Wamena, nirmeke.com – Aliansi Mahasiswa Papua, OKP Cipayung, dan Forum Pribumi Provinsi Papua Pegunungan Gelar Aksi Mimbar Bebas Tolak Program Transmigrasi ke Papua di Tugu Salib Kabupaten Jayawijaya.
Yusuf Yikwa, selaku penanggung jawab aksi dalam orasinya mewakili masyarakat Papua dengan tegas menolak Transmigrasi di seluruh Tanah Papua.
“Kami dengan tegas menolak transmigrasi lokal maupun nasional. Kepada Presiden Republik Indonesia dan Menteri Transmigrasi segera batalkan rencana Transmigrasi seluruh tanah Papua,” tegasnya.
Ia juga meminta kepada seluruh pimpinan kepala Daerah dari 6 Provinsi yang ada di DPRP, MRP, tokoh Gereja dan masyarakat untuk mengambil sikap yang sama menolak Transmigrasi Lokal maupun Nasional.
“Apabila tuntutan kami tidak diindahkan, kami akan turun kasih lumpuh kota Wamena ini di hadapan PJ Gubernur dan DRP Papua Pegunungan,” tegasnya.
Sementara itu, Dano Tabuni, Aktivis kemanusiaan mengatakan bahwa Transmigrasi adalah ancaman bagi rakyat west Papua dan wilayah west Papua.
“Maka semua orang Papua, baik kecil, besar, tua-muda wajib menolaknya. Kami orang Papua mampu memimpin diri kita karena kami sudah sekolah pintar terdidik dan terpelajar,” tegasnya dalam orasi.
Menurutnya, Orang non Papua (Pendatang) hanya datang karena tugas dan mencari nafkah di Papua. Kehadiran mereka (Pendatang) hanya ingin merusak tatanan kehidupan orang Papua.
“Tidak semua pendatang mereka ingin bangun orang Papua melainkan mengincar SDA Papua, serta menguasai sistem pemerintahan dari tingkat bawah hingga atas tanpa memberikan kesempatan kepada putra-putri orang asli Papua,” tegasnya.
Menurutnya, warga Transmigrasi akan menguasai sistem pemerintahan hingga sektor pertanian di Papua Pegunungan sehingga akan menciptakan lapangan pengangguran bagi masyarakat setempat.
“Kami orang Papua sebagai pemilik ahli waris dan pemilik hak kesulungan mampu menjaga, menata, merawat dan memelihara dirinya sendiri diatas negeri ini, kami tidak butuh Transmigrasi dari luar Papua,” tegasnya. (*)