Adil Untuk PerubahanAdil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Advertorial
Reading: Uskup Jayapura Larang Pemerintah Bangun Kantor Gubernur di Kebun Masyarakat Adat Wouma dan Welesi
Share
Sign In
Notification
Font ResizerAa
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Font ResizerAa
  • Headline
  • Tanah Papua
  • Kesehatan
  • Ekonomi & Bisnis
  • Pendidikan
  • Artikel
  • Cerpen Papua
  • Pariwisata
  • Editorial
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Advertorial
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
Adil Untuk Perubahan > Headline > Uskup Jayapura Larang Pemerintah Bangun Kantor Gubernur di Kebun Masyarakat Adat Wouma dan Welesi
HeadlineTanah Papua

Uskup Jayapura Larang Pemerintah Bangun Kantor Gubernur di Kebun Masyarakat Adat Wouma dan Welesi

admin
Last updated: January 31, 2024 12:24
By
admin
Byadmin
Follow:
1 year ago
Share
3 Min Read
SHARE

Jayapura, nirmeke.com – Uskup Jayapura, Mgr Yanuarius Theofilus Matopai You meminta Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan jangan memaksakan pembangunan Kantor Gubernur Papua Pegunungan di atas lahan masyarakat adat Walesi dan Wouma, Kabupaten Jayawijaya.

Iklan Nirmeke
Ad image

Hal itu disampaikan Mgr Yanuarius dalam diskusi bertajuk “Quo Vadis Papua Tanah Damai? yang diselenggarakan Sekretariat Keadilan, Perdamaian, dan Keutuhan Ciptaan Fransiskan Papua di Kota Jayapura, Provinsi Papua, pada Senin (29/1/2024).

Kantor Gubernur Papua Pegunungan rencananya dibangun di atas tanah seluas 108 hektare milik masyarakat adat Walesi dan Wouma. Rencana itu menimbulkan polemik, karena ada pemilik ulayat yang berkeberatan jika tanah ulayatnya dijadikan Kantor Gubernur Papua Pegunungan.

Uskup Jayapura menegaskan pemerintah tidak boleh memaksakan pembangunan kantor itu di tanah adat Walesi dan Wouma “Jangan dipaksa [bangun], karena itu lahan untuk berkebun masyarakat,” ujarnya.

Baca Juga:  Tiga Unsur Pimpinan Definitif MRP Provinsi Papua Pegunungan Sudah Terpilih

Mgr Yanuarius mengatakan masyarakat tidak menolak pembangunan. Namun, Mgr Yanuarius mengatakan pembangunan kantor itu perlu dipikirkan secara baik, lantaran pembangunan itu akan menghancurkan dan mengambil sumber penghidupan masyarakat adat Walesi dan Wouma.

“Lahan masyarakat diganggu, saya tidak akan diam. Sekian lama mereka pakai [lahan itu untuk] berkebun. [Kami menolak lahan itu dijadikan kantor, namun] bukan berarti kami tolak pembangunan,” ujarnya.

Pada 4 – 6 Oktober 2023, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) melakukan pemantauan dan penyelidikan atas rencana pembangunan Kantor Gubernur Papua Pegunungan. Hasil pemantauan dan penyelidikan Komnas HAM menyimpulkan rencana pembangunan Kantor Gubernur Papua Pegunungan di atas hak ulayat adat Walesi dan Wouma melanggar Hak Asasi Manusia dan akan menimbulkan konflik.

Mgr Yanuarius juga khawatir pembangunan Kantor Gubernur Papua Pegunungan di lokasi itu akan menimbulkan konflik. Ia mengatakan sebaiknya lokasi pembangunan dipindah ke kabupaten yang lain.

Baca Juga:  Ini 6 Point Tuntutan PMKRI Jayapura Terhadap Uskup Agung Merauke

“Apakah penentuan lokasi pembangunan itu mengambil lahan kebun masyarakat merupakan keputusan terakhir DPR, para bupati di Papua Pegunungan, atau keinginan dari beberapa orang/oknum? Cek baik itu. Masih ada lokasi di wilayah lain, kenapa harus dipaksakan? kenapa [misalnya] tidak di Yahukimo atau Tolikara,” katanya.

Uskup Jayapura mengatakan harus ada pembicaraan bersama terkait rencana pembangunan kantor Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan tersebut. Menurutnya, pembangunan kantor Gubernur Papua Pegunungan perlu dibicarakan dan disepakati bersama dalam forum resmi.

“Harus disetujui bersama dalam forum terhormat yang bersama para bupati, DPR, dan tokoh adat. Lihat tempat yang baik yang tidak membuat konflik. kalau mendatangkan konflik jangan dipaksakan,” ujarnya. (*)

You Might Also Like

Ini Jumlah Korban Jiwa Akibat Kasus Kekerasan Hingga Konflik Bersenjata di Papua Sepanjang 2022

Rayakan Misa Syukur HUT ke-51 SMP Misi di Jayapura, Ini Pesan Pastor Bunai Untuk Alumni

Vonis Lukas Enembe Akan Dibacakan 9 Oktober Mendatang

Suku Wio Tolak Kehadiran Kantor Gubernur di Lahan Ekonomi Produktif 

Departemen Wanita Baptis Papua Serahkan Bantuan Bama Bencana Alam di Kwiyawage

TAGGED:Masyarakat Adat Tolak Kehadiran Kanto Gunernur di WelesiMasyarakat adat Walesi dan WoumaMgr Yanuarius Theofilus Matopai YouUskup Jayapura

Gabung Channel Whatsapp

Dapatkan berita terbaru dari Nirmeke.com di Whatsapp kamu
Klik disini untuk bergabung
Dengan anda klik untuk gabung ke channel kami , Anda menyetujui Persyaratan Penggunaan kami dan mengakui praktik data dalam Kebijakan Privasi kami. Anda dapat berhenti mengikuti kapan saja.
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
Previous Article Deklarasi Pemilu Damai, MRP Keluarkan Putusan Keberpihakan OAP
Next Article Peran Gereja Katolik Menuju Papua Mandiri dan Sejahtera
Leave a Comment Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Hangat

Bupati Jayawijaya Serahkan Bantuan untuk Anak-Anak di Rumah Singgah Generasi Anak Panah
Tanah Papua
3 days ago
Bertahan di Tengah Globalisasi: Sekolah Adat Harus Jadi Prioritas!
Pendidikan Tanah Papua
4 days ago
Digerebek! Enam Pengedar Miras Ditangkap, Diduga Dibekingi Oknum TNI
Tanah Papua
4 days ago
KemenHAM Didorong Bertindak: Rekomendasi KOMNAS HAM dan Jeritan Masyarakat Adat Papua atas PSN
Siaran Pers Tanah Papua
1 week ago
Iklan
Ad image

Lihat Topik Berita Lain Dari Nirmeke

Baca juga
Siaran PersTanah Papua

Ini Sikap KNPB Terkait Sabotase Kepemimpinan Baru ULMWP Manase Tabuni

1 year ago
Tanah Papua

Plh Gubernur Papua Berharap Anggota MRP Terpilih Dilantik Sebelum 17 Agustus

2 years ago
PolhukamTanah Papua

KNPB: Segera Hentikan Pertikaian Sesama Orang Papua Di Wamena

11 months ago
Catatan Aktivis PapuaHeadline

Waspada, Sorong-Manokwari-Nabire-Jayapura dan Merauke Jadi Pintu Masuk Pencaker Non Papua

1 year ago
HeadlineTanah Papua

Saksi Ahli:: Teror Bom Terhadap Victor Mambor Adalah Tindak Pidana

10 months ago
HeadlineTanah Papua

Pastor: Menyerang Uskup Sama Seperti Menyerang Gereja Katholik

1 year ago
HeadlineTanah Papua

Asosiasi Wartawan Papua Resmi Dilaunching di Jayapura

2 years ago
EditorialHeadline

Populasi Suku Hugula (Wamena) Sudah Mulai Merosot?

3 years ago
LingkunganTanah Papua

Sinergi Warga dan Pemerintah: Wamena Bergerak Wujudkan Kota DANI yang Bersih dan Indah

1 month ago
Previous Next
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Cyber
  • Iklan
  • Jasa Buat Website
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?