Adil Untuk PerubahanAdil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Advertorial
Reading: Aliansi BEM se-Papua: Kritik Bukan Kejahatan!
Share
Sign In
Notification
Font ResizerAa
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Font ResizerAa
  • Headline
  • Tanah Papua
  • Kesehatan
  • Ekonomi & Bisnis
  • Pendidikan
  • Artikel
  • Cerpen Papua
  • Pariwisata
  • Editorial
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Advertorial
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
Adil Untuk Perubahan > Berita Papua > Pendidikan > Aliansi BEM se-Papua: Kritik Bukan Kejahatan!
PendidikanSiaran Pers

Aliansi BEM se-Papua: Kritik Bukan Kejahatan!

admin
Last updated: April 17, 2024 16:01
By
admin
Byadmin
Follow:
1 year ago
Share
3 Min Read
SHARE

Kritik Bukan Kejahatan!

Iklan Nirmeke
Ad image

Press Release

Aliansi BEM Se Papua Bersama BEM Universitas Indonesia

Apa yang disampaikan oleh BEM Universitas Indonesia (BEM UI) melalui rilis pers atas perlakuan oknum TNI terhadap warga sipil di Papua merupakan fakta yang terjadi di lapangan. Penyiksaan terhadap warga sipil di Kabupaten Puncak Provinsi Pegunungan Tengah merupakan salah satu dari ribuan tindakan kekerasan yang terjadi sejak 1961 di Papua secara umum. Oknum-oknumnya tentu adalah TNI. Keterlibatan oknum TNI-Polri di Papua sudah bukan rahasia umum karena watak militer yang suka mempertontonkan setiap aksi demonstrasi adalah represif, reaksioner, dan brutal.

Kronologis Singkat

“Seakan kitorang setengah binatang”

Penyiksaan tersebut terjadi pada awal Februari 2024 kemarin. Satu setengah bulan kemudian baru video tersebut bertebaran di media sosial. Hal yang tidak diketahui oleh publik bahwa korban sesungguhnya ada tiga orang. Satu orang diantaranya mati pada hari itu, dua orang lainnya disiksa. Informasi yang kami dapatkan, salah seorang yang mati pada hari itu karena dia diseret menggunakan kendaraan sepanjang kurang lebih satu kilometer. Sedangkan, Defianus Kogoya, pemuda Papua yang viral di video penyiksaan tersebut pada akhirnya meninggal di Puskesmas Ilaga. Ketiga orang pemuda tersebut dituduh anggota Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN-PB). Padahal, mereka (baca:TNI) pun tidak punya cukup bukti. Hal ini terkonfirmasi dari BBC News yang menyatakan bahwa mereka adalah sipil.

Baca Juga:  Ratusan Mahasiswa di Uncen Abepura Tuntut Penerimaan Dilaksanakan Secara Offline

Serangan terhadap BEM UI tidak terlepas dari upaya negara dalam menutupi isu pelanggaran HAM di Papua. Hal tersebut terbukti pada Sidang Umum PBB ke-75 pada 26 September 2020, delegasi RI melalui diplomat muda Silvany Pasaribu mengatakan, “pernyataan Vanuatu merupakan hal yang manipulatif. Delegasi RI menyayangkan delegasi Vanuatu yang berulang kali berusaha menyudutkan Indonesia perihal Papua dan Papua Barat.’’

“Karena mukanya hampir sama. Mereka Brewok”
Pangdam Cenderawasih Mayjen Izak Pangemanan, melalui media BBC News Indonesia, mengatakan alasan sulitnya membedakan warga sipil dan milisi TPNPB. Pernyataan ini jelas dan menunjukkan bahwa warga sipil pun di mata TNI adalah Kombatan atau TPNPB. Hal ini meyakinkan solidaritas di Indonesia dan Internasional bahwa pelanggaran HAM berat terjadi di tanah Papua.

Baca Juga:  AMPPJ Nayak II Gelar Diskusi Publik Tentang Literasi, Jurnalisme Hingga Pengembangan Skill

Selain negara melalui oknum militer melakukan aniaya sipil, mereka juga turut menciptakan konflik horizontal untuk terus mempertahankan status konflik agar mendapatkan anggaran belanja militer. Lalu konflik Papua sebetulnya juga terdapat kepentingan investasi dan konflik kepentingan sesama petinggi militer.

Melihat fakta bahwa Rakyat Papua menjadi korban dari praktek militerisme yang sudah lama dan kita lihat juga dalam video viral beberapa hari lalu adalah bukti militerisme masih nyata dan merupakan bahaya laten bagi demokrasi. Hal itu juga berarti bahwa reformasi TNI belum rampung. Dengan ini Aliansi BEM Se-Papua menyatakan bahwa:

  1. Mendesak negara untuk menghentikan teror dan intimidasi terhadap BEM Universitas Indonesia.
  2. Hentikan kekerasan terhadap warga sipil.
  3. Mendesak Komnas HAM RI untuk mengidentifikasi kasus pelanggaran HAM di Puncak Papua.
  4. Hentikan segala bentuk upaya dalam menutupi isu Papua.
  5. Aliansi BEM Papua bersama BEM Universitas Indonesia

You Might Also Like

Mulait: Jauhi Miras, Orang Tua Berharap Bawah Pulang Ijasah Bukan Jenasah

Penting Membaca Buku Bertani dan Berkebun di Papua

BEM-MPM Uncen Minta Lembaga Utamakan Mahasiswa OAP

Pemerintah Jangan Paksa, Lokasi Pembangunan Kantor Gubernur di Welesi Masih Bermasalah

Ini Sikap KNPB Terkait Sabotase Kepemimpinan Baru ULMWP Manase Tabuni

TAGGED:Aliansi BEM se-PapuaKritik Bukan Kejahatan!Mahasiswa Papua Diintimidasi Aparat Kepolisian

Gabung Channel Whatsapp

Dapatkan berita terbaru dari Nirmeke.com di Whatsapp kamu
Klik disini untuk bergabung
Dengan anda klik untuk gabung ke channel kami , Anda menyetujui Persyaratan Penggunaan kami dan mengakui praktik data dalam Kebijakan Privasi kami. Anda dapat berhenti mengikuti kapan saja.
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
Previous Article Waspada, Sorong-Manokwari-Nabire-Jayapura dan Merauke Jadi Pintu Masuk Pencaker Non Papua
Next Article Jaring Aspirasi Masyarakat, MRP Papua Pegunungan Bertemu Tokoh-tokoh Adat Suku Wio
Leave a Comment Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Hangat

Mahasiswa Lanny Jaya di Makassar Tolak Pembangunan Pos Militer di Distrik Melagineri
Tanah Papua
2 days ago
Bupati Yahukimo Hadiri Pelantikan 35 Anggota DPRK Periode 2025–2030
Tanah Papua
2 days ago
Mahasiswa Papua di Sumatera Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Wamena
Tanah Papua
2 days ago
Kekurangan Guru dan Dampak Banjir Hambat Pendidikan di Jayawijaya
Pendidikan
4 days ago
Iklan
Ad image

Lihat Topik Berita Lain Dari Nirmeke

Baca juga
Pendidikan

Dies Natalis Ke-17 Tahun, IMPI Jayapura Komitmen Terus Mengkadernisasi Mahasiswa

2 years ago
Pendidikan

TK Papua Cerdas Hadir di Kampung Logotpaga Papua Pegunungan

2 years ago
Siaran PersTanah Papua

Kekerasan Berbasis Rasis Terhadap Rakyat Papua Terus Meningkat 6 Tahun Terakhir di Papua 

2 years ago
PendidikanSastra

Pemdidikan Dimulai Dari Honai

9 months ago

Mubes II Ikatan Alumni SMP YPPK Santo Thomas Wamena Siap Digelar di Jayapura

3 years ago
PendidikanTanah Papua

Kuota IPDN Provinsi PP Tidak Ada Keterwakilan OAP, Pj Kondomo Diminta Copot Kepala BKD

2 years ago
Catatan Aktivis PapuaPendidikan

Butuh Kepedulian Bersama Untuk Berantas Buta Aksara Di Kampung Kumuluk, Lanny Jaya

1 year ago
Pendidikan

Syarat Pendafaran Beasiswa ADik Bagi Pelajar Papua

2 years ago
Siaran PersTanah Papua

Pemda Sorong Terbitkan SK Pengakuan Perlindungan dan Penghormatan Hak Masyarakat Hukum Adat dan Wilayah Adat

12 months ago
Previous Next
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Cyber
  • Iklan
  • Jasa Buat Website
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?