Jayapura, nirmeke.com – Maikel Primus Peuki, Direktur Eksekutif Daerah Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Papua, mengajak Uskup Mandagi dan umat Katolik di Papua untuk mengimplementasikan ensiklik Laudato Si’ yang dikeluarkan oleh Paus Fransiskus pada tahun 2015. Ensiklik ini berfokus pada perhatian terhadap lingkungan hidup, tanggung jawab terhadap bumi, dan kebutuhan untuk menciptakan perubahan sosial yang lebih adil.
Dengan tema “Tentang Perawatan Rumah Bumi,” ensiklik Laudato Si’ mengajak umat manusia untuk lebih peduli terhadap alam dan mempertimbangkan dampak tindakan kita terhadap generasi mendatang serta makhluk hidup lainnya.
Kata Peuki, Penerapan Laudato Si’ di tingkat gereja, khususnya oleh seorang uskup, bisa menjadi langkah penting dalam menginspirasi umat untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan kesejahteraan bersama.
Pemeliharaan Alam sebagai Bagian dari Spiritualitas
Menurut Peuki, Uskup Mandagi dapat mengajak umat untuk melihat alam sebagai bagian dari ciptaan Tuhan yang harus dihormati dan dijaga. Hal ini bisa dilakukan melalui retret atau kegiatan spiritual di alam terbuka yang mengajak umat untuk merasakan kedekatan dengan alam dan menghargai karya Tuhan dalam alam semesta.
Menjadi Suara untuk Kebijakan Lingkungan yang Berkelanjutan
Sebagai pemimpin gereja, kata Peuki, Uskup Mandagi memiliki pengaruh besar dalam masyarakat. Dia bisa menggunakan posisinya untuk berbicara tentang pentingnya kebijakan pemerintah yang pro-lingkungan dan mendukung keberlanjutan.
“Ini bisa melibatkan advokasi mengenai penebangan liar, pengelolaan sumber daya alam yang bijaksana, atau perlindungan terhadap ekosistem yang rentan,” katanya.
Penerapan Laudato Si’ oleh Uskup Mandagi di keuskupannya dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat, bukan hanya dalam hal pelestarian lingkungan, tetapi juga dalam membentuk kesadaran sosial yang lebih tinggi tentang keadilan sosial dan ekonomi.
“Dengan menerapkan prinsip-prinsip yang terkandung dalam Laudato Si’, gereja dapat menjadi agen perubahan yang mendorong umat untuk hidup lebih bijaksana, berkelanjutan, dan lebih peduli terhadap ciptaan Tuhan yang ada di sekitar mereka,” ujarnya. (*)