Jayapura, nirmeke.com – Menanggapi Viralnya Vidio Penyiksaan yang dilakukan anggota TNI kepada rakyat biasa yang tidak terbukti Sebagai anggota TPNPB.
Membangkitkan Kesadaran Rakyat tentang Persoalan Pelanggaran HAM yang terjadi di Papua Barat, terutama hampir sebagian operasi Militer yang membuat Rakyat menjadi Korban atas pelanggan HAM yang terjadi dan tidak pernah ada keseriusan Negara dalam penyelesaiannya.
Rakyat Nabire yang tergabung dalam Front Rakyat Peduli Hak Asasi Manusia Papua (FRPHAMP) melaksanakan Aksi Demonstrasi damai dengan titik aksi di depan Kantor Gubernur Papua Tengah.
Ketika massa Aksi dari beberapa titik kumpul memulai Long march, Masa Aksi di hadang oleh pihak Kepolisian dan pihak kepolisian membubarkan masa aksi secara Brutal dengan menggunakan tembakan peringatan dan gas air mata.
Berikut adalah titik-titiknya:
- Di Depan RSUD Siriwini, 16 Orang diangkut Paksa ke Polres Nabire, 1 orang luka berat bagian Kepala, sebagian luka ringan.
- Dibubarkan Paksa. 1 orang terkena luka para bagian mata (Opinus Japugau) usia Remaja. 1 keberadaan belum terkonfirmasi.
- Pasar Karang; masa aksi dipaksa dibubarkan dengan menggunakan kekerasan (pukul) dan tembakan gas air mata.
- Jepara II: Pihak Kepolisian membubarkan massa dengan tembakan peringatan dan tembakan gas air mata ke arah massa, mengakibatkan korban luka berat berjumlah 5 orang, 2 Orang diangkut. (*)