Adil Untuk PerubahanAdil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Advertorial
Reading: Sejarah Hari HAM Dan Realitas Indonesia
Share
Sign In
Notification
Font ResizerAa
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Font ResizerAa
  • Headline
  • Tanah Papua
  • Kesehatan
  • Ekonomi & Bisnis
  • Pendidikan
  • Artikel
  • Cerpen Papua
  • Pariwisata
  • Editorial
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Advertorial
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
Adil Untuk Perubahan > Pena Papua > Catatan Aktivis Papua > Sejarah Hari HAM Dan Realitas Indonesia
Catatan Aktivis PapuaEditorial

Sejarah Hari HAM Dan Realitas Indonesia

admin
Last updated: December 11, 2023 11:25
By
admin
Byadmin
Follow:
1 year ago
Share
3 Min Read
SHARE

Oleh: Pena darah

Iklan Nirmeke
Ad image

Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia diplokamirkan oleh Majelis Umum PBB pada 10 Desember tahun 1948, yang dikenal sebagai Hari Hak Asasi Manusia.

Hari Hak Asasi Manusia secara resmi ditetapkan pada tahun 1950 ketika Majelis mengadopsi resolusi 423 (V) yang menyerukan kepada semua negara dan organisasi yang berkepentingan untuk memperingati 10 Desember tahun itu sebagai Hari Hak Asasi Manusia.

Perangko peringatan Hari Hak Asasi Manusia yang diterbitkan pada tahun 1952 oleh Administrasi Pos Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Peringatan hari ini memiliki makna sebagai pengingat yang kuat akan hak-hak dasar dan kebebasan yang dimiliki setiap individu, apapun latar belakangnya, dan menggarisbawahi tanggung jawab kolektif untuk menegakkan dan melindungi hak-hak tersebut.

Disini, HAM juga tidak hanya memberikan pengertian dalam skala kecil akan tetapi mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan kehidupan manusia seperti Hak atas tanah, hak atas hidup, hak atas kesehatan, hak atas pendidikan, hak atas kebebasan berserikat (berpendapat). Dan hal inilah negara harus menjamin itu tanpa syarat.

Baca Juga:  Analisis sementara Pilgub Papua Pegunungan

Negara dalam skala luas merupakan organisasi kesusilaan yang muncul sebagai sintesis dan kemerdekaan individual dan kemerdekaan universal ( Georg Wilhelm Friedrich Hegel), atas dasar ini jelas bahwa,  Georg berbicara tentang tugas negara sebagai wadah (organisasi) yang didalamnya harus menghormati kemerdekaan manusia (masyarakat) secara individual maupun universal.

Negara Indonesia

Secara Defacto dan dejure. Indonesia sudah mutlak sebagai negara. Dan Indonesia sendiri mempunyai sistem yang terstruktur dan tersistematis. Tidak bisa diragukan lagi kualitasnya, sebab mempunyai dasar-dasar yang benar-benar berpihak pada kemerdekaan manusia, kebebasan manusia, dan kesejahteraan manusia (Rakyat Indonesia) namun nyatanya dalam praktek-praktek Indonesia melanggar atau melucuti kesaktiannya sendiri, kenapa?

karena Indonesia tidak mampu menuntaskan kasus-kasus HAM berat masa lalu, kini hingga memiliki dampak yang cukup signifikan seperti kasus HAM

  1. Kasus kematian Munir
  2. Penghilangan aktivis-aktivis diera orde baru
  3. Perampasan tanah
  4. Penyelesaian konflik Papua yang sampai hari ini belum menemui titik terang
  5. Kriminilasi terhadap perempuan, aktivis hingga penembakan terhadap manusia itu sendiri
Baca Juga:  Kenapa Keanggotaan ULMWP di MSG Ditolak?

Ini contoh-contoh yang negara lalai dan abai dalam menuntaskan kasus-kasus HAM. Sehingga melalui media ini saya memberikan ultimatum kepada penguasa Rezim Jokowi berserta jajaran yang punya tugas dan tanggung jawab untuk menuntaskan kasus HAM Berat serta memberikan pelayanan kesehatan yang gratis, pendidikan gratis ilmiah dan demokratis, kembalikan tanah-tanah yang dirampas secara paksa, berikan keadilan yang sepenuhnya, serta memberikan keluasan terhadap Papua untuk hidup secara damai dengan menarik kembali Militer tanpa syarat dan juga temukan aktivis-aktivis yang dihilangkan secara paksa dan terencana.

Selamat Memperingati HARI HAM Sedunia

Iklan Nirmeke
Ad image

You Might Also Like

Masyarakat Jadi Minoritas di Tanah Mereka Sendiri

Kolonialisme Primitif di Papua

“Kita Cinta Papua”: Slogan Memusnahkan Orang Asli Papua

Sulitnya Membasmi TPNPB – OPM

Disertasi Riedno Graal Taliawo, Gerakan Perlawanan Tanpa Kekerasan Dengan Studi Kasus Gerakan KNPB

TAGGED:HARI HAM SeduniaKasus kematian MunirPenyelesaian konflik PapuaSejarah Hari HAM Dan Realitas Indonesia

Gabung Channel Whatsapp

Dapatkan berita terbaru dari Nirmeke.com di Whatsapp kamu
Klik disini untuk bergabung
Dengan anda klik untuk gabung ke channel kami , Anda menyetujui Persyaratan Penggunaan kami dan mengakui praktik data dalam Kebijakan Privasi kami. Anda dapat berhenti mengikuti kapan saja.
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
Previous Article Ini Sikap KNPB Terkait Sabotase Kepemimpinan Baru ULMWP Manase Tabuni
Next Article Pejuang Harus Mendidik Rakyat Dengan Benar, Bukan Memprovokasi Rakyat Papua
Leave a Comment Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Hangat

Mahasiswa Lanny Jaya di Makassar Tolak Pembangunan Pos Militer di Distrik Melagineri
Tanah Papua
2 days ago
Bupati Yahukimo Hadiri Pelantikan 35 Anggota DPRK Periode 2025–2030
Tanah Papua
2 days ago
Mahasiswa Papua di Sumatera Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Wamena
Tanah Papua
2 days ago
Kekurangan Guru dan Dampak Banjir Hambat Pendidikan di Jayawijaya
Pendidikan
4 days ago
Iklan
Ad image

Lihat Topik Berita Lain Dari Nirmeke

Baca juga
Catatan Aktivis PapuaLingkungan

Dampak Legitimasi Uskup Mandagi Dan Wajah Baru Gereja Katolik Papua

7 months ago

Kontak Pertama Orang Hugula dan H. A. Lorentz di Wamena

3 years ago
Catatan Aktivis PapuaEditorialHeadline

Bunuh Sandera Pilot Philip Mark Marthens

2 years ago
EditorialTanah Papua

Senator Paul Finsen Mayor: Sosok Menonjol dalam Perjuangan Hak-Hak Masyarakat Papua

2 months ago
Catatan Aktivis PapuaEditorial

Transmigrasi Sebagai Alat Kolonisasi di Melanesia Barat (Papua Barat)

7 months ago
Editorial

Esensi Perang Gerilya

2 years ago
Editorial

Nakes dan Guru di Papua Terancam Stigma Mata-Mata Militer Pasca Revisi UU TNI

2 months ago
Editorial

Otsus Dalam Genggaman Elite Papua

2 years ago
Catatan Aktivis PapuaTanah Papua

Propaganda dan Pengalihan Isu oleh Kepolisian Dalam Aksi Demo Damai Pelajar di Papua

3 months ago
Previous Next
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Cyber
  • Iklan
  • Jasa Buat Website
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?