Oleh: Rumbewas Free’von
Dulu waktu kecil, Sa pu Tete cerita untuk sa tentang seorang Gadis yang dipaksa untuk menikah. Kisah ini sa pernah cerita waktu aksi demo damai didepan Tugu Monas Jakarta pusat.
De pu cerita begini :
Seorang gadis cantik yang sungguh menawan, Gadis yang terlihat polos dan terbilang murni karena keperawanannya membuatnya menjadi incaran para lelaki.
Suatu ketika ada seorang pria yang tertarik kepadanya, Dengan kekuasaan yang dimiliki Pria itu berusaha dengan sekuat tenaga agar bisa menikahi gadis itu. Namun gadis itu tetap menolak karena Ia sadar ada kejanggalan-kejanggalan yang terjadi.
Entah kenapa? Pria itu tidak menyerah, dengan kekuasaan yang dimiliki, Dia menggunakan Para anjing berburunya untuk menyerbu keluarga dari Gadis tersebut. Hingga akhirnya mereka menyerah dan menyerahkan diri menjadi Keluarga dari Pria perakus itu.
Setelah menikah, Gadiss itu mulai diperalat hanya untuk memuaskan nafsunya, Tubuh gadis itu dieksploitasi habis-habisan hingga Ia tak berdaya. Tubuhnya yang dulu begitu indah, Kini mulai kurus mengering. Depresi yang terus-menerus membuatnya Ingin berpisah karena Memang Ia dipaksa untuk hidup bersama.
Gadiisss itu mulai bersuara, Ia menyuarakan tangisan dan penderitaannya. Namun tetangganya masih tetap diam membisu lantaran mereka tidak ingin mencampuri urusan rumah tangga orang lain. Dengan kekuatan anjing-anjing perburuan yang banyak Lelaki itu berusaha untuk membungkam Gadiss itu agar tetap terdiam dan memenuhi kelakuan bejatnya.
Namun lagi dan lagi, Gadis itu tidak menyerah begitu saja. Ia tetap bersikeras dan tak mudah putus asa, Dan berharap Ia akan mendapatkan kebebasannya kembali. Sewaktu tidur gadis itu bermimpi ” Jika suatu saat nanti para tetangganya akan sadar dan mereka akan membantunya. Dibalik pengadilan para hakim memutuskan untuk mereka berpisah, Gadis itu pun Merdeka dari lelaki yang menyiksanya. Tubuhnya yang kurus kering pun mulai berisi.
Tawanya yang hilang pun kembali ceriah seperti sediakala. Namun trauma itu akan selalu menghantui hidupnya”
Dan Ia terbangun dari Tidurnya, Dan masih terus berusaha untuk menggapai mimpi tersebut.
Ketika sa dewasa baru sa pikir kembali sa pu Tete Tengko pu cerita itu, Dan sadar Kalau gadis yang sa pu Tete Maksud itu adalah “PAPUA”.