Wamena, nirmeke.com – Yefta Lengka, seorang pemuda Wamena, menyampaikan seruan terbuka kepada Bupati dan Wakil Bupati Jayawijaya yang baru dilantik, Athenius Murib dan Ronny Elopere.
Dalam penyampainnya, Lengka menyoroti berbagai permasalahan yang dihadapi Kabupaten Jayawijaya dan mendesak adanya perubahan signifikan untuk kemajuan daerah tersebut.
Lengka mengawali tulisannya dengan ucapan selamat kepada pasangan Bupati dan Wakil Bupati, menyatakan bahwa kemenangan mereka adalah kemenangan masyarakat Jayawijaya. Ia berharap kepemimpinan baru ini dapat membawa perubahan positif dan mengatasi berbagai persoalan yang telah lama menghambat pembangunan.
“Kabupaten Jayawijaya telah menjadi barometer pembangunan bagi tujuh kabupaten di Provinsi Papua Pegunungan. Sebagai kabupaten induk, Jayawijaya harus lebih visioner dengan mengedepankan nilai kemanusiaan dan keadilan,” tulis Lengka.
Terkait seruan “Bersihkan Wamena”, Lengka mengidentifikasi tujuh area utama yang memerlukan perhatian serius:
Birokrasi yang Bersih
Lengka mendesak pembersihan birokrasi dari oknum-oknum yang korup, tidak profesional, dan tidak netral. Ia menekankan pentingnya penempatan pejabat sesuai dengan kompetensi dan pemberian sanksi tegas bagi pelanggar.
Kepala Distrik dan Kampung yang Bertanggung Jawab
Lengka menyerukan evaluasi dan pembersihan terhadap kepala distrik dan kepala kampung yang terlibat dalam penyalahgunaan dana, ketidaknetralan politik, dan kelalaian dalam menjalankan tugas.
Pemberantasan Penyakit Sosial
Lengka menyoroti masalah penyakit sosial seperti minuman keras, narkoba, perjudian, dan prostitusi yang merusak masyarakat. Ia meminta pemerintah untuk bekerja sama dengan LSM dalam memberantas masalah ini.
Pengelolaan Sampah yang Efektif
Lengka mendesak penanganan serius terhadap masalah sampah, terutama sampah plastik. Ia mengusulkan pembangunan fasilitas daur ulang sampah di Jayawijaya.
Penertiban Tengkulak Ilegal
Lengka menyoroti praktik jual beli ilegal yang merugikan masyarakat lokal, seperti penjualan pinang, BBM, dan hasil bumi oleh tengkulak non-Papua. Ia meminta pemerintah untuk melindungi mata pencaharian masyarakat asli.
Penindakan Oknum TNI/Polri Nakal
Lengka meminta tindakan tegas terhadap oknum TNI/Polri yang terlibat dalam aktivitas ilegal seperti peredaran miras, narkoba, dan perjudian.
Pengentasan Ketergantungan pada Bantuan Pemerintah
Lengka menyerukan penghentian ketergantungan masyarakat pada bantuan pemerintah seperti raskin, bansos, dan BLT. Ia mendorong pengembangan sektor pertanian dan peternakan lokal.
Lengka menegaskan bahwa artikel ini ditulis sebagai bentuk kepedulian dan protes terhadap kondisi di Jayawijaya. Ia berharap seruannya dapat menjadi bahan pertimbangan bagi Bupati dan Wakil Bupati dalam menjalankan pemerintahan.
“Saya meminta dengan segala hormat kepada Bapak Bupati dan Wakil Bupati untuk menghentikan ketergantungan terhadap bantuan pemerintah. Saya merasa terhina di atas tanah yang melimpah susu dan madu ini jika dikatakan miskin,” tegasnya.
Masyarakat Jayawijaya dari 40 Distrik harapan agar kepemimpinan baru dapat membawa perubahan positif bagi Kabupaten Jayawijaya.(*)