Adil Untuk PerubahanAdil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Advertorial
Reading: Sejarah Misi Katolik di Kampung Yogonima
Share
Sign In
Notification
Font ResizerAa
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Font ResizerAa
  • Headline
  • Tanah Papua
  • Kesehatan
  • Ekonomi & Bisnis
  • Pendidikan
  • Artikel
  • Cerpen Papua
  • Pariwisata
  • Editorial
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Advertorial
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
Adil Untuk Perubahan > Pena Papua > Artikel > Sejarah Misi Katolik di Kampung Yogonima
ArtikelEditorial

Sejarah Misi Katolik di Kampung Yogonima

admin
Last updated: June 25, 2024 14:04
By
admin
Byadmin
Follow:
12 months ago
Share
8 Min Read
SHARE

Oleh: Soleman Itlay

Iklan Nirmeke
Ad image

Gereja Katolik St. Yohanes Yogonima, Paroki “Kristus Gembala Kita” Pugima memiliki sejarah sendiri. Sejarah tersebut berkaitan dengan peran masyarakat adat lokal, misionaris, dan petugas katekis yang membangun kontak awal untuk mendirikan sebuah Gereja baru.

Selain itu, ada peristiwa-peristiwa penting yang berhubungan dengan pendirian gereja darurat, baptisan pertama dan peresmian gedung gereja permanen yang dipimpin oleh Uskup Emeritus Jayapura, Mgr. Leo Laba Ladjar OFM melalui Ekaristi Kudus.

Peristiwa-peristiwa penting dibawah ini hanya ditulis secara garis besar. Namun, catatan lengkap mengenai “Sejarah Perkembangan Misi Katolik di Kampung Yogonima” ini akan dicatat dalam sebuah buku dan diarsipkan dikemudian hari.

Berikut ini adalah ringkasan mengenai Sejarah Perkembangan Misi Katolik di Kampung Yogonima, Distrik Itlawisage, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan. Semoga catatan kecil ini menambah pengetahuan untuk merawat ingatan kolektif.

Tokoh Masyarakat Lokal

Tokoh awam yang berperan penting untuk mendirikan gereja Katolik, Kapela St. Yohanes Yogonima adalah Bapak Howalin Weakhalok Itlay. Dia inilah yang nantinya Tuhan pakai dia untuk mengajak semua orang guna membangun gereja baru.

Dia ini pernah mengikuti sekolah mula-mula di Lukaken, tapi tidak serius. Bakal tidak tahu baca tulis. Buta aksara masih melekat dalam dirinya, tapi Tuhan pakai dia dengan cara paling sederhana dan apa adanya.

Weakhalok menjadi tokoh sentral yang dapat menggerakkan sejumlah tokoh awam dari kalangan masyarakat adat lokal setempat. Semua klen Itlay, Hisage, Pawika, Mulait, Halitopo, Oagay, Molama dan lainnya sejak awal ikut berperan aktif atas ajakannya untuk mendirikan gereja sendiri.

Mereka yang ia ajak pada mula-mula, antara lain Hageyarogo Harto Itlay, Hupalogo Itlay, Howalin Lemon Itlay, Aweak Itlay, Inyokotna Itlay, Kepuaike Itlay, Wumane Itlay, Wamanuok Itlay, Yokoma Itlay, Hakiiklek Itlay, Wasilagama Itlay, Lilareke Itlay dan lainnya.

Selain itu, ada lagi bapak Imagare Hisage, Waraloklek Hisage, Ena, Yoel, Wasugunsalek Hisage, Mayai Lalegen Pawika, Kira, Tinus Hisage, Yogotuklek Hisage, Holomi Hisage, Areakma Hisage, Kepuelu Halitopo, Inukalok Mulait, Hawel Mulait, Homok Hisage, Wuluwarek Pawika, Sayurai Hisage, Welaluk Lagowan, Hialisa Hisage, Minugi Hisage, Yewisaken Hisage, Hokowen Hisage, Hesun Hisage dan masih banyak lagi.

Tidak hanya itu, tokoh-tokoh perempuan juga ikut terlibat aktif. Istri dari tokoh-tokoh adat dan gereja yang disebutkan diatas ikut berperan penting. Mereka adalah Elawohe Hisage, Homo Hisage, Yokohe Yusmina Halitopo, Kulawaga Eyiiklek Hisage, Pasete Hisage, Awarin Itlay, Wiwuke Itlay, Sueruke Oagay, dan masih banyak lagi.

Iklan Nirmeke
Ad image

Dari kalangan anak-anak muda yang berperan aktif untuk mendirikan gereja ini, antara lain; Sogopun Ananias Hisage, Towai Benny Halitopo, Zeth Lagowan, Michael Itlay, Obet Hisage, Carlos Oagay, Yeremias Hisage, Hakai Hisage, Wilem Hisage, Paulina Itlay dan lainnya.

Baca Juga:  Memahami Sejarah dan Perkembangan Musik Rap

Tokoh Misionaris

Pastor Audifax Arie Apemosi Blokdijk OFM menjadi tokoh misi Katolik yang merintis lembah Hugulama pertama. Ia tiba pada 5 Februari 1958 bersama Anton Ano dan Dionisius Lenk Maunda (Waris, Keerom).

Dimana menjadikan Wisagenya, Wesaput sebagai pusat misi Katolik pertama. Tempat itu sekarang berdirilah sebuah monumen bersejarah yang dalam bahasa Hugula disebut “olinmo”yang artinya tempat bekas pemukiman rumah.

Pada hari Minggu, 09 Februari 1958 memimpin Ekaristi Kudus pertama kali disini. Sekitar 20 orang terlibat dalam Ekaristi ini. Sebagian dari petugas katekis, pegawai Belanda (tentara) dan lainnya.

Selain itu, Uskup Rudolf Staverman OFM pun mempunyai andil yang besar. Dimana ia tiba dari Jayapura pada 19 Januari 1958 dan memimpin Ekaristi pertama kali di olinmo ini.

Ekaristi ini menandai akan memulainya misi perintisan di beberapa wilayah, termasuk Paroki “Kristus Gembala Kita” Pugima.

Untuk wilayah aliansi Itlawisage, pertama dirintis oleh Pastor Nico Verheyen OFM–sebelumnya Tim Ekspedisi dari Richard Acbold pertama kali masuk di Seterekama. Ia merupakan misionaris kedua yang tiba di Lembah Hugulama pada 10 September 1958 setelah Apemosi Blokdijk OFM.

Pastor Nico Verheyen tiba di kampung Lukaken pada Maret 1966. Mulanya hendak membuka pos di Lembah Pugima, tetapi sulit karena CAMA sudah masuk lebih dulu.

Karenanya, ia mulai bergerak dari gunung Itlawisage turun ke lembah Pugima. Hal ini ditandai dengan pembukaan pos misi pertama disini (Lukaken). Dari sinilah misi Katolik di wilayah Pugima, termasuk Itlawisage dan Itlay-Lokowal mulai berkembang.

Orang-orang tua yang mendirikan gereja di Kampung Yogonima juga mulanya ikut sembahyang dan sekolah di Lukaken. Tetapi lama-lama kemudian, mulai berpikir untuk bangun gereja sendiri di kampung ini.

Baca Juga:  Umat Katolik di Kampung Yogonima Pasang Baliho Himbauan Pesan Moral Uskup Jayapura

Tokoh Petugas Katekis

Wenewolok atau pewarta pertama di Kapela St. Yohanes Yogonima adalah bapak Bartolomeus Mulait. Bapak ini berasal dari kampung Minimo.

Dulu menjadi katekis di Lukaken, tetapi kemudian setelah Kapela ini berdiri, ia menjadi pewarta mula-mula disini. Selain mengajar katekese di kampung Lukaken, Sagesalo dan Kemisake, ia melayani umat disini.

Kalau pagi jam 7/8 melayani di Lukaken, maka pukul 9/10 mengajar di Yogonima. Setelah tu, lanjut lagi di Kemisake. Hal itu dia lakukan secara rutin hingga orang-orang tua panggil dia menjadi kepala kampung di Minimo.

Selama tugas di Lukaken, Yogonima dan Kemisake, ia tinggal dengan bapak Hageyarogo Harto Itlay di Kampung Wisageyo, Sagesalo. Sebagai bentuk penghormatan terhadap dirinya, orang tua memberikan nama anak laki-lakinya Bartolomeus Itlay.

Ia melepaskan tugas pelayanan ini pada tahun 1998. Hingga saat ini (2024), beliau masih menjadi kepala kampung Minimo.

Pos Gereja Mula-Mula

Pos misi pertama Kapela St. Yohanes Yogonima dibangun di dekat Gereja baru saat ini. Jaraknya hanya 10-15 meter. Dibangun dengan bahan lokal, seperti kayu buah, alang-alang dan tali.

Gereja mula-mula ini bersifat darurat. Karena itu ukurannya tidak terlalu besar, kurang lebih 6×12 meter. Tingginya seperti orang-orang tua membangun rumah tinggal (lesema). Katakanlah 3-4 meter.

Baptisan Pertama

Baptisan pertama yang diterima dari Kapela ini adalah Bapak Weakhalok Itlay, Elawohe Hisage, Homo Hisage, Yeremias Hisage dan lainnya. Mereka dibaptis oleh pastor [….] di […] pada tanggal […]. Soal tanggal Baptisan sedang dicari.

Peresmian Gereja Pertama

Belum ada kepastian tanggal. Saat ini kami masih mencari lebih lanjut. Dokumen di Paroki “Kristus Gembala Kita” Pugima belum tercatat. Begitupun belum ada data dari pusat Fransiskan, mengingat wilayah ini Fransiskan yang merintis lebih dulu.

Tetapi menurut Bapak Bartol Itlay, peresmian kapel semi permanen pertama dilakukan pada tanggal 12 Mei 1994/5 (?). Yang jelas, adalah Kapela ini diresmikan langsung oleh Uskup Emeritus Jayapura, Mgr. Leo Laba Ladjar, OFM.

Peresmian Kapel baru ini sekaligus dilakukan dengan Ekaristi Kudus. Sejak saat itu, umat setempat melakukan ibadah sendiri. Artinya, tidak lagi pergi ke Kampung Sikan dan Lukaken.

PN|Senin, 24 Juni 2024.
Noth!

Related

You Might Also Like

LEBIH BAIK MRP DI BUBARKAN

Otsus Dalam Genggaman Elite Papua

Orang Papua Terjebak Dalam Skenario Kolonial Dan Kapitalis Untuk Kepentingan Investasi

Pemekaran Sebagai Siasat Pemerintah Indonesia Demi Suksesi Migrasi Pendudukan Tanah dan Manusia Papua

Politik Owasi-owasika

TAGGED:Sejarah Misi Katolik di Kampung YogonimaUmat Katolik di HubulaUmat Katolik di Kampung Yogonima

Gabung Channel Whatsapp

Dapatkan berita terbaru dari Nirmeke.com di Whatsapp kamu
Klik disini untuk bergabung
Dengan anda klik untuk gabung ke channel kami , Anda menyetujui Persyaratan Penggunaan kami dan mengakui praktik data dalam Kebijakan Privasi kami. Anda dapat berhenti mengikuti kapan saja.
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
Previous Article 5 Jenis Mata Pencaharian Hidup Suku Hugula di Papua (Bagian 2)
Next Article Mengapa Begitu Banyak Musisi Besar Adalah Orang Kulit Hitam?
Leave a Comment Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Hangat

YLBHI Papua Pertanyakan Peran KemenkumHAM di Tengah Konflik Bersenjata di Papua
Polhukam Tanah Papua
2 days ago
Surat Terbuka GMNI Jayawijaya: “Orang Wamena Bukan Teroris”
Headline Pendidikan Tanah Papua
3 days ago
TPNPB-OPM Kodap III Ndugama-Darakma Keluarkan Pernyataan Sikap untuk Warga Sipil di Wamena
Polhukam Tanah Papua
3 days ago
Kapitalisme Kolonial dan Penjajahan Baru di Tanah Papua
Artikel Catatan Aktivis Papua
4 days ago
Iklan
Ad image

Lihat Topik Berita Lain Dari Nirmeke

Baca juga
EditorialSeni & Budaya

Memahami Sejarah dan Perkembangan Musik Rap

2 years ago
EditorialTanah Papua

Demo Damai Rakyat Papua Dibalas dengan Moncong Senjata

4 years ago
Editorial

Hukum Tanah Setempat

2 years ago
EditorialTanah Papua

Senator Paul Finsen Mayor: Sosok Menonjol dalam Perjuangan Hak-Hak Masyarakat Papua

2 months ago
Artikel

Kapan Orang Hugula Menetap Dan Menganut Agama Lokal di Wilayah Hugulama?

2 years ago
ArtikelSeni & Budaya

Menguak Simbolisme Kuno Noken dalam Tradisi Pernikahan Adat Lembah Baliem

5 months ago
Artikel

Perjalanan Wisisi Asep Nayak

4 years ago
EditorialHeadline

Sepuluh Strategi RI Taklukan Bangsa Papua Barat

2 years ago
Artikel

Sang Sejarawan Gereja Katolik Dan Martir Bagi Generasi Manusia Papua

1 year ago
Previous Next
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Cyber
  • Iklan
  • Jasa Buat Website
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?