1. Dominasi Militer
Strategi utama kolonialisme adalah menggunakan kekuatan militer untuk menaklukkan wilayah jajahannya. Agresi militer dikerahkan. Operasi pembantaian dilakukan. Rakyat diusir, diteror dan tak berdaya. Lalu penguatan dan pendudukan militer melalui komando teritorial dibentuk. Semua sektor dikontrol di bawah tekanan militer. Kekerasan militer dilakukan berulang-ulang agar yang terjajah benar-benar takluk.
2. Kendalikan Sumber Daya Alam
Tujuan kolonialisme adalah mengeruk sumber daya alam untuk memperkaya penguasa dan membangun kekuasaan politiknya. SDA bangsa yang dijajah dirampas, rakyatnya digusur, lalu exploitasi digalangkan tanpa kompromi dengan bangsa pemilik SDA. Bangsa terjajah dibuat terasing dan tidak berdaya secara ekonomi agar mereka tunduk takluk pada produksi dan distribusi barang dan jasa milik kalonial penjajah.
3. Exsapansi Kekuasaan
Ini strategi penaklukan oleh kolonial untuk memperkuat kontrol daerah jajahan dengan membuka dan memperluas daerah administrasi, kolonialnya. Pembentukan daerah: pemekaran baru diperluas dan dibagi sekecil-kecilnya. Lalu hukum dan segala aturan diperketat untuk mengontrol dan menguasai. Bangsa yang terjajah direktrut menjadi pegawai agar melupakan nasibnya sebagai rakyat terjajah.
4. Migrasi Warga Penjajah
Tujuan kolonialisme adalah mengambil alih wilayah jajahan. Maka pengiriman besar-besaran warga pendatang dilakukan. Karena merekalah yang secara jumlah besar dan mutu akan menaklukan bangsa terjajah dan mendukung program-program penguasa penjajah. Pada akhirnya wilayah terjajah yang ditaklukan akan diklaim menjadi bangsanya, sehingga dengan superioritasnya yang rasis mereka merasa berhak seutuhnya.
5. Pemusnaan Sejarah dan Budaya
Penjajah akan berupaya memusnahkan sejarah dan budaya bangsa terjajah agar takluk tunduk pada penjajah. Segala nilai-nilai, norma, bahasa, adat-adat istiadat, hingga sejarah politiknya dilarang untuk ditampilkan di ruang publik dalam kehidupan sosial. Lalu diganti dengan budaya populer milik penjajah. Bangsa yang ditaklukan dipaksa untuk menghafal dan menghormati sejarah dan budaya bangsa penjajah.
6. Hancurkan Moralitas
Cara penaklulan paling cepat adalah hancurkan kesadaran. Sehingga penjajah menghancurkan moral bangsa terjajah melalui minuman keras, prostitusi, judi, dan acara huru hara yang tidak berguna. Ia tahu miras dan sex adalah jalan cepat memusnahkan bangsa terjajah agar tidak eksis dan mudah ditaklukan. Agar sektor-sektor produktif dikuasai penjajah dan bangsa terjajah benar-benar takluk dan tunduk.
7. Konflik Pecah Belah
Penjajah akan memecah bela kekuatan bangsa terjajah dalam konflik-konflik perpecahan yang diciptakan penjajah. Adu domba, perang antar agama, perang antar klan, suku, dan kelompok dipiara. Bangsa terjajah dibuat sibuk saling berperang dalam paket-paket politik kolonial yg diberikan misalnya pemekaran, jabatan, partai, pemilu, dsb. Ini dilakukan agar bangsa terjajah tidak sadar, bersatu dan melawan penjajah.
8. Reoresi Hukum Kolonial
Di wilayah jajahan, suara-suara kritik dan. perjuangannya bangsa terjajah akan dibungkam dan direpresi: dengan hukum. Rakyat yang melawan penjajah akan dituduh makar, separatis: kriminal atau teroris. Kalau tidak dibunuh, mereka ditangkap dan dipenjara secara tidak adil dengan pasal-pasal pidana milik kolonial. Juga, bila rakyat membela hak atas tanah adat, hutan adat, dan segala haknya akan diperhadapkan dengan hukum kolonial yang melindungi penguasa dan pengusaha (perusahaan).?
9. Kontrol Informasi
Media, pendidikan, dan semua ruang-ruang publik dikontrol dan dikendalikan untuk mempengaruhi persepsi rakyat terjajah. Tujuannya agar rakyat terjajah membenarkan dan memperkuat narasi penguasa penjajah. Semua propaganda dan stigma terhadap rakyat terjajah dilancarkan agar bangsa terjajah menyalahkan diri dan sesama bangsanya, sehingga bangsa terjajah merasa membutuhkan penjajah.
10. Perkuat Sekutu Asing
Kolonialisme melanggar hukum Internasional. Walau demikian untuk mempertahankan ilegalitasnya penjajah. butuh dukungan negara-negara asing dengan cara menawarkan keuntungan ekonomi daerah jajahannya kepada negara-negara asing. Kekuatan global dikendalikan untuk menutupi rekayasa kolonialisme lalu memperkuat hubungan investasi SDA di daerah jajahan dan bantuan militer. Sehingga internasional ikut mendukung penaklukan kolonial.
KesimpulanNya: kolonialisme Indonesia menjajah bangsa west Papua bukan karena sumber daya manusia tetapi ingin menguasai sumber daya alam yang ada di bumi cendrawasih Papua.
Jalan kaki lebih cepat dari pada naik kendaraan…