Jayapura, nirmeke.com — Viktor Federik Yeimo terpidana kasus makar dibebaskan dari Lembaga Pemasyarakatan Abepura, Kota Jayapura, pada Sabtu (23/9/2023). Juru Bicara Internasional Komite Nasional Papua Barat tersebut dijemput keluarga, aktivis dan panasehat hukumnya.
Tepat pukul 11.17 siang Viktor Yeimo dikeluarkan oleh petugas Lembaga Pemasyarakatan Abepura. Yeimo lalu disambut keluarga dan tim Koalisi Penegak Hukum dan HAM Papua advokat Emanuel Gobay, advokat Persila Heselo, Gustaf Kawer, dan anggota koalisi lainnya. Turut hadir juga anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Papua, Laurenzus Kadepa.

Terpidana makar, Viktor Yeimo mengatakan kebebasan hari ini bukanlah akhir dari perjuangan. Ia meneyeruhkan kepada seluruh rakyat Papua untuk terus melawan diskriminasi rasisme
“Saya hari ini bebas tetapi perjuangan kami selanjutnya adalah membebaskan rasisme yang masih ada di dalam [dan masih menjadi luka busuk di negara ini],” kata Yeimo
Yeimo kemudian diarak-arak menuju Gelanggang Expo Waena untuk mengikuti acara syukuran kebebasannya. Pembebasan Viktor Yeimo itu juga dijaga ketat aparat kepolisian.
Sempat Dihadang
Belasan aktivis yang ingin menjemput VY di Lapas Abepura sempat di hadang aparat kepolisian di putasan taxi Abepura. Sempat terjadi adu mulut antara massa penjemputan, tim kuasa hukum dengan aparat kepolisian yang sedang berada di depan toko sumber makmur.

Victor Yeimo, bersama rombongan penjemputan di kawal ketat aparat kepolisian hingga ke tempat ibadah syukuran bersama rakyat Papua di Panggung Budaya Expo, Waena.
Disambut Ibadah Syukur
Bebasnya Viktor Yeimo dari penjara itu disambut ibadah syukur bersama rakyat Papua. Ibadah itu dihadiri Moderator Dewan Gereja Papua Pendeta Beny Giay, Sekretaris United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) Markus Haluk, serta para advokat yang tergabung dalam Tim Koalisi Penegak Hukum dan HAM Papua, seperti Emanuel Gobay, Gustaf Kawer dan anggota koalisi lainnya.
Dengan tema Rasisme Adalah Musuh Dunia, Yeimo disambut ribuan massa dengan tarian adat masing-masing suku dan meneriakkan yel-yel Papua Merdeka. Sejumlah massa mengenakan simbol bintang Kejora di badan maupun noken, tak lupa juga bendera KNPB ikut dikibar.

Dalam penyambutan Viktor Yeimo, rakyat Papua dari suku Tabi, Saireri dan Lapago serta Mepago yang ada di Kota Jayapura dan sekitarnya telah berkumpul di Panggung Budaya, Ekspo, Kota Jayapura, Provinsi Papua.
“Semua organisasi perlawanan bergabung di sini. Komite Nasional Papua Barat (KNPB) , Dewan Adat Papua(DAP), Sonamapa, Gren Papua dan semua gerakan rakyat dan mahasiswa tergabung,” kata Kamus Bayage selaku ketua panitia penyambutan pembebasan Victor Yeimo.
Selamat Datang di Penjara Besar
Sekretaris United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) Markus Haluk, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada semua pihak terutama Tim Koalisi Penegak Hukum dan HAM Papua, Dewan Gereja Papua, Mahasiswa dan Rakyat Papua sehingga VY bisa bebas hari ini.
“Selamat datang dari penjara kecil ke penjara besar,” ucap Haluk.

Haluk juga menyeruhkan kepada semua rakyat Papua berjuang dengan cara masing-masing sesuai talenta yang Tuhan sudah berikan.
“Generasi muda tidak hanya melawan secara politik tetapi juga melalui tulisan dan kajian akademik. Mari berjuang dengan megavon, dengan pena, diplomasi dan lainnya untuk mencapai tujuan bersama yaitu Papua Merdeka,” pesannya.
Galang Persatuan Dalam Negeri
Pilipus Robaha perwakilan Solidaritas Nasional Mahasiswa dan Pemuda Papua (Sonamappa) dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada KNPB yang terus menjadi media rakyat Papua dalam kota hingga pelosok kampung.
“Saya bagian dari KNPB, dan KNPB sudah menjadi media rakyat Papua sampai ke akar rumput untuk membangun persatuan rakyat untuk melawan penindasan kolonial sehingga komitmen ini terus dijaga agar kami yang lain akan selalu bersama di belakang Victor Yeimo,” ujarnya.

Ia juga mengajak semua organ perlawan sipil dalam kota atur barisan, bangun kekuatan, bangun persatuan untuk mencapai kemerdekaan.
“Perjuangan sesungguhnya ada di dalam dalam negeri (kota) mari rapatkan barisan ikut komando. Kami ada, Victor Yeimo tuntun kami untuk melakukan perlawanan dalam kota secara bermartabat,” pungkasnya. (*)
Pewarta: Grace Amelia