Wamena, nirmeke.com – Tugu Menara Salib Wamena sebagai simbol kota Injil kini ternodai dengan kegiatan negatif dan dijadikan tempat maksiat yang dilakukan para muda-mudi yang ketika berkumpul tiap malam.
Banyak muda-mudi generasi hari ini menjadikan tempat ini sebagai tempat nongkrong dan berpacaran. Contoh paling menyedihkan adalah tempat ini dijadikan pemuda untuk berpesta minuman keras (alkohol), isap ganja, lem aibon dan seks bebas.
Hal tersebut disampaikan Yefta Lengka pemuda Jayawijaya aktif bekerja sebagai aktivis kemanusiaan. Selasa, (26/3/2024).
Lanjut Yefta, sebenarnya situasi ini adalah situasi yang buruk dan tidak normal. Kalau situasi ini dibiarkan, saya yakin 10-20 tahun mendatang Generasi akan hancur.
Menara salib adalah tugu yang menjadi simbol bahwa, kota Wamena adalah kota injil. Kota yang sudah dibeli dengan sebuah harga. Namun generasi muda saat ini telah mencemari tempat tersebut.
“Perlu adanya kesadaran bersama dari Pemuda Lapago dari Suku Besar, Lani-Hubula-Yali. Perlu adanya pemahaman akan sudut pandang yang baik dan benar terhadap tempat yang di sebut dengan Menara Salib,” ujarnya.
Ia berharap tempat tersebut dimanfaatkan baik Pemuda untuk melakukan kegiatan positif, seperti diskusi dan lainnya.
“Setelah mengamati, saya mempunyai usulan kepada Pemerintah Daerah dan Provinsi agar Taman dan menara ini akan lebih bagus jika di buatkan saja sebagai Galeri Perpustakaan yang mana di dalam Galery ini, di tempatkan berbagai bidang seperti, ruang baca, Tempat Sanggar Budaya Lapago dari tiga Suku besar Lani, Hubula, Yali dan lain-lain disesuaikan dengan kebutuhan,” sarannya.
Menurut Yefta, hal ini akan menjadi dampak yang positif kepada Generasi hari ini dan generasi yang akan datang. Dan, menara salib ini di pindahkan ke daerah Hitigima tempat pertama Injil diberitakan.
Yefta Juga berharap bahwa Gereja tidak boleh diam atas situasi ini, situasi ini menantang gereja untuk tidak terus-menerus ada didalam gedung. Yang artinya gereja harus keluar mencari jiwa yang sedang hancur dan menuju kebinasaan ini.
Untuk diketahui, Penataan kawasan Menara Salib Wamena dilakukan, Kementerian PUPR sejak tahun 2017 dan telah rampung pada tahun 2018. Biaya pengerjaannya bersumber dari APBN sebesar Rp19,1 miliar yang dikerjakan oleh kontraktor lokal PT Cahaya Bina Karya Papua.(*)
Pewarta: Grace Amelia