Jayapura, nirmeke.com – Menyikapi rencana pemindahan makam pahlawan almarhum Dortheys Hiyo Eluay, Aktivis Papua menilai tindakan Pj Bupati Jayapura sebagai bentuk penghinaan terhadap orang Papua.
Ones Suhuniap Jubir Nasional Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Pusat mengatakan rencana pemindahkan makan yang disampaikan Pj Bupati Jayapura Triwarno Purnomo atas keberadaan Makam Tokoh Besar Rakyat Papua Alm Theys Hiyo Eluay di Pusat Kota Sentani telah melukai hati rakyat Papua.
“Kami menilai Pemerintah Kabupaten Jayapura melalui PJ Bupati Jayapura rencana memindahkan Makam Theys H Eluay satu bentuk penghinaan terhadap orang Papua. Karena keberadaan makam Theys di depan jalan masuk bandara Sentani sebagai bentuk penghormatan terhadap almarhum tetapi juga penghormatan terhadap martabat manusia Papua,” tegas Suhuniap.
Ones mempertanyakan alasan pemindahan Makam Theys yang dilakukan Pj Bupati Jayapura, meskipun kita tau sendiri Pemerintah sudah merampas tanah masyarakat adat atas nama pembangunan di sekitar Sentani.
“Pj Bupati Jayapura rencana memindahkan Makam Theys Eluay tanah itu mau bikin apa? Keberadaan jasad Almarhum Theys Eluay ada dilapangan itu salah satu bentuk penghormatan terhadap almarhum. Theys Eluay sebagai tokoh masyarakat adat Sentani, Pj harus menghormati itu,” tegas Ones.
Kata Ones, Pemerintah Kabupaten Jayapura bila memindahkan Makam Theys berarti tindakan tersebut salah satu bukti pemerintah Indonesia tidak menghormati orang Papua sebagai manusia.
“Karena keberadaan jasad Theys Eluay satu bentuk penghormatan orang Papua sebagai manusia dan yang punya tanah Tabi sebelum pemerintah Kabupaten Jayapura ada,” ujarnya.
Ones menjelaskan, Dortheys Hiyo Eluay adalah tokoh bangsa yang harus dihormati dalam sejarah bangsa Papua tetapi juga sebagai Odoafi besar Sere yang sangat dihormati semasa hidupnya.
“Oleh karena itu pejabat Bupati Jayapura harus mempertimbangkan persoalan ini sebelum memindahkan Makam Theys Eluay. Kami juga minta Pemerintah Kabupaten Jayapura dalam hal ini PJ Bupati Jayapura segera buka dialog terbuka dengan rakyat Papua dari Sorong sampai Merauke, Majelis Rakyat Papua (MRP), Dewan Adat Papua (DAP), seluruh Ondoafi dan Ondofolo di tanah Tabi,” ujarnya.
Penempatan lokasi makan Alm Theys Eluay di depan jalan masuk bandara Sentani agar siapa saja yang datang berkunjung ke Papua semua orang bisa lihat dan memberikan penghormatan kepada beliau.
Ones menegaskan, Penguasaan tanah atas nama pembangunan telah merampas tanah masyarakat adat di Sentani. Hampir sebagian besar tanah di sekitar kota sudah dikuasai kaum migran dan para pebisnis bukan lagi orang asli Papua lebih khusus orang asli Sentani.
“Kalian sudah rampas tanah disekitaran kota Sentani, kenapa mau ambil lagi lokasi makam Theys? Biarkan beliau bersemayam diatas tanah Adatnya sendiri dengan tenang,” ujar Suhuniap. (*)
Pewarta: Grace Amelia