Adil Untuk PerubahanAdil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Advertorial
Reading: Pemakaian Busana Adat Koteka di Ivent Papua Street Carnival Lecehkan Budaya Masyarakat Lapago dan Meepago
Share
Sign In
Notification
Font ResizerAa
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Font ResizerAa
  • Headline
  • Tanah Papua
  • Kesehatan
  • Ekonomi & Bisnis
  • Pendidikan
  • Artikel
  • Cerpen Papua
  • Pariwisata
  • Editorial
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Advertorial
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
Adil Untuk Perubahan > Headline > Pemakaian Busana Adat Koteka di Ivent Papua Street Carnival Lecehkan Budaya Masyarakat Lapago dan Meepago
HeadlineTanah Papua

Pemakaian Busana Adat Koteka di Ivent Papua Street Carnival Lecehkan Budaya Masyarakat Lapago dan Meepago

admin
Last updated: July 8, 2023 21:30
By
admin
Byadmin
Follow:
2 years ago
Share
4 Min Read
SHARE

Oleh: Paskalis Kossay

Iklan Nirmeke
Ad image

Pelecehan Budaya Masyarakat Adat Laapago dan Meepago di Depan Presiden Joko Widodo

Pada 7 Juli 2023 Badan Inteljen Negara (BIN) bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ( Kemenpakraf ) menyelenggarakan event promosi karya kreatifitas anak muda Papua yang dikemas dengan topik ” Street Carnaval dilaksanakan dipelataran bibir pantai Dok II Kantor Gubernur Papua.

Event ini ditampilkan karya-karya kreasi baru anak muda Papua dalam berbagai bentuk dan kemasan. Antara lain, desain pakaian masyarakat adat dari 7 wilayah adat ditanah Papua, busana kolaboratif kemasan hasil produk lokal kopi Wamena, ikan species khusus danau Sentani, daun pembungkus papeda, kreasi tifa ukuran besar, dan lain-lain.

Semua materi promosi berjalan baik, disambut hangat oleh Presiden dan para Menteri serta penonton lainnya. Namun giliran promosi busana adat masyarakat adat Laapago dan Meepago, suasana berubah menjadi bahan tertawaan. Hal ini terlihat dari mimik wajah Presiden Jokowi berubah melepaskan senyum khasnya termasuk para Menteri.

Mengapa suasana berubah menjadi bahan tertawaan? Disinilah titik poin krusialnya perdebatan yang perlu diklarifikasi oleh Penyelenggara tentunya. Oleh karena penampilan busana koteka yang dipakai oleh peragawan tidak sesuai dengan tradisi masyarakat adat Laapago dan Meepago. Mereka ini seluruh tubuhnya dipoles dengan arang hitam pekat, kemudian memakai koteka ditancapkan dalam celana, dan berjalan lenggang lenggok didepan Presiden Jokowi sambil memegang kedua tangannya sebuah batang koteka yang dipakainya.

Baca Juga:  Ini 10 Nama Calon Anggota KPU Papua Pegunungan, 5 Bukan Dari Lapago

Peristiwa ini tentu saja membuat bahan tertawaan bagi semua yang menghadiri dalam event ini termasuk Presiden Jokowi. Kejadian itu merupakan suatu pelecehan terhadap nilai budaya yang dimiliki masyarakat adat Laapago dan Meepago. Sebab dari jaman moyang sampai dengan hari ini masyarakat adat Laapago dan Meepago tidak pernah memakai busana adat (koteka) seperti yang diperagakan para peragawan itu.

Orang Laapago dan Meepago cukup kecewa berat dengan promosi cara pemakaian koteka yang diluar konteks nilai budaya yang dipahami masyarakat adat Laapago dan Meepago. Cara pemakaian busana adat secara tidak tepat begitu sama dengan sengaja menghianati nilai budaya masyarakat adat Laapago dan Meepago.

Oleh karena itu diminta harus ada yang bertanggung jawab mengklarifikasi perbuatan pelecahan ini. Sebab perbuatan ini tidak memberikan nilai edukasi yang tepat kepada publik. Sebaliknya sengaja merusak nilai-nilai kesakralan tradisi dan adat istiadat suatu suku dan bangsa.

Akhirnya kita semua pertanyakan, apa tujuan sebenarnya promosi busana adat atau koteka tersebut dalam even ini. Tujuan ekonomi ka, atau politik. Tidak jelas. Sebab kalau tujuannya mempromosikan nilai ekonomi dari busana adat ini, tentunya para peragawan memakainya dengan tepat sesuai kebiasaan yang dipakai masyarakat adat kedua wilayah adat tersebut.

Baca Juga:  Mei Mendatang, Para Uskup Regio Papua Akan Umumkan Hari Misi Katolik di Tanah Papua

Namun demikian, event ini bukan mendatangkan minat pariwisata bisnis ekonomi , makanya dikemas secara asal-asalan dengan menabrak etika dan tata krama pemakaian koteka itu sendiri. Hal ini sangat memprihatikan bagi kita khususnya bagi pemilik busana adat koteka. Harga diri dan martabat kita diinjak -injak oleh sekelompok orang yang merancang event kontroversial ini.

Karena itu kita tidak mau tinggal diam, sementara harga diri kita dihina didepan publik apalagi didepan Presiden. Maka kita menuntut agar ada harga yang harus dibayar. Kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreaktif maupun Kepala BIN untuk bertanggung jawab memulihkan nama baik martabat serta harga diri masyarakat adat koteka Laapago dan Meepago dalam bentuk klarifikasi resmi dan permintaan maaf.

Demikian Press Release ini disampaikan keruang publik ini supaya dapat dibaca oleh setiap orang dan juga supaya bisa dikutip oleh berbagai media sosial maupun media lainnya.

Iklan Nirmeke
Ad image

)* Tokoh masyarakat wilayah adat Laapago

You Might Also Like

BEM Uncen: Plt Bupati Mimika Tidak Ditangkap Bukti Hukum Diskriminatif Terhadap OAP

LBH Papua Akan Layangkan Gugatan Hukum Terhadap Aduan Korban Perampasan Lahan Masyarakat Adat di Wamena

Perkuat Basis Gerakan Perlawanan, Sekretariat KNPB Wilayah Yalimo Diresmikan

Bupati Yahukimo Lakukan Inspeksi Mendadak ke Sejumlah Dinas pada Hari Pertama Masuk Kerja ASN

Lantik Pj Sekda dan 118 Pejabat Eselon III-IV, Velix Wanggai Titip 3 Pesan Penting

TAGGED:Ivent Papua Street Carnival di JayapuraJokowi ke PapuaPemakaian Busana Koteka di Ivent Papua Street Carnival Lecehkan Budaya Masyarakat Lapago

Gabung Channel Whatsapp

Dapatkan berita terbaru dari Nirmeke.com di Whatsapp kamu
Klik disini untuk bergabung
Dengan anda klik untuk gabung ke channel kami , Anda menyetujui Persyaratan Penggunaan kami dan mengakui praktik data dalam Kebijakan Privasi kami. Anda dapat berhenti mengikuti kapan saja.
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
Previous Article 25 Tahun Biak Berdarah, Negara Lindungi Pelaku Kejahatan
Next Article Powes Parkop
1 Comment 1 Comment
  • Yeromi says:
    July 8, 2023 at 23:33

    Bisa dipastikan bahwa yang menggunakan busana sembarangan semacam ini mereka yang suka menjual harga diri..

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Hangat

Bupati Jayawijaya Serahkan Bantuan untuk Anak-Anak di Rumah Singgah Generasi Anak Panah
Tanah Papua
2 days ago
Bertahan di Tengah Globalisasi: Sekolah Adat Harus Jadi Prioritas!
Pendidikan Tanah Papua
3 days ago
Digerebek! Enam Pengedar Miras Ditangkap, Diduga Dibekingi Oknum TNI
Tanah Papua
3 days ago
KemenHAM Didorong Bertindak: Rekomendasi KOMNAS HAM dan Jeritan Masyarakat Adat Papua atas PSN
Siaran Pers Tanah Papua
1 week ago
Iklan
Ad image

Lihat Topik Berita Lain Dari Nirmeke

Baca juga
PendidikanTanah Papua

Lanny Jaya Jadi Pelopor Sekolah Rakyat di Papua Pegunungan

2 weeks ago
Tanah Papua

Ucapkan Selamat, Pemuda Adat Papua Minta Prabowo-Gibran Lanjutkan Program Nasional Jokowi di Tanah Papua

1 year ago
HeadlineTanah Papua

Lukas Enembe Ditahan Lagi Sampai 12 April Mendatang

2 years ago
Siaran PersTanah Papua

Ini Sikap KNPB Terkait Sabotase Kepemimpinan Baru ULMWP Manase Tabuni

1 year ago
HeadlineTanah Papua

Meski Tidak Terbukti Makar, Viktor Yeimo Divonis Penjara Delapan Bulan

2 years ago
Tanah Papua

Mahasiswa, OKP Cipayung dan Masyarakat Papua Pegunungan Tolak Program Transmigrasi

6 months ago
HeadlineTanah Papua

Senator Lis Tabuni: Pengiriman Transmigrasi ke Tanah Papua Bukan Solusi

7 months ago
Tanah Papua

Elpius Hugi Wakili Plh Gubernur Papua Hadiri Perayaan 129 Tahun Masuknya Misi Katolik di Fakfak

2 years ago
Tanah Papua

Menolak Kehadiran Korem di Muliama, Mahasiswa: Kehadiran Aparat Identik Dengan Teror dan Intimidasi Warga Sipil

1 year ago
Previous Next
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Cyber
  • Iklan
  • Jasa Buat Website
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?