Dekai, nirmeke.com – Warga masyarakat Kota Dekai kabupaten Yahukimo Provinsi Papua Pegunungan mengeluh kurangnya perhatian pemerintah dalam menangani sampah plastik yang bertebaran di tempat umum dan jalan raya.
Nius Soll, warga Dekai prihatin dengan kondisi kota yang dipenuhi dengan sampah di setiap sudut kota dan tempat-tempat umum.
“Kota yang sering dijuluki Sumohai ini kita rusak dan tercemar dengan sampah di setiap sudut kota tanpa adanya penanganan yang jelas dari pihak Dinas Kebersihan kota dan Pemerintah serta kurangnya kesadaran dari masyarakat dalam menjaga kebersihan kota Dekai,” ujarnya, Minggu, (18/2/2024).
Menurutnya, kepedulian akan kebersihan kota menjadi faktor mendasar yang perlu mendapat perhatian serius dari Pemerintah.
“Hal itu terlihat jelas ketika ketidak tersedianya tempat sampah di seluruh sudut kota Dekai. Selain itu Dinas terkait seperti Lingkungan Hidup maupun Dinas Kebersihan belum pernah turun sosialisasi dengan seluruh warga yang bermukim di Kota Dekai tentang bagaimana caranya harus membuang sampah pada tempatnya,” ujarnya.
Menurutnya, mayoritas masyarakat di Kota Dekai belum ada kesadaran yang baik untuk membuang sampah dengan bijak. Hal itu terlihat jelas ketika mereka mengonsumsi apapun dengan bungkusan plastik di dalam kendaran maupun berjalan kaki buang begitu saja tanpa harus bawah dan buang pada tempatnya.
“Kedepan Pemerintah, Dinas terkait harus lakukan sosialisasi, aktifkan petugas kebersihan untuk setiap hari kontrol sampah-sampah dalam kota serta sediakan motor bak sampah dan truk sampah dengan baknya di setiap sudut kota Dekai,” pesannya.
Ia khawatir dengan kebiasaan warga masyarakat yang buang sampah sembarangan bisa berpotensi banjir sebab kota Dekai ada di dataran rawa.
“Takutnya saluran air bisa tertutup dan berpotensi banjir. Selain itu, banyak sampah bisa menjadi sarang nyamuk dan membawa penyakit ke warga masyarakat terutama malaria,” ujarnya.
Sementara itu, Eki Malatu, warga pendatang yang membuka usaha kios sembako mengeluh dengan kondisi kota dengan banyaknya tumpukan sampah yang tidak diurus baik oleh Dinas Kebersihan.
“Kami harap Pemerintah atasi sampah ini dengan menyediakan bak sampah, petugas kebersihan, truk kebersihan sampah serta membuat tempat daur ulang sampah agar sampah yang berhamburan di kota Dekai ini bisa berkurang,” harapnya.
Dengan kurang tersedianya fasilitas diatas, sebagian warga masyarakat terpaksa membakar sampah di pinggir jalan raya karena ketidaktersediaan tempat sampah di depan ruko dan kios milik warga pendatang.
“Kami terpaksa bakar sendiri, sebab ini tempat kami mencari nafkah sehingga kami juga punya kewajiban untuk jaga kebersihan kota ini walaupun itu berpotensi mencemarkan udara di Kota Dekai. ” ucap Eki. (*)
Pewarta : Yuanis Yalak
Editor : Aguz Pabika
Saya sepakat dengan pendapat dari saudara yuanius alias bro (Jhon), Untuk mencegah bencana banjir di daerah ibu kota Yahukimo, harus ada kerja sama antara semua kalangan masyarakat yang ada di distrik dekat kota, terutama memberikan pemahaman pentingnya lingkungan yang bersih terhadap masyarakat dan mengajarkan kepada siswa di sekolah formal dan non formal. Karena jika masyarakat sadar maka pemerintah siapkan fasilitas mudah untuk terjawab dan bisa berjalan baik, kemudian tugasnya pemerintah siapkan fasilitas yang memadai dan pihak terkait misalnya aktifis lingkungan memberikan pelajaran dan pemahaman kepada masyarakat. Semoga masukan ini menjadi referensi dan saran yang baik buat kita semua….