Adil Untuk PerubahanAdil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Advertorial
Reading: Mengenang Filep Karma Bapak Ideologis Bangsa Papua
Share
Sign In
Notification
Font ResizerAa
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Font ResizerAa
  • Headline
  • Tanah Papua
  • Kesehatan
  • Ekonomi & Bisnis
  • Pendidikan
  • Artikel
  • Cerpen Papua
  • Pariwisata
  • Editorial
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Advertorial
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
Adil Untuk Perubahan > Pena Papua > Artikel > Mengenang Filep Karma Bapak Ideologis Bangsa Papua
ArtikelCatatan Aktivis Papua

Mengenang Filep Karma Bapak Ideologis Bangsa Papua

admin
Last updated: May 11, 2024 04:12
By
admin
Byadmin
Follow:
1 year ago
Share
7 Min Read
SHARE

Sang Mambri, tuan Filep Jacob Samuel Karma membuat ribuan rakyat Papua hari ini tumpah ruah turun jalan kaki berkilo-kilo meter untuk mengantarkannya ke tempat peristirahatan akhir. Diiringi tangisan, nyanyian, lagu, waita dan alunan lagu rohani mengiringi kepergiannya ke pusaranya tempat pemakaman umum Expo Waena. Bangsa Papua hari ini sangat kehilangan satu tokoh penting dalam seluruh proses perjuangan kemerdekaan. Bukan hanya karena dia adalah tokoh peletak dasar perjuangan modern rakyat Papua seperti Surya Anta bilang, tetapi juga dia adalah salah satu intelektual keturunan bangsawan yang relah bunuh diri kelas sosial dalam memperjuangkan keadilan, kesetaraan dan kemerdekaan bangsanya.

Iklan Nirmeke
Ad image

Tuan Filep, mungkin bisa memilih hidup nyaman. Dia anak seorang bupati Jayawijaya dan Yapen Waropen. Dia memiliki modalitas besar untuk menjadi pewaris harta, kuasa dan nama besar sang Ayah. Tapi, toh dia mengabaikan itu semua. Ia meninggalkan itu. Lalu dia memilih jalan tua. Jalan penuh derita, jalan penuh liku-liku. Untuk berjuang bersama kelas bawah. Kelas pengacau keamanan, kelas separatis, kelas pengangguran, kelas kelompok gagal sukses dst, dsb. sebagaimana stigma penjajah. Tuan Karma menegaskan dan menghidupi perjuangan nir kekerasan yang diajarkan Mahatma Gandhi dan Nelson Mandela di Papua. Ia berhasil menanamkan nilai-nilai perjuangan tanpa kekerasan ahimsa ala Gandhi untuk rakyat dan bangsanya, Papua Barat.

Ciri khas Mambri, Filep Karma mengenakan bendera bintang kejora di dadanya dan noken motif bintang kejora adalah identitas original beliau yang tak akan pernah dijumpai pada siapapun. Tidak ada duanya. Bapa Karma memang mahatma Gandi dan Nelson Mandelanya bangsa Papua. Ini menyatakan siapa dirinya dan posisi pandangan politiknya secara tegas dan jelas. Dia tidak abu-abu. Dia tidak ambigu. Dia tidak munafik. Dia tidak pengecut. Nilai sejati ke-mambrian-nya sungguh nampak dari ketegasannya dikala memilih menolak melepas bendera BK didadanya dan bersedia ditembak mati demi mempertahankan identitas nasional bangsanya tersebut.

Bapa Filep meninggalkan legacy yang amat fundamental bagi bangsa Papua, yaitu tentang konsistensi dalam perjuangan damai, patriotisme, nasionalisme dengan semangat demokrasi dan persatuan dalam keberagaman. Ia menolak politik perjuangan berbasis ras tetapi mempromosikan perjuangan damai atas dasar cinta dan kasih serta ketulusan untuk menjadi bagian dari bangsa Papua Barat. Beliau menekankan perlawanan terhadap sistem yang menindas serta meluruskan paradigma yang keliru soal kemerdekaan bangsa Papua Barat.

Baca Juga:  Mewaspadai Sindrom Politik " Tiba-Tiba Baik" Jelang Pemilu 2024 di Wamena

Semua orang yang pernah hidup di zamannya dan pernah berjumpa dengannya akan selalu mengingatnya, karena identitas orisinal yang dimilikinya. Tak dapat disangkal, dari anak kecil, remaja, hingga orang dewasa kulit hitam maupun putih, rambut keriting maupun lurus, gunung atau pantai akan mengenang kekhasannya. Ia akan terus dikenang dan dirindukan sebagai pejuang paling berani dalam era ini.

Beliau telah menancapkan benih-benih ideologi bangsa Papua di dalam benak dan diri generasi muda bangsa Papua. Tak hanya estetika, tapi ideologi yang kuat telah ia populerkan di abad ini. Berkembang pesatnya ideologi Papua merdeka belakangan ini sungguh disadari tak terlepas dari kontribusi nyatanya. Bagaimana mungkin efek BK didadanya tidak menyebar bagaikan virus Corona, pada siapapun yang menatap, berjumpa dengannya?

Semua yang bertemu dengannya dikuatkan, ditabahkan dan diyakinkan bahwa kemerdekaan bangsa Papua Barat itu tidaklah absurd. Tidaklah mustahil. Sebab bapa sudah menjadi contoh. Semua orang, semua generasi, semua kalangan, semua kelas sosial dibuatnya takluk dan takjub dengan keberaniannya menggenakan pakaian sipil kebesarannya yang dihiasi pita bendera Sampari. Ia telah menaburkan benih-benih ideologi Papua merdeka kepada semua orang tanpa pandang buluh. Ia telah menjadi bapak Ideologis yang sempurna dalam ruang keterbungkaman bereskpresi di tanah Papua.

Sebagai buktinya, kita bisa menyaksikan tumpah ruahnya rakyat Papua hari ini. Tanpa dipisahkan oleh sekat-sekat identitas primordial, rakyat telah mengantarkannya ke tempat persemayaman raganya. Kita telah melihat betapa antusiasnya rakyat, di perempatan dan pertigaan semua jalan, menandakan Filep adalah bapak ideologis yang sungguh berpengaruh dan berjasa atas tanah air kita. Tangisan dijalan-jalan di seluruh tanah Papua yang membasahi tanah ini menjadi berkat bagi tumbuh dan lahirnya benih-benih seribu satu Filep Karma, seperti kata Tuan Haluk. Meski sosok yang sama persis seperti beliau akan sulit ditemukan karena ia telah membawa ide, gagasan dan keberanian brilian yang belum tentu ditemukan di dalam 1001 generasi mendatang.

Baca Juga:  Menanti Pembebasan Sandera Pilot Susi Air

Secara teoritis, Kamam telah berhasil menerapkan aksiologis dari konsep perlawanan nir kekerasan yang juga diketuskan oleh Gene Sharp dalam menggunakan simbol-simbol perlawanan, menolak tunduk, menolak berkompromi dan menolak masuk dalam sistem. Demonstrasi dengan simbol BK dan janggut khasnya telah membuatnya terbebas dari jebakan dan penindasan etis penjajah. Dalam konteks itu, penjajah telah kehilangan muka dan superioritasnya selama menghadapi sang Mambri. Tuan Mambri menang banyak dalam hal melakukan kontra hegemoni atas hegemoni penjajah.

Bangsa Papua telah disatukan. Benar-benar disatukan. Gap-gap identitas, politik identitas dan dendam serta kevakuman ruang interaksi dan komunikasi sosial diantara para tokoh pejuang Papua dan diantara rakyat dan rakyat telah beliau cairkan melalui momentum kepergiannya. Dia telah menyatukan semua orang Papua dan solidaritas Indonesia dalam suasana kekeluargaan yang harmonis dan ramah. Semoga itu terus bertahan secara konsisten.

Betapapun demikian, dalam konteks perjuangan politik bangsa Papua, kita makin ditantang karena sesudah kepergian, Arnold Ap, Mofu, dan Willy Mandowen, kini rakyat Papua dari Biak sudah ditinggal oleh mambri Filep Karma, sosok nasionalis tulen yang dimiliki oleh ibu pertiwi. Di tengah krisis pejuang dan pemimpin sejati, kita akan menantikan figur-figur baru.

Pengganti Tuan Karma. Iya, the new Karma dengan Karma Effectnya yang khas.

Iklan Nirmeke
Ad image

Diakhir catatan ringan ini, Filep Karma boleh pergi tapi semangat, ideologi dan nafas perjuangannya tidak boleh padam. Dipadamkan oleh tirani kuasa kegelapan yang makin hari makin jahat yang dengan leluasa menggeorogoti setiap jengkal tanah rumah kita. Hanya perlawanan beretika dan berprinsip persatuan serta kemurnian tanpa kompromi yang kelak dapat membebaskan bangsa Papua dari ancaman dan kepungan kebinasaan. Filep Karma, Hadir! Papua, Merdeka! Filep Karma, Hidup!

Jayapura Kamis, 02 November 2022 |23.55 WIT

You Might Also Like

Rentetan Wabah yang Merenggut Nyawa Generasi Papua

Masyarakat Jadi Minoritas di Tanah Mereka Sendiri

Masyarakat Adat Agimuga Tolak Rencana Eksploitasi Migas

Sang Sejarawan Gereja Katolik Dan Martir Bagi Generasi Manusia Papua

Butuh Kepedulian Bersama Untuk Berantas Buta Aksara Di Kampung Kumuluk, Lanny Jaya

TAGGED:Filep Karma Bapak Ideologis Bangsa PapuaPapua MerdekaSang Mambrituan Filep Jacob Samuel Karma

Gabung Channel Whatsapp

Dapatkan berita terbaru dari Nirmeke.com di Whatsapp kamu
Klik disini untuk bergabung
Dengan anda klik untuk gabung ke channel kami , Anda menyetujui Persyaratan Penggunaan kami dan mengakui praktik data dalam Kebijakan Privasi kami. Anda dapat berhenti mengikuti kapan saja.
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
Previous Article Pasifik Selatan: Kelemahan, Peluang dan Tantangan ke Depan
Next Article Ronny Situmorang, Si Maling Uang Rakyat Kabupaten Keerom 2020 Kini Berjaya Di Dinkes Papua Pegunungan
Leave a Comment Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Hangat

Mahasiswa Lanny Jaya di Makassar Tolak Pembangunan Pos Militer di Distrik Melagineri
Tanah Papua
18 hours ago
Bupati Yahukimo Hadiri Pelantikan 35 Anggota DPRK Periode 2025–2030
Tanah Papua
18 hours ago
Mahasiswa Papua di Sumatera Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Wamena
Tanah Papua
18 hours ago
Kekurangan Guru dan Dampak Banjir Hambat Pendidikan di Jayawijaya
Pendidikan
3 days ago
Iklan
Ad image

Lihat Topik Berita Lain Dari Nirmeke

Baca juga
Artikel

Ulasan Film Maria Gadis Ambaidiru

1 year ago
Catatan Aktivis Papua

Kekejaman Amerika Serikat dan Indonesia Terhadap Bangsa Papua Barat

2 years ago
Artikel

Pembangunan Lanny Jaya Dari Kampung ke Kota

3 months ago
Catatan Aktivis PapuaSiaran Pers

Masyarakat Tiga Aliansi Suku Hubula Butuh Dukungan Semua Komponen Suku di Lapago

2 years ago
Catatan Aktivis PapuaPendidikanSastra

Sastra Sebagai Gerakan Politik di Papua

10 months ago
Catatan Aktivis Papua

Konten Bobon Santoso Bentuk Eksploitasi Komodifikasi Atas Identitas Dan Penderitaan Bangsa Terjajah di Papua

1 year ago
Catatan Aktivis Papua

“Kita Cinta Papua”: Slogan Memusnahkan Orang Asli Papua

2 years ago
Catatan Aktivis Papua

ULMWP Milik Rakyat Papua Bukan Milik Kelompok

2 years ago
Papua Jungle - Ilustrasi
Catatan Aktivis Papua

Ayat-ayat Papua Untuk HUT Kemerdekaan RI

2 years ago
Previous Next
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Cyber
  • Iklan
  • Jasa Buat Website
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?