Adil Untuk PerubahanAdil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Advertorial
Reading: Powes Parkop
Share
Sign In
Notification
Font ResizerAa
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Font ResizerAa
  • Headline
  • Tanah Papua
  • Kesehatan
  • Ekonomi & Bisnis
  • Pendidikan
  • Artikel
  • Cerpen Papua
  • Pariwisata
  • Editorial
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Advertorial
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
Adil Untuk Perubahan > Berita Papua > Polhukam > Powes Parkop
Polhukam

Powes Parkop

admin
Last updated: July 10, 2023 09:03
By
admin
Byadmin
Follow:
2 years ago
Share
4 Min Read
SHARE

Oleh : Hengky Yeimo

Iklan Nirmeke
Ad image

Dalam cuplikan video ini terlihat Gubernur ibu kota Papua Nugini Powes Parkop tidak tunduk saat hendak memberikan salam kepada Jokowi. Sikap powes menunjukkan sikapnya sebagai seorang pemimpin besar dalam kalangan ras Melanesia. Powes Menghargai Jokowi sebagai pemimpin tapi tidak gila hormat apalagi tunduk di hadapan Joko Widodo. Itu yang terlihat sepintas di wajah Powes dalam kunjungan presiden ke tujuh di Republik Indonesia itu ke Negara Papua New Guinea (PNG).

Powes sering muncul dilayar kaca dengan pernyataan yang tegas, keras, saat membela Ras Melanesia khususnya bangsa West Papua, atas pelanggaran HAM, Ekosob dan klonialisme Indonesia di Tanah Papua dsb. Powes Parkop selalu bersuara tentang hal hal yang menurut para kaum oligarki di Indonesia itu persoalan remeh teme yang tidak pernah digubris serius oleh pemerintah Indonesia untuk pemulihan jati diri bangsa West Papua.

Barangkali Sikap ini yang mendorongnya untuk tetap tegap di hadapan presiden Jokowidodo. Berbeda dengan Gubernur gubernur lainnya yang memberikan salam dan memberikan hormat dan tunduk terhadap Jokowidodo.

Baca Juga:  Otonomi Khusus Papua, Mengapa Memiskinkan Papua?

Masa presiden Jokowidodo hampir kurang lebih 20 kali ke Tanah Papua dengan berbagai kegiatan resmi kegiatan infrastruktur yang dibangun di Tanah Papua. Kedatangan presiden Jokowidodo ini selalu saja ada gejolak di Tanah Papua, saat Jokowi ke Asmat, Papua Selatan di Kabupaten Intan Jaya terjadi kontak tembak.

Masa presiden Jokowidodo terjadi banyak pengiriman militer, pelanggaran HAM, Pengungsian, konflik pertikaian Tanah, dsb. Kedatangan Jokowi dengan pendekatan infrastruktur di Papua jauh dengan harapan orang Papua untuk menyelesaikan persoalan politik HAM dsb. Meskipun presiden Jokowidodo telah mengeluarkan kepres tetapi ditolak oleh korban korban pelanggaran HAM misalnya Wamena berdarah 2003, Biak Berdarah 1998, Wasior Berdarah dsb.

Dalam Video video yang beredar luas saat Jokowi ke Papua. Para Baser selalu mengambil Video dengan narasi-narasi kedatangan Jokowi membawa harapan, Jokowi adalah presiden rakyat. Mereka tidak pernah bertanya pada korban impunitas yang masih menantikan keadilan hingga saat ini.

Warga Repatrian

Tahun 2010 dimasa Kepemimpinan Gubernur Barnabas Suebu telah memulangkan puluhan pasang keluarga dari PNG ke Tanah Papua. Namun setiba di Tanah Papua nasib mereka malah memprihatinkan. Sebagian besar warga Papua masih ada di Papua New Guinea.

Baca Juga:  Konflik dan Kekerasan Terus Terjadi di Papua, Adakah Kepentingan Bisnis Aparat Keamanan?

Sebagian besar rakyat bangsa West Papua masih ada di Papua New Guinea adalah warga yang mengungsi karena politik operasi militer. Mereka hidup menderita di PNG.

Presiden Jokowidodo tidak menemui mereka mendengar aspirasi warga Papua yang ada di PNG. Presiden tidak bertanya kepada mereka bagaimana nasib orang orang Papua di sana? Bagaimana anak anak Papua di PNG atau nasib ibu ibu yang ada di PNG ?

Jokowidodo berencana akan menyekolahkan 2000 mahasiswa PNG ke Indonesia. Berapa Banyak anak-anak Pengungsian di PNG yang akan disekolahkan? Apakah yang akan bersekolah ke Indonesia adalah murni suadara saudara kita dari PNG? Apakah presiden Joko Widodo meneruskan visi Soekarno untuk expansi polotik hingga ke PNG?

Iklan Nirmeke
Ad image

Penulis adalah Jurnalis Jubi.id tinggal di Numbay, West Papua

You Might Also Like

57 Pastor Pribumi Papua Serukan Referendum Untuk Papua

Jokowi Sama Dengan Putin, Mengunakan Kekutan Negara Membunuh Rakyat Sipil di Papua

CSI Soroti Ancaman Tanah Masyarakat Adat Papua Dalam Sidang Dewan HAM PBB

West Papua Darurat HAM dan Demokrasi, Sekjen PBB Kapan Kunjungi Papua?

AMP mendukung mahasiswa Uncen tolak MoU

TAGGED:Jokowi ke PNGMSGPapua MerdekaPowes ParkopULMWP

Gabung Channel Whatsapp

Dapatkan berita terbaru dari Nirmeke.com di Whatsapp kamu
Klik disini untuk bergabung
Dengan anda klik untuk gabung ke channel kami , Anda menyetujui Persyaratan Penggunaan kami dan mengakui praktik data dalam Kebijakan Privasi kami. Anda dapat berhenti mengikuti kapan saja.
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
Previous Article Pemakaian Busana Adat Koteka di Ivent Papua Street Carnival Lecehkan Budaya Masyarakat Lapago dan Meepago
Next Article Papuan Voices Gelar FFP ke VI Tahun 2023, Bertajuk “Dari Kampung Kitong Cerita”
Leave a Comment Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Hangat

Mahasiswa Lanny Jaya di Makassar Tolak Pembangunan Pos Militer di Distrik Melagineri
Tanah Papua
2 days ago
Bupati Yahukimo Hadiri Pelantikan 35 Anggota DPRK Periode 2025–2030
Tanah Papua
2 days ago
Mahasiswa Papua di Sumatera Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Wamena
Tanah Papua
2 days ago
Kekurangan Guru dan Dampak Banjir Hambat Pendidikan di Jayawijaya
Pendidikan
4 days ago
Iklan
Ad image

Lihat Topik Berita Lain Dari Nirmeke

Baca juga
PolhukamTanah Papua

Pesta Demokrasi 2024 di 3 DOB Dinodai Elit Politik Lokal Papua

2 years ago
PolhukamTanah Papua

AMPTPI : Legislator Papua di DPR RI tak Mampu Menyelesaikan Resolusi Konflik di Papua

2 years ago
Polhukam

Senator Yeimo: Transmigrasi Akan Menimbulkan Kecemburuan Sosial dan Potensi Konflik Baru

6 months ago
HeadlinePolhukam

MRP Sampaikan Situasi HAM  di Papua Pegunungan ke Komnas HAM RI

7 months ago
Polhukam

Kasus Penembakan Tobias Silak: “Tangkap, Pecat, dan Adili Pelaku Seberat-beratnya”

3 months ago
HeadlinePolhukam

Harta Benda Milik Masyarakat Sipil di Kwiyawage Dijarah Militer Indonesia Ketika Melakukan Pencarian Pilot Susi Air

2 years ago
PolhukamSiaran PersTanah Papua

LBH Papua Merauke Resmi Didirikan untuk Berikan Bantuan Hukum Gratis di Selatan Papua

2 months ago
PolhukamTanah Papua

AMPTPI: Kehadiran Wapres Ma’ruf Amin di Wamena Jangan Sampai Jadi Aktor Konflik

2 years ago
Perempuan & AnakPolhukam

KNPB Desak Pelaku Kekerasan Seksual Terhadap Dua IRT di Yahukimo Diusut

2 years ago
Previous Next
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Cyber
  • Iklan
  • Jasa Buat Website
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?