Wamena, nirmeke.com – Menolak kehadiran Kementrian Pertanahan dan Dinas Pertanahan kabupaten Jayawijaya di lokasi penempatan kantor Gubernur Provinsi Papua Pegunungan, tiga aliansi masyarakat adat suku Welesi, Wouma dan Assolokobal melakukan Pemalangan jembatan Wouma sore ini, Selasa (11/7/2023).
Aksi pemalangan tersebut bagian dari protes masyarakat tiga aliansi yang menolak kehadiran atau penempatan kantor Gubernur Provinsi Papua di lahan perkebunan masyarakat adat.
“Masyarakat yang kontra palang jembatan Wouma dengan timbunan pasir sebab hari ini orang dari Kementrian Pertanahan dan Dinas Pertanahan Jayawijaya naik ukur tanah di lokasi Pemprov Papua Pegunungan di Molama,” ujar Manu Ikinia Koordinator aksi dari Pemuda Wouma.
Selama status lokasi ini bermasalah dan masih terjadi pro dan kontra, dari tiga aliansi masyarakat adat yang kontra akan tolak dan palang segala upaya pembangunan di lokasi Molama.
Tiga aliansi masyarakat adat suku Welesi, Wouma dan Assolokobal juga meminta dukungan advokasi untuk menyelesaikan permasalahan di wilayah masyarakat adat ini. (*)