Wamena, nirmeke.com – Pemerintah Kabupaten Jayawijaya melalui Dinas Pariwisata dan kebudayaan kabupaten Jayawijaya mengelar seminar Kebudayaan Lembah Balim dengan mengangkat 10 Warisan Budaya Leluhur Menuju Penetapan Cagar Budaya Kabupaten Jayawijaya Tahun 2024.
Kegiatan tersebut berlangsung di Hotel Grand Sartika Wamena, (16/12/2024), dihadiri Pj Bupati Jayawijaya Thony M. Mayor, S.Pd,MM bersama Tim Ahli Cagar Budaya Nasional, Akademisi Uncen, Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XXII Provinsi Papua, Peneliti Muda Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), perwakilan MRP Pegunungan, Dewan Adat Papua (DAP).
Pj Bupati Jayawijaya Thony M. Mayor, S.Pd, MM dalam sambutannya menyampaikan terimakasih dan ucapan penghargaan kepada masyarakat Jayawijaya menjaga kedamaian di kota Wamena sebagai rumah kita bersama.
“Orang luar beranggapan kota Wamena daerah rawan konflik (jahat) tapi nyatanya tidak. Orang yang selalu menghancurkan dan mengacaukan kota Wamena itu orang dari luar, sehingga saya secara pribadi menyampaikan apresiasi kepada masyarakat Jayawijaya,” ujarnya.
Pj Bupati juga memberikan apresiasi kepada Dinas Pariwisata dan kebudayaan kabupaten Jayawijaya karena telah melakukan rekonsiliasi budaya 24 September 2024 dan terus berlanjut hingga saat ini.
“Secara pribadi saya sampaikan terimakasih kepada Dinas Pariwisata meski di situasi panas bertepatan dengan pleno penetapan suara Kabupaten Jayawijaya di kantor KPU, kegiatan Wamena Music Festival berjalan aman dan kondusif.
Tony Mayor juga menyampaikan terimakasih kepada Dinas Pariwisata dan kebudayaan kabupaten Jayawijaya yang aktif terus mengangkat nilai-nilai budaya melalui kegiatan positif.
“Kami berharap dengan seminar hari ini dapat merumuskan hal-hal yang sifatnya penting dalam menjaga dan melestarikan nilai-nilai budaya dan historis dari warisan budaya leluhur yang ada di wilayah Hugulama,” pesannya.
Sementara itu, Engelbert Surabut, Kepala Dinas Pariwisata dan kebudayaan kabupaten Jayawijaya menyampaikan terimakasih kepada Pemerintah Kabupaten Jayawijaya yang terus aktif mendukung kegiatan-kegiatan yang dilakukan Dinas dengan melibatkan masyarakat terutama dalam menjaga dan melestarikan tempat-tempat wisata dan mengakat budaya di wilayah Hugula.
“Kegiatan yang kami lakukan melibatkan semua pihak baik di bidang seni, budaya dan pariwisata demi mengangkat potensi yang ada di Jayawijaya agar masyarakat juga secara mandiri dan dengan kesadaran penuh bisa aktif terlihat ambil bagian,” harapnya.
Surabut juga berharap seminar dan sidang pembahasan penetapan Cagar budaya bersama Tim Ahli Cagar Budaya Nasional, Akademisi Uncen, Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XXII Provinsi Papua, Peneliti Muda Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dapat memberikan pengakuan kekayaan komunal akan warisan budaya leluhur dapat ditetapkan oleh Pemerintah. (*)