Oleh: Che Lee Q. Ghee
Pada Rabu, 27 September 2023 ini, sekitar pukul 08.23 wit, di kos biru, Camp Wolker, nomor 22, Perumnas 3, Waena, Kota Jayapura, Papua, saya ada berpikir untuk membentuk suatu sel, dan energi kehidupan untuk membuah manusia hidup selama-lamanya. Hidup selama-lamanya berarti kehidupan tanpa kematian. Lahir sekali dan hidup kekal.
Energi itu, saya berasaskan pada Allah maha pencipta. Meskipun pemikiran ini pada satu sisi akan dipandang melawan kodrat Allah. Namun, saya tidak bisa menyangkal bahwa itulah yang nampak dalam pemikiran saya pada hari ini. Saya segera menulis ini untuk menyelamatkan ide dan gagasan ini, yang pada akhirnya saya yakin bahwa suatu saat bisa saja menimbulkan kontroversial.
Energi kehidupan tanpa kematian itu, saya memberi istilah dalam bahasa daerah saya, yang diberikan oleh Tuhan Allah. Sebut saja itu adalah “Owatne Ewe Watlaiklek (OEW). Secara etimologi, owatne artinya daya (kekuatan); ewe artinya jiwa (dirinya) dan; watlaiklek artinya tidak mati. Maka dapat diartikan bahwa OEW artinya daya jiwa tak mati—energi jiwa tidak pernah mati.
Kehidupan ini tidak memerlukan manobots seperti dikatakan Ray Kurzweil, seorang ilmuan computer dan mantan insinyur Google, yang memprediksi manusia bisa mencapai kehidupan abadi dengan bantuan teknologi. Prediksi kehidupan saya adalah bergantung pada bahan alami dan kimia yang bisa menjamin kehidupan umat manusia kelak.
Saya tidak tahun kapan akan bisa terwujud ini. Lagian saya sendiri akan mati cepat, sehingga tidak punya waktu untuk menelusuri lebih jauh. Akan saya mohon kepada anak-anak Tuhan, yang serupa dan segambar dengan Allah, berdasarkan hikmat dan pengetahuan yang didapatkan dari Tuhan, haruslah menentukan rumusan hidup yang tepat agar mampu menemukan bahan-bahan dasar yang bisa dikonsumsi oleh orang agar bisa bertahan hidup selama-lamanya.
Pikiran ini tidak boleh lari dari Tuhan Allah. Akan tetapi haruslah tetapi terinspirasi dalam diri Allah. Dan saya mohon supaya tidak ada yang dapat melampaui Allah maha pencipta. Ini saya percaya sangat ekstrim ketika ditawarkan konsep macam ini pada saat ini. Kalau saya bicara atau menulis seperti ini, orang bisa saja menyerang saya karena dianggap bertentangan dengan kodrat Allah.
Tetapi orang harus paham dengan satu pertanyaan ini: apakah mungkin bahwa manusia tidak akan membendung rasa ingin tahu, bertanya, mencari tahu dan mencobanya? Diatas kertas putih, para Nabi telah ingatkan kepada kita untuk takut akan Tuhan. Akan tetapi fakta menunjukkan bahwa banyak orang telah melalaikan ini. Mereka lewat ilmu pengetahuan dan teknologi hendak melampaui Tuhan.
Saya sulit mengatakan bahwa saya ikut melalaikan peringatan para nabi. Tetapi sebagai manusia, yang mendapatkan ide, gagasan dan inspirasi dari Tuhan, harus menyelamatkan itu. Karena ini adalah warisan pemikiran dasar saya sebagai orang Papua. Untuk memastikannya, saya tidak akan melarang orang untuk meneliti lebih lanjut. Tetapi yang jelas ada misteri prinsip dasar yang membuat manusia bisa lahir satu kali dan hidup selamanya tanpa bantuan teknologi.
Hanya dengan kekuatan Allah yang nampak dalam kekuatas alam semesta. Misteri ini harus diungkap. Bahan dasar yang tersembunyi di alam semesta menurut kehendak Allah harus dibuka perlahan-lahan agar orang memahami keajaiban Allah. Bukan bersal dari kecerdasan manusia yang jauh dari hadirat Allah. Selamat mencari tahu “Owatne Ewe Watlaiklek (OEW) untuk kehidupan abadi. (*)