Wamena, nirmeke.com – Terminal taxi Pasar Baru Yibama Ibukota Provinsi Papua Pegunungan kini jadi tempat perjudian masal dari pagi hingga sore setiap hari.
Pemandangan ini tentu meresahkan para pengunjung yang ingin berbelanja maupun para pengguna taxi. Sebab aktivitas judi ini dilakukan di tengah terminal dengan kumpulan orang yang banyak dari berbagai umur ikut serta berjudi. Mulai dari judi dadu, rolex hingga kartu joker bebas dilakukan oleh para agen tanpa ada tindakan tegas dari aparat kepolisian di kota Wamena.
Yefta Lengka, Aktivis dan juga pemerhati sosial di Wamena menyayangkan aktivitas judi offline di terminal pasar Baru Yibama, dimana secara tidak langsung telah merusak generasi muda Papua.
“Aktivitas judi masal ini seakan dibiarkan dan dipelihara oleh aparat kepolisian, bagaimana tidak judi ini dilarang tapi tidak ada tindakan tegas yang diambil Kapolres di kota Wamena,” ujarnya.
Menurutnya, pemandangan negatif ini telah merusak citra kota Wamena sesuai moto Wamena sebagai kota DANI.
“Mohon kepada Pj Gubernur, Pj Bupati untuk desak Kapolres bubarkan aktifitas judi di terminal taxi. Ini pemandangan yang memalukan di ibukota Provinsi,” ujarnya.
Menurut Yefta, aktivitas pembiaran judi ini bisa menjadi sumber konflik diantara mereka hanya karena kesalahpahaman antara si penjudi dan agen judi.
“Jangan sampai masalah seperti ini muncul, apalagi di pasar jual beli miras bebas dan banyak orang mabuk juga hingga bisa timbul perkelahian yang dampaknya bisa melebar ke konflik horizontal. Hanya karena aktvitas ini, menggangu kenyamanan dari masyarakat yang sedang mencari makan berjualan di pasar dan kios atapun toko,” tegasnya.
Pembiaran ini juga menurut Yefta bentuk pembiaran dari aparat Kepolisian dan Pemerintah dalam menjaga generasi muda Papua Pegunungan.
“Keamanan dan Patroli perlu ditingkatkan di setiap sudut kota Wamena, terlebih setiap pasar dan juga tertibkan agen judi offline dan juga agen penjualan Miras di kota Wamena. Karena dampak ini telah merusak generasi muda terjerumus pada kegiatan negatif. Situasi ini Pemerintah perlu cari solusi,” harapnya.
Situasi ini juga, menurut Yefta, Pemerintah sengaja ingin menciptakan generasi muda yang hidupnya bergantung pada kegiatan negatif.
“Ketika kita sibuk main judi, minum mabok dan bikin kriminal, orang non Papua datang berbondong-bondong menguasai pekerjaan di semua bidang dan kalian mau kita hanya menjadi penonton dan pengemis di atas tanahmu sendiri? Ini kebiasaan buruk yang harus kita lawan bersama,” ujarnya. (*)
Pewarta: Grace Amelia