Adil Untuk PerubahanAdil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Advertorial
Reading: Hendaknya Uskup Agung Merauke Berpihak Pada Masyarakat Adat Wogikel dan Wanam
Share
Sign In
Notification
Font ResizerAa
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Font ResizerAa
  • Headline
  • Tanah Papua
  • Kesehatan
  • Ekonomi & Bisnis
  • Pendidikan
  • Artikel
  • Cerpen Papua
  • Pariwisata
  • Editorial
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Advertorial
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
Adil Untuk Perubahan > Pena Papua > Catatan Aktivis Papua > Hendaknya Uskup Agung Merauke Berpihak Pada Masyarakat Adat Wogikel dan Wanam
Catatan Aktivis PapuaSiaran Pers

Hendaknya Uskup Agung Merauke Berpihak Pada Masyarakat Adat Wogikel dan Wanam

admin
Last updated: October 14, 2024 11:39
By
admin
Byadmin
Follow:
7 months ago
Share
5 Min Read
SHARE

Oleh: Stenly Dambujai

Iklan Nirmeke
Ad image

Pernyataan Uskup Agung Merauke, Mgr. Petrus Canisius Mandagi, MSC yang mendukung penguasa dan perusahaan untuk meloloskan Program Strategis Nasional (PSN) di Kampung Wogikel dan Wanam, Merauke, Papua Selatan telah tersebar luas di media sosial. Pernyataan tersebut sangat kontroversial, dan berujung pada pro kontra di Tanah Papua. Tetapi sampai saat ini Mandagi belum klarifikasi.

Banyak desakan muncul agar Mandagi segera melakukan klarifikasi agar dapat menenangkan suasana dalam hirarki Gereja Katolik di Tanah Papua, namun tidak dapat mengubrisnya. Lantas mengapa Mandagi tidak mau melakukan klarifikasi? Apakah karena sikap demikian membenarkan keberpihakannya terhadap penguasa dan perusahaan?

Bagi Masyarakat adat juga umat Katolik di Kampung Wogikel dan Wanam, Merauke, Papua Selatan merasa dirugikan dengan pernyataan Uskup ini. Selama ini umat Katolik sangat menghormati para klerus, apalagi seorang Uskup. Namun pernyataan, bahkan sikap dan keberpihakan uskup yang pro pada penguasa dan pengusaha ini memberikan citra baru pasca gereja berada di tengah-tengah umat selama 118 tahun.

Selama ini, umat Keuskupan Agung Merauke hidup dalam tekanan yang luar biasa, terutama dari sejumlah perusahaan yang menekan habis-habisan terhadap ruang gerak dan sumber-sumber kehidupan. Umat berharap agar gereja hadir, setidaknya dapat menjaga keseimbangan hidup. Namun kehadiran Mandagi yang rentan pro pada orang yang berkuasa dan kaya menambah kekhawatiran pada nasib dan masa depan umat pribumi.

Baca Juga:  Ronny Situmorang, Si Maling Uang Rakyat Kabupaten Keerom 2020 Kini Berjaya Di Dinkes Papua Pegunungan

Keberpihakan Uskup yang lemah terhadap orang yang lemah, miskin, teraniaya, tersingkir dan termarjinalkan ini menambah daftar kecemasan baru dan besar setelah kepergian para misionaris Katolik di Keuskupan Agung ini. Situasi ini membuat banyak umat makin tidak percaya pada gereja Katolik di Keuskupan Agung Merauke.

Umat Katolik di sini tidak bisa berdaya karena pengaruh klerikalisme sangat kental dalam postur gereja Katolik di sini. Umat takut menegur kepada klerus walaupun sudah tahu ada kesalahan fatal sekalipun. Ruang kebisuan bagi umat setempat dibangun sedemikian rupa, agar dapat mengikutinya secara mulus atas nama ketaatan pada atasan gereja. Ini sangat membahayakan dan serius.

Dengan melihat kegelisahan di samping kebisuan panjang yang diciptakan sedemikian rupa, agar umat setempat tetap memilih “diam seribu Bahasa” atas nama Tuhan, agama, klerus, kekuasaan dan otoriter, kami sebagai sesama umat manusia merasa tergerak hati untuk melakukan aksi protes terhadap pernyataan, sikap, dan keberpihakan Uskup Agung Merauke yang kontroversial itu.

Maka, pada hari ini, Minggu, 13 Oktober 2024, dari pukul 10:30-11:00 WIT, kami melakukan aksi damai secara spontan di halaman Gereja Katolik, Paroki “Kristus Terang Dunia” Waena, Kota Jayapura, Papua. Aksi ini bertujuan melakukan protes terhadap Uskup Agung Merauke yang lebih mendukung Program Strategis Nasional (PSN). Sebaliknya mendukung penuh Masyarakat adat dan juga umat Katolik di Keuskupan Agung Merauke.

Baca Juga:  Siaran Pers: Pernyataan Sikap KNPB, Garda-P, dan GempaR P Peringati Hari Pengungsi Sedunia

Aksi ini merupakan aksi kedua untuk memprotes pernyataan Uskup yang kontroversial. Tentu aksi damai ini dilakukan setelah misa kedua di paroki ini. Setidaknya hampir sepuluh orang terlibat guna melayangkan protes tanpa melihat perbedaan otonomi gereja dan daerah. Semata-mata dilakukan atas panggilan otonomi hati nurani yang dituntun langsung dengan nilai kemanusiaan yang melampaui dengan sekat-sekat apa pun.

Aksi macam ini akan tetap dilakukan setiap hari minggu. Bisa berhenti apabila Uskup Mandagi dapat melakukan klarifikasi secara resmi di media masa. Kalau tidak, kami akan terus bersuara dimana-mana; saat ini sedang melakukan konsolidasi agar setiap gereja di Tanah Papua dan luar Papua melakukan aksi protes yang sama pada setiap hari minggu.

Harapannya adalah gereja mampu menjadikan suka duka umat di kampung Wogikel dan Wanam sebagai suka duka gereja Katolik. Uskup Mandagi hendaknya berani mengambil sikap rendah hati agar mampu menjadikan harapan dan kecemasan umat menjadi harapan dan kecemasan dirinya sebagai pimpinan gereja Katolik di Keuskupan Agung Merauke.

Iklan Nirmeke
Ad image

Demikian pers release ini kami keluarkan untuk dipublikasikan di media masa, atas perhatian dan kerja samanya diucapkan terima kasih banyak.

Jayapura, 14 Oktober 2024

You Might Also Like

Hukum Indonesia Tetap Rasis Terhadap Orang West Papua

60 Tahun Kejahatan Terhadap Kemanusiaan di Papua Barat (1963-2023)

Dukung Keanggotaan Penuh ULMWP di MSG, Aksi Dukungan Digelar Secara Nasional di Seluruh West Papua (Sorong – Merauke)

Bunuh Sandera Pilot Philip Mark Marthens

Michelle Kurisi ”Dihabisi TPN PB Atau TNI-Polri?”

TAGGED:1 Juta Hektare Kebun Sawah di MeraukeMgr. Petrus Canisius MandagiPernyataan Uskup Agung MeraukeUmat Katolik Pribumi Merauke

Gabung Channel Whatsapp

Dapatkan berita terbaru dari Nirmeke.com di Whatsapp kamu
Klik disini untuk bergabung
Dengan anda klik untuk gabung ke channel kami , Anda menyetujui Persyaratan Penggunaan kami dan mengakui praktik data dalam Kebijakan Privasi kami. Anda dapat berhenti mengikuti kapan saja.
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
Previous Article Filsafat tentang Literasi: Membaca Buku dan Penemuan Diri
Next Article Desak Uskup Mandagi Lakukan Klarifikasi, Umat Katolik Buat Aksi Spontan di Halaman Gereja
Leave a Comment Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Hangat

Bupati Jayawijaya Serahkan Bantuan untuk Anak-Anak di Rumah Singgah Generasi Anak Panah
Tanah Papua
3 days ago
Bertahan di Tengah Globalisasi: Sekolah Adat Harus Jadi Prioritas!
Pendidikan Tanah Papua
4 days ago
Digerebek! Enam Pengedar Miras Ditangkap, Diduga Dibekingi Oknum TNI
Tanah Papua
4 days ago
KemenHAM Didorong Bertindak: Rekomendasi KOMNAS HAM dan Jeritan Masyarakat Adat Papua atas PSN
Siaran Pers Tanah Papua
1 week ago
Iklan
Ad image

Lihat Topik Berita Lain Dari Nirmeke

Baca juga
Catatan Aktivis PapuaKesehatan

Rentetan Wabah yang Merenggut Nyawa Generasi Papua

7 years ago
Catatan Aktivis Papua

Diskriminasi Rasial di Indonesia Takkan Pernah Hilang Cepat

2 years ago
Catatan Aktivis Papua

25 Tahun Biak Berdarah, Negara Lindungi Pelaku Kejahatan

2 years ago
Catatan Aktivis Papua

Membaca Analisa Dr. Velix Wanggai 2017: Pemilu 2024 Penentu Eksistensi OAP Lapago Papua Pegunungan

1 year ago
Catatan Aktivis PapuaEditorial

Sejarah Hari HAM Dan Realitas Indonesia

1 year ago
Catatan Aktivis Papua

Aktivis yang Idealis, Harus Mandiri

2 years ago
PendidikanSiaran Pers

Aliansi BEM se-Papua: Kritik Bukan Kejahatan!

1 year ago
Siaran PersTanah Papua

Di Perbatasan RI-PNG Vanimo, Akses Orang Papua Ingin Bertemu Paus Dibatasi 

8 months ago
Catatan Aktivis Papua

Yesus Itu Sosialis, Sang Pemberontak!

2 years ago
Previous Next
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Cyber
  • Iklan
  • Jasa Buat Website
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?