Adil Untuk PerubahanAdil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Advertorial
Reading: Owatne Ewe Watlaiklek (Manusia Bisa Hidup Selamanya)
Share
Sign In
Notification
Font ResizerAa
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Font ResizerAa
  • Headline
  • Tanah Papua
  • Kesehatan
  • Ekonomi & Bisnis
  • Pendidikan
  • Artikel
  • Cerpen Papua
  • Pariwisata
  • Editorial
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Advertorial
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
Adil Untuk Perubahan > Pena Papua > Artikel > Owatne Ewe Watlaiklek (Manusia Bisa Hidup Selamanya)
Artikel

Owatne Ewe Watlaiklek (Manusia Bisa Hidup Selamanya)

admin
Last updated: September 30, 2023 11:26
By
admin
Byadmin
Follow:
2 years ago
Share
4 Min Read
SHARE

Oleh: Che Lee Q. Ghee

Iklan Nirmeke
Ad image

Pada Rabu, 27 September 2023 ini, sekitar pukul 08.23 wit, di kos biru, Camp Wolker, nomor 22, Perumnas 3, Waena, Kota Jayapura, Papua, saya ada berpikir untuk membentuk suatu sel, dan energi kehidupan untuk membuah manusia hidup selama-lamanya. Hidup selama-lamanya berarti kehidupan tanpa kematian. Lahir sekali dan hidup kekal.

Energi itu, saya berasaskan pada Allah maha pencipta. Meskipun pemikiran ini pada satu sisi akan dipandang melawan kodrat Allah. Namun, saya tidak bisa menyangkal bahwa itulah yang nampak dalam pemikiran saya pada hari ini. Saya segera menulis ini untuk menyelamatkan ide dan gagasan ini, yang pada akhirnya saya yakin bahwa suatu saat bisa saja menimbulkan kontroversial.

Energi kehidupan tanpa kematian itu, saya memberi istilah dalam bahasa daerah saya, yang diberikan oleh Tuhan Allah. Sebut saja itu adalah “Owatne Ewe Watlaiklek (OEW). Secara etimologi, owatne artinya daya (kekuatan); ewe artinya jiwa (dirinya) dan; watlaiklek artinya tidak mati. Maka dapat diartikan bahwa OEW artinya daya jiwa tak mati—energi jiwa tidak pernah mati.

Kehidupan ini tidak memerlukan manobots seperti dikatakan Ray Kurzweil, seorang ilmuan computer dan mantan insinyur Google, yang memprediksi manusia bisa mencapai kehidupan abadi dengan bantuan teknologi. Prediksi kehidupan saya adalah bergantung pada bahan alami dan kimia yang bisa menjamin kehidupan umat manusia kelak.

Baca Juga:  Sa Pu Kaka Adalah Sa Pu Guru

Saya tidak tahun kapan akan bisa terwujud ini. Lagian saya sendiri akan mati cepat, sehingga tidak punya waktu untuk menelusuri lebih jauh. Akan saya mohon kepada anak-anak Tuhan, yang serupa dan segambar dengan Allah, berdasarkan hikmat dan pengetahuan yang didapatkan dari Tuhan, haruslah menentukan rumusan hidup yang tepat agar mampu menemukan bahan-bahan dasar yang bisa dikonsumsi oleh orang agar bisa bertahan hidup selama-lamanya.

Pikiran ini tidak boleh lari dari Tuhan Allah. Akan tetapi haruslah tetapi terinspirasi dalam diri Allah. Dan saya mohon supaya tidak ada yang dapat melampaui Allah maha pencipta. Ini saya percaya sangat ekstrim ketika ditawarkan konsep macam ini pada saat ini. Kalau saya bicara atau menulis seperti ini, orang bisa saja menyerang saya karena dianggap bertentangan dengan kodrat Allah.

Tetapi orang harus paham dengan satu pertanyaan ini: apakah mungkin bahwa manusia tidak akan membendung rasa ingin tahu, bertanya, mencari tahu dan mencobanya? Diatas kertas putih, para Nabi telah ingatkan kepada kita untuk takut akan Tuhan. Akan tetapi fakta menunjukkan bahwa banyak orang telah melalaikan ini. Mereka lewat ilmu pengetahuan dan teknologi hendak melampaui Tuhan.

Baca Juga:  Sang Sejarawan Gereja Katolik Dan Martir Bagi Generasi Manusia Papua

Saya sulit mengatakan bahwa saya ikut melalaikan peringatan para nabi. Tetapi sebagai manusia, yang mendapatkan ide, gagasan dan inspirasi dari Tuhan, harus menyelamatkan itu. Karena ini adalah warisan pemikiran dasar saya sebagai orang Papua. Untuk memastikannya, saya tidak akan melarang orang untuk meneliti lebih lanjut. Tetapi yang jelas ada misteri prinsip dasar yang membuat manusia bisa lahir satu kali dan hidup selamanya tanpa bantuan teknologi.

Hanya dengan kekuatan Allah yang nampak dalam kekuatas alam semesta. Misteri ini harus diungkap. Bahan dasar yang tersembunyi di alam semesta menurut kehendak Allah harus dibuka perlahan-lahan agar orang memahami keajaiban Allah. Bukan bersal dari kecerdasan manusia yang jauh dari hadirat Allah. Selamat mencari tahu “Owatne Ewe Watlaiklek (OEW) untuk kehidupan abadi. (*)

You Might Also Like

Politik Owasi-owasika

Hari Misi Pekabaran Injil di Lembah Hugulama

Wamena: Saat Rakyat Dipaksa Membeli BBM Mahal Tanpa Solusi

Menguak Simbolisme Kuno Noken dalam Tradisi Pernikahan Adat Lembah Baliem

Film “The Women King” Kisah Nyata Dalam Perjuangan Perempuan Afrika

TAGGED:Ajaran Katolik di HubulamaHubulamaKebangkitan Budaya Orang Papua

Gabung Channel Whatsapp

Dapatkan berita terbaru dari Nirmeke.com di Whatsapp kamu
Klik disini untuk bergabung
Dengan anda klik untuk gabung ke channel kami , Anda menyetujui Persyaratan Penggunaan kami dan mengakui praktik data dalam Kebijakan Privasi kami. Anda dapat berhenti mengikuti kapan saja.
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
Previous Article TPNPB-OPM Ancam Tembak Pesawat Sipil Smart Air yang Beroperasi di Wilayah Perang
Next Article Rayakan HUT Ke-III, KNPB Sektor Lembah Sunyi Teruslah Menjadi Alat Perlawanan
Leave a Comment Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Hangat

Mahasiswa Lanny Jaya di Makassar Tolak Pembangunan Pos Militer di Distrik Melagineri
Tanah Papua
18 hours ago
Bupati Yahukimo Hadiri Pelantikan 35 Anggota DPRK Periode 2025–2030
Tanah Papua
18 hours ago
Mahasiswa Papua di Sumatera Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Wamena
Tanah Papua
18 hours ago
Kekurangan Guru dan Dampak Banjir Hambat Pendidikan di Jayawijaya
Pendidikan
3 days ago
Iklan
Ad image

Lihat Topik Berita Lain Dari Nirmeke

Baca juga
ArtikelEditorial

Sejarah Misi Katolik di Kampung Yogonima

11 months ago
ArtikelCatatan Aktivis Papua

Dana 15 Miliar Untuk Gereja Ditengah Ribuan Umat Gereja Terendam Musibah Banjir Sungai Balim

2 weeks ago
ArtikelPariwisata

SEBUT SAJA OWASI-OWASIKA

1 year ago
Artikel

Lembah Balim Selayang Pandang

3 years ago
ArtikelCatatan Aktivis Papua

Mengenang Filep Karma Bapak Ideologis Bangsa Papua

1 year ago
Artikel

Perjalanan Wisisi Asep Nayak

4 years ago
ArtikelPariwisata

Taman wisata owasi-owasika di dalam kota Wamena

4 years ago
ArtikelEditorial

Mengenal Suku Hugula di Papua

11 months ago
Artikel

5 Perempuan Papua Hebat Yang Layak Disebut “Kartini Papua”

3 years ago
Previous Next
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Cyber
  • Iklan
  • Jasa Buat Website
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?