Adil Untuk PerubahanAdil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Advertorial
Reading: Film “The Women King” Kisah Nyata Dalam Perjuangan Perempuan Afrika
Share
Sign In
Notification
Font ResizerAa
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Font ResizerAa
  • Headline
  • Tanah Papua
  • Kesehatan
  • Ekonomi & Bisnis
  • Pendidikan
  • Artikel
  • Cerpen Papua
  • Pariwisata
  • Editorial
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Advertorial
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
Adil Untuk Perubahan > Pena Papua > Artikel > Film “The Women King” Kisah Nyata Dalam Perjuangan Perempuan Afrika
ArtikelPerempuan & Anak

Film “The Women King” Kisah Nyata Dalam Perjuangan Perempuan Afrika

admin
Last updated: July 17, 2023 08:15
By
admin
Byadmin
Follow:
2 years ago
Share
5 Min Read
SHARE

Oleh: Nomen Douw

Iklan Nirmeke
Ad image

Film “The Women King” adalah film yang diangkat dari cerita perbudakan di Afrika yang dibintangi Viola Davis, berkisah tentang prajurit wanita yang berperang untuk melindungi Kerajaan Dohomey di Afrika Barat pada abab 17. Film ini disutradarai oleh perempuan bernama Gina Primce-Bythewood yang juga membuat beberapa film menarik lainya seperti The Old Guard dan Before I Fall.

Dalam film The Women King jenderal perempuan bernama Nanisca diceritakan melatih generasi berikutnya untuk melindungi kerajaan mereka dari kerajaan Oyo yang bekerjasama dengan Eropa. Segala ancaman berusaha dilenyapkan Nanisca dan pasukannya, termasuk melawan Nawi yang kokoh dan penuh ambisi. Perbudakan wanita dan menghancurkan tradisi menjadi hal-hal yang dilawan Nanisca bersama para prajuritnya di tanah mereka.

Pemeran The Women King didominasi wanita. Film produksi Sony Pictures ini mengangkat isu-isu sensitif seperti perbudakan, penindasan, hingga kekerasan seksual. Kerajaan Dahomey di Afrika sebagai pusat cerita dalam film ternyata benar-benar ada di dunia nyata. Namun nama Kerajaan Dahomey kini berganti Benin, tepatnya berlokasi di Afrika Selatan.

Secara keseluruhan The Woman King bukan hanya sekadar soal peperangan, kekuatan, dan perempuan. Namun, film ini menggali lebih dalam ke ketukan dramatis yang sudah dikenal bersandar pada tema umum soal cinta, persaudaraan dan komunitas, serta moralisme yang jelas. Lebih umumnya perlawanan perempuan pada penjajahan, bukan saja pada perempuan tapi umum, untuk tanah air mereka.

Baca Juga:  Diam yang Terluka

Sutradara perempuan memikirkan film The Women King dengan matang. Sebagian film The Women King menampilkan pemeran utama perempuan dengan semangat feminisme yang tinggi dengan trik yang menarik. Tampilan pertama yang muncul dalam film bukan pasukan Agojie tapi laki-laki yang kuat dan kekar sedang berkeliling sekitar api unggun, dibantai pasukan perempuan Agojie yang dipimpin Nanisca sebagai kepala perang yang hebat.

Melihat cerita The Women King yang di tulis oleh Dana Stevens, berdasarkan cerita nyata yang dia tulis bersama Maria Bell. Kesadaran perempuan untuk melawan setelah melihat diskriminasi, penjajahan dan perbudakan sudah lama muncul kesadaran untuk lawan. Semangat perlawanan untuk bertahan hidup setiap manusia adalah menyerahkan nyawa untuk tanah air.

Film The Women King mengajarkan pengalaman yang berbeda. Perempuan juga mampu dalam perlawanan untuk kebebasan hidup bersama/banyak orang. Dalam film The Women King perempuan yang ikut bergabung dalam tim perang dilarang untuk memiliki laki-laki tapi ada bagian natural sebagai seorang perempuan yang dimunculkan, misalnya seperti perempuan dapat hamil, cinta dan sedih, ada ciptaan Tuhan yang tidak dihilangkan.

Perbudakan di Afrika dan dunia kini menjadi musuh bersama setelah banyak perang dan kondisi real politik mengubah tatanan manusia di seluruh dunia. Politik semakin seksi dibicarakan dan hukum mulai diakali demi untuk mencapai ekonomi suatu negara kuat lebih stabil, misalnya politik di abad-21 sekarang, banyak perspektif muncul hanya karena Negara yang lebih kuat masih menjajah dalam kadar tertentu.

Baca Juga:  5 Perempuan Papua Hebat Yang Layak Disebut “Kartini Papua”

Keberanian untuk melawan menjadi sesuatu yang harus dilakukan oleh kaum perempuan maupun laki-laki dengan cara apapun, dan tidak harus perang seperti dalam film The Women King, biar kaum terkecil mengetahui akan kalah dengan kekuasaan/sistem yang menguasai tetapi kebersamaan yang dibentuk menjadi kehormatan yang paling tinggi dan bernilai. ”Rasa takut akan kematian berasal dari rasa takut akan kehidupan. Seseorang yang hidup sepenuhnya siap untuk mati kapan saja,” kata seorang novelis Amerika Mark Twain (1835-1910)

Film The Women King berdurasi 2 jam 25 menit, film ditayang 3 Oktober 2022 tahun kemarin. Film ini menarik hingga menarik keuntungan sampai dengan USD 45,5 juta atau setara dengan RP 757 miliar. Juga di situs Rotten Tomatoes mendapatkan pujian positif di ranking 94 persen.

Perempuan dalam film ini memiliki keterampilan dan keganasan yang baru, mengikuti perjalanan epik dan emosional dari Jenderal perang Nanisca alias Viola Davis. Jadi tidak heran film ini mendapatkan penghargaan African American Film Critica Association (AAFCA) tahun ini.

Iklan Nirmeke
Ad image

Pokonya film ini terbaik jadi kamu harus nonton. Saya percaya kamu akan dapat satu semangat yang baru. Gass jatuh!!

You Might Also Like

Mayat Turis Jepang di Biak Berdarah

Sang Sejarawan Gereja Katolik Dan Martir Bagi Generasi Manusia Papua

Sejarah Misi Katolik di Kampung Yogonima

Lembah Balim Selayang Pandang

Norfince Boma, Mutiara Dari Papua

TAGGED:Film “The Women King” Kisah Nyata Dalam Perjuangan Perempuan AfrikaPerjuangan Perempuan Papua

Gabung Channel Whatsapp

Dapatkan berita terbaru dari Nirmeke.com di Whatsapp kamu
Klik disini untuk bergabung
Dengan anda klik untuk gabung ke channel kami , Anda menyetujui Persyaratan Penggunaan kami dan mengakui praktik data dalam Kebijakan Privasi kami. Anda dapat berhenti mengikuti kapan saja.
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
Previous Article Dewan Adat Suku Sentani Dukung Penetapan Calon Anggota MRP Jalur Agama
Next Article Pemberian Rekomendasi MRP Wakil Agama Dari Sinode Advent Papua ke Yoel Mulait Sesuai Mekanisme
Leave a Comment Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Hangat

Bupati Jayawijaya Serahkan Bantuan untuk Anak-Anak di Rumah Singgah Generasi Anak Panah
Tanah Papua
2 days ago
Bertahan di Tengah Globalisasi: Sekolah Adat Harus Jadi Prioritas!
Pendidikan Tanah Papua
3 days ago
Digerebek! Enam Pengedar Miras Ditangkap, Diduga Dibekingi Oknum TNI
Tanah Papua
3 days ago
KemenHAM Didorong Bertindak: Rekomendasi KOMNAS HAM dan Jeritan Masyarakat Adat Papua atas PSN
Siaran Pers Tanah Papua
1 week ago
Iklan
Ad image

Lihat Topik Berita Lain Dari Nirmeke

Baca juga
ArtikelPendidikan

Ini Alasan Krisdahim Kogoya menempuh Pendidikan di China

4 years ago
ArtikelEditorial

5 Jenis Mata Pencaharian Hidup Suku Hugula di Papua (Bagian 2)

11 months ago
ArtikelEkonomi & Bisnis

Dinan Adii, Mekanik Otodidak Asal Meepago

4 years ago
Catatan Aktivis PapuaPerempuan & Anak

Putri Pemberontak Gigi Revolusi Dari Papua

1 year ago
Perempuan & AnakTanah Papua

Kekerasan Seksual di Yahukimo Dampak Dari Krisis Pangan di Tempat Pengungsian

2 years ago
ArtikelPerempuan & Anak

Perempuan Genyem Yang Tanguh

1 year ago
Artikel

Ulasan Film Maria Gadis Ambaidiru

1 year ago
ArtikelTanah Papua

Sistem Noken dan Konflik Pemilu di Papua: Antara Kearifan Lokal dan Ancaman Demokrasi

1 month ago
Perempuan & AnakPolhukam

KNPB Desak Pelaku Kekerasan Seksual Terhadap Dua IRT di Yahukimo Diusut

2 years ago
Previous Next
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Cyber
  • Iklan
  • Jasa Buat Website
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?