Adil Untuk PerubahanAdil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Advertorial
Reading: Walhi Papua Kritik Pernyataan Bahlil Soal “Masih Banyak Nikel di Papua”
Share
Sign In
Notification
Font ResizerAa
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Font ResizerAa
  • Headline
  • Tanah Papua
  • Kesehatan
  • Ekonomi & Bisnis
  • Pendidikan
  • Artikel
  • Cerpen Papua
  • Pariwisata
  • Editorial
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Advertorial
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
Adil Untuk Perubahan > Berita Papua > Lingkungan > Walhi Papua Kritik Pernyataan Bahlil Soal “Masih Banyak Nikel di Papua”
Lingkungan

Walhi Papua Kritik Pernyataan Bahlil Soal “Masih Banyak Nikel di Papua”

Redaksi
Last updated: September 14, 2023 13:40
By
Redaksi
ByRedaksi
Follow:
2 years ago
Share
3 Min Read
SHARE

Jayapura, nirmeke.com — Pernyataan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia soal cadangan nikel di Papua sangat melimpah untuk dilakukan eksplorasi oleh investor asing mendapat kecaman dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Papua.

Iklan Nirmeke
Ad image

Walhi Papua berpendapat, pernyataan tersebut terkesan mengabaikan masyarakat adat Papua dengan mendatangkan investor guna merusak hutan sebagai mata pencaharian masyarakat lokal.

“Pemerintah pusat ingin memaksa perusahaan-perusahaan besar seperti Migas, Nikel dan Sawit harus ada di Papua, sama saja pemerintah ingin Papua dipenuhi investor kotor dan mematikan yang dampaknya akan menyebabkan kerusakan besar pada kesehatan, mata pencaharian, ekosistem lokal, serta akan mengeluarkan berton-ton karbondioksida ke atmosfer,” ujar Maikel Peuki, direktur eksekutif Walhi Papua, Rabu (13/9/2023).

Walhi menyoroti pemerintah pusat yang seakan mengabaikan dampak sosial dan lingkungan dari keberadaan investor di Tanah Papua. Negara disebut hanya mementingkan investasi dibanding dampak yang merusak tatanan kehidupan masyarakat adat Papua.

“Masalah dampak sosial dan lingkungan soal keberadaan perusahaan migas, nikel, dan sawit itu memang harus mendapat perhatian serius. Faktanya, kondisi masyarakat adat Papua saat ini masih hidup dan masih memprihatinkan,” kata Peuki.

Baca Juga:  Kawasan Hutan Mangrove Teluk Youtefa Jayapura Dirusak, Walhi Papua: Kini Terancam Hilang

Dampak kehadiran perusahaan pasti akan ada masyarakat yang direlokasi, namun tidak benar-benar diperhatikan sebagaimana dari aktivitas perusahan. Ini sangat miris, mengingat perusahaan sudah sangat lama beroperasi beberapa daerah di Tanah Papua, tetapi masalah sosial dan lingkungannya belum pernah tuntas juga, dan malah meninggalkan kerusakan secara turun-temurun.

“Dan dampak buruk itu terjadi sesuai pengalaman saat ini dengan banyaknya perusahaan masuk di Papua,” ujarnya.

Karena itulah Walhi berharap mestinya penting sekali pemerintah melakukan evaluasi dan review menyeluruh terhadap semua izin perusahaan di Tanah Papua mendorong pelaksanaan AMDAL perusahaan secara terbuka dibahas dengan melibatkan masyararakat adat Papua pemilik tanah adat dan pihak terkait.

“Agar negara tidak semena-mena merampas dan merusak hutan masyarakat adat, selain itu keberadaan hutan Papua menjaga kestabilan suhu di Indonesia. Selain itu, hutan Papua juga menjadi rumah bagi ribuan spesies flora dan fauna. Banyak diantaranya endemik dan beberapa di antaranya masih baru untuk ilmu pengetahuan,” kata Maikel.

Baca Juga:  Sidang Pembuktian Perdana Pimpinan Marga Woro Mengugat Pemerintah Provinsi Papua di PTUN Jayapura

Sebelumnya, Bahlil Lahadalia mengatakan, belum ada kajian teknis untuk menyatakan cadangan nikel RI hanya cukup sampai 15 tahun.

“Belum ada satu kajian teknis yang menyatakan bahwa 15 tahun itu kan baru persepsi saja,” katanya usai acara Membangun Ekosistem Baterai Kendaraan Listrik di Jakarta Selatan, Selasa (29/8/2023), dilansir Kompas.com.

Bahlil Lahadalia  mengklaim saat ini cadangan nikel Indonesia di Papua sangat melimpah. Karenanya, ia meminta sejumlah pihak tak perlu khawatir dengan cadangan nikel Indonesia.

Iklan Nirmeke
Ad image

“Jadi, saya enggak yakin 15 tahun, masih banyak. Di Papua itu masih banyak nikel. Jadi, saya pikir bahwa apa yang dikhawatirkan 15 tahun itu enggak benar,” ujar Bahlil.

Menurut data dari Badan Geologi, per Desember 2020, sumber daya nikel yang masih tersedia sebesar 13,7 miliar ton bijih, dengan total cadangan terbukti sebesar 4,6 miliar ton bijih. (*)

Pewarta: Grace Amelia

You Might Also Like

Masyarakat Adat Suku Awyu Ajukan Permohonan Intervensi ke PTUN Jakarta

Sidang Pembuktian Perdana Pimpinan Marga Woro Mengugat Pemerintah Provinsi Papua di PTUN Jayapura

Perampasan Sumber Daya Alam Papua: Pembangunan yang Mengabaikan Masyarakat Adat

Walhi Papua Kritik Sikap Uskup Mandagi yang tidak Menerapkan Laudato Si’ kepada Umatnya

LSM dan Aktivis Lingkungan di Kota Jayapura Gelar Festival Angkat Sampah Di Kawasan Resapan Air Sungai Konya Abepura

TAGGED:Direktur Walhi Papua Maikel Primus PeukiMenteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil LahadaliaSDA PapuaTambang Nikel di PapuaWalhi Papua

Gabung Channel Whatsapp

Dapatkan berita terbaru dari Nirmeke.com di Whatsapp kamu
Klik disini untuk bergabung
Dengan anda klik untuk gabung ke channel kami , Anda menyetujui Persyaratan Penggunaan kami dan mengakui praktik data dalam Kebijakan Privasi kami. Anda dapat berhenti mengikuti kapan saja.
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
Previous Article HMI Papua Pastikan yang Demo di Gedung KPK Bukan Bagian Dari Mereka
Next Article Seorang Balita Meninggal Dunia di Tempat Pengungsian di Yahukimo
Leave a Comment Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Hangat

Bupati Jayawijaya Serahkan Bantuan untuk Anak-Anak di Rumah Singgah Generasi Anak Panah
Tanah Papua
2 days ago
Bertahan di Tengah Globalisasi: Sekolah Adat Harus Jadi Prioritas!
Pendidikan Tanah Papua
3 days ago
Digerebek! Enam Pengedar Miras Ditangkap, Diduga Dibekingi Oknum TNI
Tanah Papua
3 days ago
KemenHAM Didorong Bertindak: Rekomendasi KOMNAS HAM dan Jeritan Masyarakat Adat Papua atas PSN
Siaran Pers Tanah Papua
1 week ago
Iklan
Ad image

Lihat Topik Berita Lain Dari Nirmeke

Baca juga
LingkunganTanah Papua

Benny Mawel Ajak Mahasiswa Jayawijaya Jaga Tanah Adat

7 months ago
Berita FotoLingkungan

Gerakan Papua Trada Sampah Bersama Pemuda di Jayapura

2 years ago
Lingkungan

Walhi Papua Beri Bantuan Korban Banjir dan Longsor di Dogiyai

7 months ago
LingkunganTanah Papua

Umat Katolik Pribumi Papua Layangkan Surat Terbuka Kepada Uskup Agung Merauke

8 months ago
LingkunganTanah Papua

Walhi Papua Ajak Masyarakat Papua Pilih Pemimpin yang Pro Lingkungan Demi Kelestarian Tanah Papua

6 months ago
LingkunganTanah Papua

Sinergi Warga dan Pemerintah: Wamena Bergerak Wujudkan Kota DANI yang Bersih dan Indah

1 month ago
LingkunganTanah Papua

Walhi Papua Ingatkan Pemerintah Pertimbangkan  Penempatan Lokasi Kantor Gubernur di Lahan Pangan Masyarakat Adat

2 years ago

Intan Jaya Bukan Tanah Tak Bertuan, Stop Eksploitasi Tambang Blok Wabu

3 years ago
Lingkungan

Puluhan Anak Muda Gaungkan Global Climate Strike di Kota Jayapura

2 years ago
Previous Next
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Cyber
  • Iklan
  • Jasa Buat Website
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?