Adil Untuk PerubahanAdil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Advertorial
Reading: Rindu Dikala Senja Menyapa
Share
Sign In
Notification
Font ResizerAa
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Font ResizerAa
  • Headline
  • Tanah Papua
  • Kesehatan
  • Ekonomi & Bisnis
  • Pendidikan
  • Artikel
  • Cerpen Papua
  • Pariwisata
  • Editorial
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Advertorial
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
Adil Untuk Perubahan > Pena Papua > Sastra > Rindu Dikala Senja Menyapa
Sastra

Rindu Dikala Senja Menyapa

admin
Last updated: July 16, 2024 12:07
By
admin
Byadmin
Follow:
10 months ago
Share
4 Min Read
SHARE

Oleh: Maryam Yanengga

Iklan Nirmeke
Ad image

Waktu itu kalah sore senja pantai yang indah, dikalah langit, angin dan ombak yang menyatuh dan aku merasakan suara-suara alam yang begitu indah, membuatku kagum dengan lukisan sang pencipta yang indah, sang pencipta alam semesta membuatnya begitu terlalu indah, aku sendiri meratapi nasib dengan di temani angin laut yang bertiup, mengingatkanku betapa aku sangat bersyukur karena sang pencipta begitu luar biasa dalam hidup ini.

Aku terkagum dengan banyaknya kicauan burung-burung yang berirama indah dan serentak berterbangan di langit senja yang begitu indah. Hai kamu ? Ia kamu yang jauh di sana apa kabar mu, aku sangat merindukanmu aku merindukan saat-saat indah bersama mu dengan segala canda tawa, dengan cara kita saling mencintai, memberikan kenyamanan dan banyak hal baru yang kita belajar bersama-sama, kau ingat waktu kita bersama-sama bernari di keramaian malam yang begitu indah di sanalah kita berekspresi dan bernari bersama hingga di tengah malam.

Akankah pagi dan malam yang indah dapat ku peluk bayang mu lagi, ketulusan, kelembutan, dan kasih sayang mu membuatku terbuai dalam bayang cinta, harum bagaikan sekuntum bunga yang indah di ladangnya. Aku tidak menyesal telah bertemu denganmu, mengenalmu hingga mencintaimu, sebab aku mencintaimu bukanlah sebuah kesalahan. Meskipun kita sekarang sedang berjarak, izinkan aku tetap memelukmu, aku masih di sini, dengan perasaan yang sama, masih merindukanmu dalam sepih, masih mencintaimu mungkin kamu merasakan hal yang sama, saat rindu ini datang aku hanya bisa mendoakan mu, maaf jika aku tidak bisa mengirimkan pesan padamu mengatankan lagsung bahwa, “Aku Rindu” aku memilih menitipkan rinduku pada-nya, memintanya untuk terus menjagamu. Biarkan cinta ini menjadi bait-bait doa, yang menjadi pengiring di setiap langkamu. Agar kamu selalu terjaga olehnya, hingga kelak doa kita di kabulkan di waktu yang tepat.

Baca Juga:  LEWA SOGERI

Suatu saat kita akan membangun impian, sederhana tampa ingkar-bingar. Ada secercah harapan tertuang, serumpun rindu tertanam serintik cinta tersiram. Kemudian aku membawa mu ke atas gunug Golo, ketika angin Kuyawage bertiup kencang aku menatap wajah mu dan memeluk mu dengan erat dan berkata aku mencintaimu dan merindukan mu. Seperti bunga edelweis yang tumbuh indah di dekat danau Habema dan kau datang memetiknya di atas ketinggian 3.225 kau memetiknya. Ruang waktu membeku jiwa kita menyatu, senyum itu, aku rela mati untuk setiap pertunjukan cinta kita, maka itu temani langkah ku dalam perjalan menujuh komitmen untuk hidup semati bersamamu.

Baca Juga:  Kenangkansa

Tegapkan aku bila aku jatuh, ruduhkan aku saat terlampau angkuh, kaulah yang mampu membuatku kembali utuh, jadikan aku bagian dari hidupmu, libatkan aku dalam sepak terjangmu, percayalah kau selalu ada di dalam degup jantung ini kasih. Hingga nanti tiba di ujung usia, perasaan untuk mu tak akan pernah berubah, tak perlu kau pikir berapa lama waktu kita, jika Tuhan memanggilku dan bertanya hal paling indah, akan aku jawab ; dirimulah hal paling terindah dalam hidupku. Hingga terkadang aku duduk merenung sendiri dikala kabut merakor tiba, hingga aku berpikir aku mencintaimu tampa aku tahu penyebab aku mencintaimu, yang aku tahu dengan mu aku selalu merasa bahagia dengan mu aku merasa terjaga, selalu tersenyum bahagia dan menikmati hidup apa adanya, kau ingat di kala itu kau berkata kepada ku, mari kita sama-sama melupakan masa lalu kita dan mulai hidup baru dari Nol, dan saling terbuka dan jujur agar kita bisa saling menerima satu sama lain dan saling mencintai dan bisa melupakan masa lalu kita secepatnya.

Terimakasih buat pria tampan yang selalu menghargai kekurangan diri ini tetapi selalu berada di samping aku. Gengam tangan ini eh dan jangan pernah lepaskan, Aku mencintai mu.

You Might Also Like

Kenangkansa

Desember Kelabu 

Peran Pendidikan dalam Membangun Generasi Muda Papua

Sastra Sebagai Gerakan Politik di Papua

Pentingnya Literasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Pemuda Papua

TAGGED:Cerpen PapuaSastra Papua

Gabung Channel Whatsapp

Dapatkan berita terbaru dari Nirmeke.com di Whatsapp kamu
Klik disini untuk bergabung
Dengan anda klik untuk gabung ke channel kami , Anda menyetujui Persyaratan Penggunaan kami dan mengakui praktik data dalam Kebijakan Privasi kami. Anda dapat berhenti mengikuti kapan saja.
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
Previous Article PJ Bupati Lanny Jaya Minta Inspektorat Pantau Keaktifan Pimpinan OPD Ditempat Tugas
Next Article Sastra Sebagai Gerakan Politik di Papua
Leave a Comment Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Hangat

Mahasiswa Lanny Jaya di Makassar Tolak Pembangunan Pos Militer di Distrik Melagineri
Tanah Papua
2 days ago
Bupati Yahukimo Hadiri Pelantikan 35 Anggota DPRK Periode 2025–2030
Tanah Papua
2 days ago
Mahasiswa Papua di Sumatera Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Wamena
Tanah Papua
2 days ago
Kekurangan Guru dan Dampak Banjir Hambat Pendidikan di Jayawijaya
Pendidikan
4 days ago
Iklan
Ad image

Lihat Topik Berita Lain Dari Nirmeke

Baca juga
Sastra

Tulus Untuk Orang Yang Salah

10 months ago
Cerpen PapuaSastra

Lukisan Bergairah Pada Tembok Rumah Sakit Siriwini

11 months ago
PendidikanSastra

Filsafat tentang Literasi: Membaca Buku dan Penemuan Diri

7 months ago
PendidikanSastraTanah Papua

Sekolah Adat “Santo Yohanes Pembaptis II” Resmi Dibuka di Sumunikama, Papua Pegunungan

4 weeks ago
Sastra

Cinta Revolusi Negeri Tanah Adat

2 years ago
Sastra

Gadget dan Rasa

11 months ago
PendidikanSastra

12 Alasan Mengapa Membaca Buku Harus Menjadi Bagian Dari Hidup Anda

11 months ago
PendidikanSastra

Gerakan Literasi Laluguragan Dirikan Perpustakaan Buku di Gereja Baptis Walani

2 months ago
PendidikanSastra

Mahasiswa Ber-Literasi Melalui Demonstrasi

1 year ago
Previous Next
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Cyber
  • Iklan
  • Jasa Buat Website
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?