Wamena, nirmeke.com – Angka Inflasi Kabupaten Jayawijaya Bulan Oktober ada di angka 2,85 %. Hal ini sesuai dengan rilis data BPS pada tanggal 1 November 2024.
Dalam berita Resmi Statistik Nomor.208/11/94/Th.XXVII. Pj. Bupati Jayawijaya Thony Mayor, menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Tim TPID Kabupaten Jayawijaya dan semua stake holder yang bekerja baik secara langsung maupun tidak langsung dalam memberikan dampak kepada penurunan angka inflasi di Kabupaten Jayawijaya.
Lebih lanjut Pj Bupati sampaikan bahwa, pada bulan Juni dan Juli angka inflasi Kabupaten Jayawijaya paling tinggi di Indonesia berada di angka 5,65 %.
Hal ini diakibatkan oleh terjadinya perang suku/konflik sosial sehingga pasokan bahan pangan lokal dari beberapa distrik yang ada di wilayah selatan tidak dapat masuk di kota.
“Sehingga harga bahan pangan lokal mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan,” ujarnya.
Namun, dengan upayan bersama yang dilakukan oleh pemerintah Provinsi dan Kabupaten maka konflik dapat diselesaikan dan masyarakat dapat beraktivitas dengan normal.
“Harapan kami, angka 2,85 ini bisa turun lagi. Upaya yang kami lakukan selama ini dan akan berjalan terutama untuk menekan inflasi pada saat hari raya natal, yaitu melaksanakan Gerakan Pangan Murah di Distrik-Distrik,” ujar Mayor.
Lebih lanjut, kata Mayor, beberapa waktu lalu, Pemerintah baru lakukan kegiatan gerakan pangan murah di Distrik Walelagama.
“Antusias masyarakat sangat tinggi, dan kegiatan ini akan kami lakukan 1 minggu sekali bergilir di beberapa lokasi distrik,” ujarnya. (*)