Wamena, nirmeke.com — Maraknya peredaran minuman keras (Miras) di kota Wamena membuat resah masyarakat yang melakukan aktivitas di siang hari maupun malam.
Pengedar Miras ataupun minuman lokal di Wamena terus menjamur, meski demikian belum ada ketegasan dari aparat Kepolisian dalam mengamankan para penjual ini. Seakan aparat melakukan pembiaran terhadap para penjual.
Hal tersebut disampaikan Yefta Lengka, Pemuda asal kota Wamena saat melihat situasi di kabupaten Jayawijaya.
Ia juga sering menjumpai tempat penjualan Miras dan Minol yang diproduksi sendiri oleh warga pendatang (non Papua) di sekitaran kota Wamena.
“Polres Jayawijaya, PJ Bupati dan PJ Gubernur Papua Pegunungan tolong amankan tempat penjualan minuman keras (jenis CT dan Balo) di jalan kali Heloima Wamena Papua Pegunungan. Lokasinya jika dari arah bawa sebelah kanan lokasi pertama,” tegas Lengka.
Dari pantauannya, banyak orang siang malam dari berbagai kalangan, umur dan jenis kelamin selalu beli. Hampir setiap konsumennya adalah orang asli Papua (Pegunungan).
“Proses penyulingan rupanya dibuat ditempat lain oleh orang non Papua. Dan OAP hanya disuruh jual. Ini proses pembunuhan secara halus (slowmotion genosida),” tegas Lengka.
Dengan melihat situasi keamanan di Wamena saat ini, ia mendesak semua pihak untuk melakukan sweeping untuk menenangkap para oknum yang menjual minuman keras di kota Wamena.
“Bila situasi ini terus dibiarkan orang asli Papua akan terus mati banyak baik melalui lakalantas, pembunuhan, pencurian akibat dari Miras itu sendiri sehingga hal ini harus di tertibkan,” harapnya. (*)