Adil Untuk PerubahanAdil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Advertorial
Reading: Tanpa Libatkan Pemilik Ulayat, 55 Hektar Lahan di Klaim Sepihak Pihak Bandara Sentani
Share
Sign In
Notification
Font ResizerAa
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Font ResizerAa
  • Headline
  • Tanah Papua
  • Kesehatan
  • Ekonomi & Bisnis
  • Pendidikan
  • Artikel
  • Cerpen Papua
  • Pariwisata
  • Editorial
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Advertorial
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
Adil Untuk Perubahan > Berita Papua > Infrastruktur > Tanpa Libatkan Pemilik Ulayat, 55 Hektar Lahan di Klaim Sepihak Pihak Bandara Sentani
InfrastrukturTanah Papua

Tanpa Libatkan Pemilik Ulayat, 55 Hektar Lahan di Klaim Sepihak Pihak Bandara Sentani

admin
Last updated: May 30, 2023 16:19
By
admin
Byadmin
Follow:
2 years ago
Share
3 Min Read
SHARE

Jayapura, nirmeke.com – Pihak Bandara Udara Sentani secara sepihak mengklain 55 hektar Lahan Bandara Sentani dengan menerbitkan sertifikat, tampa sepengetahuan dan keterlibatan Masyarakat Adat setempat sebagai pemilik hak ulayat.

Iklan Nirmeke
Ad image

Hal itu terungkap setelah masyarakat adat Sentani selaku pemilik tanah adat bandara minta agar BPN Kabupaten Jayapura segera membatalakan penerbitan sertifikat.

Hal itu di dasarkan pada  awal dimana mereka masih merujuk dari sertifikat yang diterbitkan   pemerintah berdasarkan Besluit Van Gouverneur Van Netherland New Guinea.

Mereka sebagai pemilik ulayat  kecewa  karena pemerintah kembali menerbitkan sertifikat melalui BPN Kabupaten Jayapura tampa sepengetahuan mereka pewaris hak ulayat.

Beatriks felle  mengungkapkan bahwa Perjuangan yang mereka lakukan merupakan dasar dari apa yang di tinggalkan orang tua mereka sebagai pendahulu, yang telah meninggal

“Kami  memperjuangkan hak tanah bandara sampai hari ini atas dasar perjuangan orang tua kami dari tahun 70 an sampai mereka meninggal dunia,” ujar Beatriks felle. Jumat,(26/5/2023)

Baca Juga:  Peringati Rasisme dan New York Agreement, KNPB Akan Mobilisasi Rakyat Papua Turun Jalan

kami sebagai anak  adat menutut hak orang tua kami, dan kami ingin harus ada edukasi yang baik  dari semua pihak, baik  instansi terkait sehingga penyelesaian tanah  masyarakat adat  di bayar.

Menurut peta yang ada   warna merah sudah di bayar  tahun 2000, dan warna hijau tahun 2023. meski telah terbayar namun  masih ada 39 hektar yang bermasalah.

“Saat ini kami lebih fokus pada jalur tengah warnah kuning, karena ada kesepakatan dengan pemerintah pusat maupun daerah, supaya kami masyarakat bertemu dengan semua pihak baru di bayarkan,” tutur Beatriks.

Lanjutnya pihaknya sudah pernah bertemu dan  rapat bersama Menteri Perhubungan,  tidak mencapai kata sepakat dan memberikan solusi kepada kami,” tambah dia.

“  11 Desember 2014, saya di minta untuk memberikan keterangan oleh Kabag hukum supaya menjelaskan kronologisnya,” lanjutnya.

Beatriks menilai ada unsur kesengajaan pemerintah supaya di selesaikan melalui jalur hukum, agar masyarakat di kalahkan. Karena tegas dia, masyarakat tidak mempunyai dana untuk membayar hakim.

Iklan Nirmeke
Ad image

“Ini sebuah skenario yang diatur oleh pemerintah daerah, karena ungkap dia, pemerintah telah menerbitkan sertifikat tanpa sepengetahuan kami,” bebernya.

Baca Juga:  KPU Lanny Jaya Gelar Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Perolehan Suara

Tentu Pemerintah takut akan membayar ganti rugi dengan harga yang mahal kepada kami masyarakat ada Sentani.

Untuk itu, kami akan menunggu proses mediasi dari pihak pemerintah pada Rabu 24 Mei untuk mendapatkan titik terang dan solusi terkait hak kami khususnya tanah bandara,” Sambung.

Sementara Wakil Kepala BPN Kabupaten Jayapura Daniel Koromat mengatakan jika Sertifikat itu di terbitkan oleh pejabat administrasi.

Dokumen yang kita bawah itu sesuai, maka di terbitkan sertifikat. Jika tidak sesuai tentu masyarakat juga punya hak untuk menggugat secara administrasi dan jelas secara administrasi cacat, maka gugatan masyarakat adat bisa membatalkan terbitnya sertifikat,” terangnya. (*)

You Might Also Like

Senator Papua Pegunungan Nelson Wenda Desak Perbaikan Jaringan Internet di Wamena

Bupati Yahukimo Resmikan Gedung Perpustakaan Daerah, Simbol Komitmen Pembangunan Pendidikan

Bupati Lanny Jaya Hadiri Peringatan Hardiknas 2025, Tekankan Pentingnya Pendidikan Merata

Memberikan Kenyamanan Bagi Masyarakat, Pj Bupati beserta Rombongan Borong Jualan Mama-mama di Pasar Sugapa

Lanny Jaya Jadi Pelopor Sekolah Rakyat di Papua Pegunungan

TAGGED:Bandara Udara Sentani PapuaBPN Kabupaten JayapuraMasyarakat Adat Sentani

Gabung Channel Whatsapp

Dapatkan berita terbaru dari Nirmeke.com di Whatsapp kamu
Klik disini untuk bergabung
Dengan anda klik untuk gabung ke channel kami , Anda menyetujui Persyaratan Penggunaan kami dan mengakui praktik data dalam Kebijakan Privasi kami. Anda dapat berhenti mengikuti kapan saja.
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
Previous Article Bacaleg DPC PPP Yahukimo Didominasi Kaum Milenial
Next Article Resmi Terbentuk, Rugby Papua Pegunungan Siap Go Internasional
Leave a Comment Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Hangat

Mahasiswa Lanny Jaya di Makassar Tolak Pembangunan Pos Militer di Distrik Melagineri
Tanah Papua
19 hours ago
Bupati Yahukimo Hadiri Pelantikan 35 Anggota DPRK Periode 2025–2030
Tanah Papua
19 hours ago
Mahasiswa Papua di Sumatera Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Wamena
Tanah Papua
19 hours ago
Kekurangan Guru dan Dampak Banjir Hambat Pendidikan di Jayawijaya
Pendidikan
3 days ago
Iklan
Ad image

Lihat Topik Berita Lain Dari Nirmeke

Baca juga

Masyarakat Lapago Jangan Jual Tanah Sembarangan Sambut DOB

3 years ago
PolhukamTanah Papua

AMPTPI: Kehadiran Wapres Ma’ruf Amin di Wamena Jangan Sampai Jadi Aktor Konflik

2 years ago
Tanah Papua

Mahasiswa Puncak di Gorontalo Desak Panglima TNI Adili Pelaku Penembakan Terina Murib

3 months ago
Tanah Papua

Mahasiswa 7 Wilayah Adat Asal Papua Kota Studi Provinsi Gorontalo Demo Tolak Transmigrasi di Tanah Papua

6 months ago
Tanah Papua

Triwulan Pertama 2023, 278.564 Orang Masuk ke Papua Melalui 3 Bandara

2 years ago
HeadlinePolhukamTanah Papua

11 Warga Sipil Tewas, YKKMP Desak Negara Akhiri Konflik Bersenjata di Papua

1 month ago

Pagi tadi, Bendera Bintang Kejora Berkibar di Pasar Sinakma Wamena

3 years ago
Infrastruktur

Wabup Lanny Jaya Tinjau Rencana Pembukaan Jalan Tiom Ollo–Tiomneri, Wujudkan Pemerataan Pembangunan

3 weeks ago
Tanah Papua

Jemput Aspirasi di Masyarakat, Benny Mawel: Kita Harus Olah Tanah Untuk Hidup

11 months ago
Previous Next
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Cyber
  • Iklan
  • Jasa Buat Website
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?