Wamena, nirmeke.com – Pada hari ini minggu, 4 Juni 2023 Kapela Yesus Elalin Wouma dipalang oleh Orang Muka Katolik (OMK) Wouma karena kesal dengan permainan oknum ketua lingkungan dan sekretaris lingkungan Paulus Matuan dan Yonas Penias Matuan yang diduga menjadi aktor dibalik penyerahan sepihak tanah adat milik suku Mukoko di Wouma yang rencananya dijadikan lokasi penempatan Kantor Gubernur Papua Pegunungan.
Pemalangan ini buntut kekecewaan atas keterlibatan unsur pengurus gereja secara berlebihan tanpa mempertimbangkan aspirasi sebagian besar umat yang tak diberitahukan terlebih dahulu mengenai dampak positif maupun negatif penempatan kantor Gubernur di tanah adat masyarakat Wouma.
Lebih parah karena masyarakat Wouma terutama pemuda menduga ada kepentingan oknum pengurus lingkungan Kapela Wouma, Paulus Matuan yang kini menjadi ketua tim peduli pembangunan Wouma untuk menjadi anggota legislatif Provinsi Papua Pegunungan lewat mekanisme pengangkatan serta beberapa oknum orang Wouma lainnya.
Aksi pemalangan dikoordinir oleh Emanuel Ikinia dan Pengurus OMK lainnya. Menurut Manu, Pemalangan dilakukan karena sudah ada pembongkaran paksa lahan warga dengan alat berat dikawal aparat keamanan di wilayah Logon Owa, Distrik Wouma.
“Kami minta agar proses pembongkaran jalan di wilayah sentral perekonomian masyarakat itu dihentikan,” kata Manu Ikinia.
Huber Lagowan, salah satu warga mengatakan, aksi pemalangan terjadi saat warga sudah berkumpul dan akan memulai misa sabda.
“Segenap umat Kapela Wouma membubarkan diri dari gereja tanpa protes karena mereka pun mendukung tindakan OMK. Salah seorang ibu, Umat Kapela Yesus Elalin mengatakan, pengurus lingkungan Wouma saat ini terlalu banyak mempolitisasi Gereja sehingga banyak umat yang tidak simpati lagi,” katanya. (*)