Adil Untuk PerubahanAdil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Kerjasama
    • Kabupaten Lanny Jaya
Tulis judul berita...
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved. Develop By Loteng Kreatif.
Reading: Di Perbatasan RI-PNG Vanimo, Akses Orang Papua Ingin Bertemu Paus Dibatasi 
Share
Notification
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
  • Headline
  • Tanah Papua
  • Kesehatan
  • Ekonomi & Bisnis
  • Pendidikan
  • Artikel
  • Cerpen Papua
  • Pariwisata
  • Editorial
Tulis judul berita...
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Kerjasama
    • Kabupaten Lanny Jaya
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
Adil Untuk Perubahan > Pena Papua > Siaran Pers > Di Perbatasan RI-PNG Vanimo, Akses Orang Papua Ingin Bertemu Paus Dibatasi 
Siaran PersTanah Papua

Di Perbatasan RI-PNG Vanimo, Akses Orang Papua Ingin Bertemu Paus Dibatasi 

admin
Last updated: September 23, 2024 11:52
By
admin
Byadmin
Follow:
10 months ago
Share
4 Min Read
Ratusan Umat Katolik ketika menghadiri Misa Berkat dari Bapa Suci Paus Fransiskus - Dok
SHARE

Pers Release

Iklan Nirmeke

Ratusan orang Papua Barat yang ingin bertemu Paus Farnsiskus di Vanimo pada tanggal 8 September 2024 lalu tidak mendapatkan akses di perbatasan Republik Indonesia (RI) dan Papua Nieuw Guinea (PNG). Akhirnya 58 orang yang datang ke batas, akhirnya pulang dengan rasa kecewa dan sedih.

Sebelumnya banyak orang yang hendak bertemu Paus pergi ke kantor imigrasi dan Konsulat PNG di Jayapura guna mengurus passport dan visa. Namun, pihak berwenang mengatakan bahwa akses untuk berkunjung ke PNG telah dibatasi sejak Februari lalu dengan rencana kunjungan Sri Paus.

Pemerintah hanya memberikan pengecualian akses kepada keuskupan regio Papua, khususnya Keuskupan Jayapura yang dekat dengan Vanimo, provinsi Sandaun, PNG. Keuskupan ini telah mengumumkan kepada umat untuk segera mendaftarkan diri kepada tim kerja yang telah ditugaskan oleh uskup Jayapura.

Meski demikian, tidak semua orang mendapatkan akses informasi secukupnya. Lagi pula banyak orang tidak mengumpulkan berkas lantas sibuk dengan urusan masing-masing. Akibatnya, berdekatan dengan waktu kunjungan Bapa Suci jumlah orang makin membludak.

Lain ke Jakarta, terutama mereka yang memiliki biaya yang mumpuni. Namun sebagian besar dari Merauke, Asmat, Timika, Sorong, Bintuni, Kaimana, Fakfak, Pegunungan Bintang, Wamena dan lainnya datang ke Jayapura supaya bisa lihat Paus di Vanimo, Bahkan dengan mengorbankan banyak hal.

Baca Juga:  Dewan Adat Tabi Dan Saireri Desak Mendagri Segera Lantik Anggota MRP Terpilih Periode 2023-2028

Umat sangat antusias datang kesini, karena selama ini  mereka melihat Paus dari media masa saja. Sayangnya, kerinduan orang untuk mendapatkan berkat khusus dari jarak dekat oleh Yang Mulia pun terhalang dengan kebijakan pemerintah yang memperketat dan membatasi pengunjung di negara tetangga.

Setelah dipastikan sulit  mendapatkkan akses, maka sebagian besar lebih memilih tinggal di kota Jayapura. Sedangkan sebanyak 58 orang sempat mendatangi di pos imigrasi yang terletak di Skouw-Yambe. Tujuannya bertemu dengan pihak imigrasi Indonesia, supaya bisa negosiasi dan mendapatkan akses untuk menyeberang ke sebelah.

Sehari sebelumnya, mereka menyewa kendaraan mobil sendiri. Berangkat pada pagi subu sekitar pukul 02:30 WIT. Tetapi upaya dan harapan mereka untuk mendapatkan berkat dari dekat oleh Paus Fransiskus gagal, karena pemerintah tidak memberikan ijin sama sekali.

Pemerintah PNG telah membatasi para pengunjung dari Papua Barat. Hanya bisa diterima sekitar 500-600 orang saja. Sehingga pemerintah Indonesia dapat menyesuaikan dengan kebijakan Pemerintah PNG tersebut. Meski demikian, jumlah kaum pribumi tidak sebanding dengan kaum migran.

Baca Juga:  Gelar Bimtek, MRP Papua Pegunungan Perkuat di Bidang Sekretariat

Pada saat yang sama, sejumlah mahasiswa berkumpul perbatasan dan membentakan tulisan yang memohon doa dan keselamatan dari Paus Fransiskus atas alam Papua yang makin rusak akibat operasi pertambangan, ilegaloging, pembangunan infrastruktur dan aktivitas perusahaan yang tidak ramah lingkungan serta pemenuhan hak-hak dasar masyarakat adat pribumi, termamsuk pengungsi lokal.

Banyak orang juga ketinggalan di batas sebalah. Harus menyewa kendaraan bus dan bayar ojek sendiri. Sebagian orang lagi tidak mendapatkan makan, padahal katanya pemerintah tanggung semuanya.

Iklan Otomatis

Terlepas dari itu, apresiasi kepada Pemerintah PNG yang membuka akses bagi agar sebagaian orang Papua bisa menyeberang ke sebelah, setelah puluhan tahun lamanya dibatasi dengan tembok perbatasan. Apresiasi juga kepada pemerintah RI yang mempermudah akses bagi umat yang lain.

Harapannya, pada masa-masa yang akan datang Paus berbicara soal masalah genocida, etnosida dan ekosida di Tanah Papua yang merupakan paru-paru dunia. Bila Paus berkunjung ke Papua lagi, maka itu merupakan suatu kehormatan dan kebahagiaan terbesar bagi umat Katolik disini.

Jayapura, 20 September 2024

Laporan dari:

  1. Fanian Yobe (masyarakat di kota Jayapura
  2. Luis Kasipka (mahasiswa)
  3. Soleman Itlay (umat Katolik di Keuskupan Jayapura.

Related

You Might Also Like

Perdana, Asosiasi Wartawan Papua Gelar Pra Raker I di Jayapura

KemenHAM Didorong Bertindak: Rekomendasi KOMNAS HAM dan Jeritan Masyarakat Adat Papua atas PSN

TPNPB-OPM Kodap III Ndugama-Darakma Keluarkan Pernyataan Sikap untuk Warga Sipil di Wamena

Dukung Keanggotaan Penuh ULMWP di MSG, Aksi Dukungan Digelar Secara Nasional di Seluruh West Papua (Sorong – Merauke)

Bupati Yahukimo Serahkan 19 Rumah untuk Warga Terdampak Konflik 3 Oktober 2021

TAGGED:Paus Fransiskus Berkunjung ke Vanimo PNGUmat Katolik Papua

Gabung Channel Whatsapp

Dapatkan berita terbaru dari Nirmeke.com di Whatsapp kamu
Klik disini untuk bergabung
Dengan anda klik untuk gabung ke channel kami , Anda menyetujui Persyaratan Penggunaan kami dan mengakui praktik data dalam Kebijakan Privasi kami. Anda dapat berhenti mengikuti kapan saja.
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
Previous Article Analisis sementara Pilgub Papua Pegunungan
Next Article Penting Membaca Buku Bertani dan Berkebun di Papua
Leave a Comment Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan dari Nirmeke.com
Ad image

Berita Hangat

Warga Peleima Tolak Kehadiran TNI Non-Organik di Distrik Ibele dan Taelarek
Tanah Papua
5 hours ago
Trauma dan Ketakutan: Warga Ibele Desak TNI Angkat Kaki
Polhukam Siaran Pers Tanah Papua
6 hours ago
TPNPB Kodap XXVII Sinak Bantah Klaim TNI: Empat Pemuda yang Disebut Menyerah adalah Pelajar SMP
Polhukam Siaran Pers Tanah Papua
6 hours ago
80 Anggota Polisi Baliem Selesaikan Pembinaan Fisik dan Karakter, Siap Diterjunkan ke Lapangan
Tanah Papua
14 hours ago

Lihat Topik Berita Lain Dari Nirmeke

- Advertisement -
- Advertisement -
Baca juga

Pagi tadi, Bendera Bintang Kejora Berkibar di Pasar Sinakma Wamena

3 years ago
Tanah Papua

Menolak Kehadiran Korem di Muliama, Mahasiswa: Kehadiran Aparat Identik Dengan Teror dan Intimidasi Warga Sipil

1 year ago
PolhukamTanah Papua

AMPTPI: Kehadiran Wapres Ma’ruf Amin di Wamena Jangan Sampai Jadi Aktor Konflik

2 years ago
Tanah Papua

LBH Pers dan Polisi Serahkan Bukti di Sidang Kasus Teror Bom Victor Mambor

1 year ago
Ekonomi & BisnisTanah Papua

Mama-Mama Papua Kota Sorong Desak Pemerintah Bangun Pasar Khusus dan Berikan Pembinaan Usaha

3 months ago
Tanah Papua

Jemput Aspirasi di Masyarakat, Benny Mawel: Kita Harus Olah Tanah Untuk Hidup

1 year ago
PendidikanTanah Papua

Bertemu Pj Kondomo, Mahasiswa Jayawijaya Desak Pemerintah Utamakan OAP Dalam Perekrutan

2 years ago
Ekonomi & BisnisSiaran PersTanah Papua

Setahun Tanpa Kepastian, Mama-Mama Papua Desak Gubernur Papua Selatan Segera Bangun Pasar

3 months ago
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved. Develop By Loteng Kreatif.
  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Cyber
  • Iklan
  • Jasa Buat Website
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?