Wamena, nirmeke.com — Selama delapan hari, dari tanggal 2-10 Januari 2024 mendatang, umat katolik di kapela “Santo Yohanes” di kampung Yogonima, paroki “Kristus Gembala Baik” Pugima akan melakukan pesta besar dengan nuansa kebudayaan orang Hugula dalam rangka menyambut tahun baru (2024).
Panitia telah menyepakati pesta budaya akan diawali dengan seminar sehari, Fokus Group Diskusi (FGD), atraksi budaya, pameran dan lainnya. Perayaan ini akan dipusatkan di halaman gereja katolik dan lapangan sepakbola di kampung Yogonima, Distrik Itlayhisage, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan.
“Ini kami mau lakukan berdasarkan hasil kesepakatan tahun lalu. Kegiatan ini akan diawali dengan seminar sehari, FGD, tarian adat, dan pameran hasil olah tanah adat dan hutan adat, termasuk hasil kerajinan tangan seperti noken, gelang, panah, anak panah dan lainnya,” ujar Frengki Hisage, ketua panitia lepas sambut dalam pers release yang diterima media ini.
Dalam seminar dan FGD akan bicara tentang masalah-masalah yang dialami umat di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, budaya dan tanah adat. Sekaligus mengembangkan pemikiran Uskup Jayapura, Mgr. Yanuarius Teofilius Matopai You terkai pesan-pesan moral yang disampaikan dalam sambutan di stadion Mandala Jayapura pada 2 Februari 2023 lalu.
Kata dia, banyak pihak akan hadir dalam kegiatan ini. Tokoh-tokoh awam dan imam dari lima keuskupan di Tanah Papua, yakni; Keuskukupan Agung Merauke (KAMe), Keuskupan Jayapura (KJ), Keuskupan Manokwari-Sorong (KMS), Keuskupan Agats (KA) dan Keuskupan Timika (KT) akan menghadiri dalam kegiatan ini. Dia juga harap agar bapa Uskup Jayapura juga bisa hadir dalam kegiatan ini.
“Bukan hanya tamu undangan dari keuskupan lain, tapi harap supaya Bapa Uskup Jayapura juga bisa hadir di tengah-tengah umat. Untuk itu, kami akan komunikasi dengan pastor paroki dan pastor dekan agar mereka dapat mengetahui dan bekerjasama dengan kami,” harap Hisage pada Selasa, (03/10/23).
Kepala kampung Yogonima juga berharap agar pihaknya mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah Kabupaten Jayawijaya dan provinsi Papua Pegunungan. Sekaligus dapat mengunjungi dalam kegiatan ini untuk melihat potensi pertanian, peternakan, kerajinan tangan dan lainnya yang dikembangkan oleh masyarakat setempat.
“Saya harap agar dalam waktu dekat bisa ketemu dengan pemerintah daerah dan provinsi, supaya kami bisa undang mereka dalam acara ini. Kami mau undang supaya mereka turun lapangan dan lihat masalah dan potensi yang ada dalam dir masyarakat dari dekat. Harap supaya kegiatan ini berjalan karena kerjasama dengan pemerintah. Saya harap supaya atasan kami bisa hadir di kampung ini. Pada puncak acara, tanggal 10 ada acara bakar batu, jadi harap supaya atasan kami bisa hadir dan makan bersama masyarakat disini,” ujar Paulina Itlay, Kepala Kampung Yogonima.
Masyarakat dari beberapa gereja dan kampung lain akan diundang agar dapat membuat stand atau membuat pondok sendiri. Kemudian bersama-sama dengan umat setempat melakukan pameran hasil kebun, seperti jual sayur-sayuran, buah-buahan dan lain sebagainya. Disini para tamu bisa datang mengunjungi dan membeli hasil kebun dan kerajinan tangan masyarakat dengan harga yang relatif murah.
“Semua yang akan dipamerkan, terutama hasil kebun dan kerajinan tangan akan dijual dengan harga murah. Setiap pengunjung dan pembeli akan mendapatkan bonusnya juga, sebagai kenangan-kenangan dan persembahan khusus dari umat di kapela setempat. Jadi, kami harap supaya siapa saja bisa datang mengunjungi kami dalam acara ini,” lanjut Paulina.
Akses ke kampung ini dari kota Wamena berkisar 20-30 kilometer. Para pengendara bisa menggunakan kendaraan roda dua, empat dan enam. Bisa melewati Pugima dan Siepkosi yang tembus di hotel Jerman, kampung Sikan. Tetapi kalau lewat hotel Jerman, harus parkir kendaraan di hotel dan jalan kaki sekitar 5 kilometer. Kalau lewat Pugima, bisa tiba di tempat kegiatan dengan kendaraan (*).
Pewarta: Soleman Itlay