Adil Untuk PerubahanAdil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Advertorial
Reading: Konflik dan Kekerasan Terus Terjadi di Papua, Adakah Kepentingan Bisnis Aparat Keamanan?
Share
Sign In
Notification
Font ResizerAa
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Font ResizerAa
  • Headline
  • Tanah Papua
  • Kesehatan
  • Ekonomi & Bisnis
  • Pendidikan
  • Artikel
  • Cerpen Papua
  • Pariwisata
  • Editorial
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Advertorial
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
Adil Untuk Perubahan > Editorial > Konflik dan Kekerasan Terus Terjadi di Papua, Adakah Kepentingan Bisnis Aparat Keamanan?
Editorial

Konflik dan Kekerasan Terus Terjadi di Papua, Adakah Kepentingan Bisnis Aparat Keamanan?

admin
Last updated: September 7, 2023 11:11
By
admin
Byadmin
Follow:
2 years ago
Share
2 Min Read
SHARE

Oleh: Socrates Sofyan Yoman

Iklan Nirmeke
Ad image

Kekerasan di Papua sampai detik ini terus terjadi Aparat keamanan, menjadi salah satu bagian dari rantai kekerasan itu. Hingga muncul dugaan bahwa kekerasan ini dibiarkan karena ada kepentingan bisnis keamanan.

Hal ini tak berlebihan karena sejarah konflik di Timor Leste dan Aceh mengungkapkan hal itu. Proyek keamanan di dalam daerah konflik itu pernah terjadi. Setelah Timor Leste sudah merdeka dan Aceh sudah didamaikan dengan perjanjian Helsinki, proyek keamanan’ itu bergeser ke Papua.

Beberapa contoh konflik yang terjadi di daerah Papua, seperti yang terjadi di daerah Nduga, juga aksi-aksi aparat keamanan telah menunjukkan tindakan kekerasan yang memakan korban di kalangan masyarakat sipil. Kekerasan demi kekerasan dalam konflik di Nduga tidak bisa dipantau karena aparat keamanan mengisolasi daerah itu dan menutup akses para pekerja kemanusiaan dan hak asasi manusia. Korban masyarakat semakin banyak dan tak bisa tertolong. Hal ini menimbulkan persoalan kemanusiaan yang terjadi.

Baca Juga:  Kalau Otsus dan Pemekaran Dilanjutkan di West Papua

Desakan penghentian aksi militer dan kepolisian dalam operasi keamanan di Nduga tak pernah dilakukan. Padahal Presiden RI Joko Widodo pernah memerintahkan untuk menarik pasukan dari Nduga pada awal tahun 2019. Kemudian, Bupati dan Wakil Bupati Nduga, Tokoh masyarakat Nduga dan

pemimpin Gereja dan semua orang yang peduli kemanusiaan dan kedamaian pun meminta agar pasukan TNI-Polri ditarik dari Nduga. Namun, hal ini tak didengar juga

Pertanyaannya, mengapa TNI dan Polri tidak mau keluar dari daerah Nduga? Mengapa TNI-Polri menjadi manusia yang mengabaikan hati nurani dan menjadi orang-orang bermoral rendah serta berwatak kriminal? Apakah ada kaitan dengan kepentingan ekonomi dan bisnis di Papua?

Baca Juga:  Papua Merdeka: Jalan Pemberontakan Rakyat yang Sadar

Berulang kali pimpinan TNI dan Polri selalu mengatakan menjaga NKRI sebagai alasan dalam mempertahankan operasi militer dan keamanan di Papua. Padahal, di balik alasan itu sebenarnya TNI-Polri juga menjaga bisnis dan ekonomi dari para pebisnis dan konglomerat di Papua.

Para elit di aparat keamanan dan para pengusaha melancarkan dan mengembangkan usaha mereka dan berlindung dengan jargon NKRI harga mati. TNI-Polri juga menciptakan stigma OPM, separatis, makar dan sebutan terbaru KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata).

Ita Wakhu Purom, Minggu, 1 Maret 2020

You Might Also Like

Mengapa Saya Tidak Suka Disebut Suku Dani?

Hantu Kapitalisme Dibalik Stigma Miskin Esktrim di Wamena

Disertasi Riedno Graal Taliawo, Gerakan Perlawanan Tanpa Kekerasan Dengan Studi Kasus Gerakan KNPB

Persatuan Itu Modal Pembebasan Dari Penindasan

Agama Katolik dan Adat di Huwulrama-Jayawijaya

TAGGED:Kekerasan di PapuaPapua MerdekaTNI/Polri

Gabung Channel Whatsapp

Dapatkan berita terbaru dari Nirmeke.com di Whatsapp kamu
Klik disini untuk bergabung
Dengan anda klik untuk gabung ke channel kami , Anda menyetujui Persyaratan Penggunaan kami dan mengakui praktik data dalam Kebijakan Privasi kami. Anda dapat berhenti mengikuti kapan saja.
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
Previous Article GANG
Next Article Aksi Lukatok Ketiga Untuk Membangun Gereja Manusia
1 Comment 1 Comment
  • Ronal Kiwo says:
    September 7, 2023 at 11:59

    Negara memanfaatkan sumber daya alam masyarakat lokal dengan mengintimidasi mereka menggunalan moncong senjata dan di berlindung di dalam naungan TNI & Polri

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Hangat

Bupati Jayawijaya Serahkan Bantuan untuk Anak-Anak di Rumah Singgah Generasi Anak Panah
Tanah Papua
2 days ago
Bertahan di Tengah Globalisasi: Sekolah Adat Harus Jadi Prioritas!
Pendidikan Tanah Papua
3 days ago
Digerebek! Enam Pengedar Miras Ditangkap, Diduga Dibekingi Oknum TNI
Tanah Papua
3 days ago
KemenHAM Didorong Bertindak: Rekomendasi KOMNAS HAM dan Jeritan Masyarakat Adat Papua atas PSN
Siaran Pers Tanah Papua
1 week ago
Iklan
Ad image

Lihat Topik Berita Lain Dari Nirmeke

Baca juga
Catatan Aktivis PapuaEditorial

Peran Utama Militer Kolonial Di Wilayah Jajahan

10 months ago

 HITAM-PUTIH: Fakta 10 Tahun  BTM Menakhodai Kota Jayapura 

3 years ago
Editorial

Kekerasan Seksual Jadi Jenis yang Paling Banyak Dialami Korban Sepanjang 2022

2 years ago
EditorialHeadline

Populasi Suku Hugula (Wamena) Sudah Mulai Merosot?

3 years ago
Editorial

Pasifik Selatan: Kelemahan, Peluang dan Tantangan ke Depan

1 year ago
EditorialTanah Papua

MRP DIPERSIMPANGAN JALAN (Kasus pada Pilkada 2024)

9 months ago
Editorial

Prinsip Dasar Utama Tanah Bagi Orang Hubula

2 years ago
Editorial

Lukas Enembe Hianati Aspirasi Rakyat West Papua Dengan Mendukung Pemekaran 7 Provinsi 

3 years ago
EditorialTanah Papua

Senator Paul Finsen Mayor: Sosok Menonjol dalam Perjuangan Hak-Hak Masyarakat Papua

1 month ago
Previous Next
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Cyber
  • Iklan
  • Jasa Buat Website
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?