Jayapura, nirmeke.com – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Aktivis Lingkungan di kota Jayapura bersama warga dusun Konya Uncen bawah ambil bagian dalam kegiatan Festival Angkat Sampah pada Sabtu, (9/3/2024) lalu.
Emanuel Gobai Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Papua yang turut hadir dalam kegiatan Festival Angkat Sampah di kawasan resapan air lembah Emereuw sungai Konya Abepura mengatakan kegiatan hari ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap Mama Hanace Bonggoibo yang sudah puluhan tahun membersihkam aliran sungai tersebut.
“LBH Papua bersama warga Dusun Konya (Uncen bawa) melakukan Pembersihan Sungai Konya. Hal ini juga bagian dari kritik serta protes terhadap Pemerintah Kota Jayapura yang masih dinilai sangat lambat menjalankan undang undang nomor 18 tahun 2008 tentang Pengolahan Sampah,” kata Gobai.
Gobai menjelaskan, warga Konya dan LBH Papua melihat Presiden dan juga pihak-pihak terkait yang sedang melakukan pembangunan Rumah Sakit UPT Vertikal Papua tidak sama sekali memperhatikan kondisi tanah yang merupakan kawasan resapan air.
“Ketika pembangunan ini berjalan otomatis daerah resapan air ini akan dangkal sehingga menyebabkan tersumbatnya aliran air sungai Konya pasti air tersumbat dan menyebabkan banjir dan pasti rumah warga di sekitar Padang Bulan akan terendam air,” ujarnya.
Sehingga LBH Papua bersama Pusaka, Walhi Papua, Papuan Voices, KPKC Sinode KGI, Kork Papua dan Papua Trada Sampah mendesak Pemerintah Kota Jayapura agar serius mengelola Air dan Sampah di kawasan Resapan Air dilembah Emerehu Konya dan melindungi kawasan resapan air.
“Kami juga meminta Pemerintah Provinsi Papua wajib memastikan dan memenuhi hak atas Lingkungan Hidup dan Hak Atas Kesehatan bagi warga RT 01 dan RT 02 Dusun Konya (Kota Baru, Distrik Abepura),” ujar Gobai.
LSM dan juga Aktivis Lingkungan meminta Presiden melalui Menteri Kesehatan untuk dapat mendahulukan pembangunan saluran air dan pengolahan sampah di depan kawasan resapan air sebelum membangun RS UPT Vertikal Papua. (*)