melawan, Indonesia telah gagal berhasil mengajar KNPB untuk Melawan dengan cara damai dan bermartabat adalah ciri khas KNPB.” Ucap Theo Loho.
Theo Loho mengajak seluruh rakyat Papua untuk tetap fokus pada misi pembebasan bangsa, dengan menekankan bahwa kemerdekaan ada di tangan rakyat di dalam negeri. Ia juga menyerukan persatuan dan mengakhiri penderitaan melalui referendum.
“tugas kami hari ini adalah berjuang sampai Papua merdeka, jangan pernah bosan, gengsi, iri hati, dll itu memperlambat perjuangan, mari sama sama akhiri penderitaan ini dengan cara Referendum atau perundungan.” Ucap Theo Loho.
Perayaan HUT ke-14 diawali dengan ibadah syukur yang dipimpin oleh Gembala Gereja GIDI, dengan tema “Merajut Persatuan Menuju Pembebasan Nasional.”
Setelah ibadah, dilanjutkan dengan diskusi publik yang mengangkat berbagai topik strategis terkait perjuangan Papua, antara lain: Tanggung jawab sebagai pejuang sejati dan strategi negara penjajah terhadap penentuan nasib sendiri (Theo Loho). Dampak Program Makan Bergizi Gratis terhadap generasi penerus bangsa Papua (M. Yohame). Ancaman kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto (Uldin Wandik). Perlawanan kiri dan konsekuensi aktivis KNPB (Wim Halitopo).
Perayaan HUT ke-14 KNPB Yalimu diakhiri dengan seruan “Salam Revolusi” dan harapan agar KNPB terus berjuang untuk kebebasan dan kemerdekaan Papua. (*)