Adil Untuk PerubahanAdil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Advertorial
Reading: Sulitnya Membasmi TPNPB – OPM
Share
Sign In
Notification
Font ResizerAa
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Font ResizerAa
  • Headline
  • Tanah Papua
  • Kesehatan
  • Ekonomi & Bisnis
  • Pendidikan
  • Artikel
  • Cerpen Papua
  • Pariwisata
  • Editorial
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Advertorial
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
Adil Untuk Perubahan > Pena Papua > Catatan Aktivis Papua > Sulitnya Membasmi TPNPB – OPM
Catatan Aktivis PapuaEditorial

Sulitnya Membasmi TPNPB – OPM

admin
Last updated: May 27, 2023 19:41
By
admin
Byadmin
Follow:
2 years ago
Share
5 Min Read
SHARE

Oleh; Papuana

Iklan Nirmeke
Ad image

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Menkopolhukam RI Mahfud MD telah mengeluarkan pernyataan di publik bahwa sulit sekali membasmi pasukan perang dari OPM/TPNPB yang selama ini melakukan aksinya melawan pasukan TNI/POLRI di tanah Papua.

Apakah pernyataan ini bersifat diplomatis ataukah benar adanya, tapi faktanya bahwa OPM di hutan masih tetap eksis dalam melakukan aksinya untuk melawan pasukan Indonesia yang hanya menimbukkan korban jiwa yang banyak baik warga sipil dan warga non Papua.

Perang Vietnam melawan pasukan Amerika hendaklah menjadi pelajaran berharga bagi Indonesia, bahwa pasukan Vietnam yang menguasai medan pertempuran membuat Amerika kalah dan harus angkat kaki dari Vietnam demi menghindari korban yang terus berjatuhan dari pasukan Amerika.

Amerika juga mengakui sulitnya mengalahkan pasukan Taliban di Afganistan. Selama dua puluh tahun berperang melawan pasukan Taliban yang lebih menguasai medan tempur, membuat pasukan Amerika kalah dan harus meninggalkan Afganistan.

Pasukan OPM di untungkan dengan menguasai seluruh medan pertempuran dan mampu bertahan pada cuaca yang sangat ektrim pada suhu minus 14 derajat celsius, dan juga di ketinggian 4.000 kaki dari atas permukaan laut.

Sulitnya juga membedakan antara pasukan OPM dan masyarakat sipil yang ada di tempat, dan selalu saja terjadi pelanggaran HAM akibat salah sasaran atau salah tembak dan korbanya adalah masyarakat sipil, itu juga membuat sorotan dunia Internasional pada kasus pelanggaran HAM.

Berberapa petinggi di Republik ini juga sering mengeluarkan pernyataan yang demikian bahwa medan yang begitu sulit dan cuaca ekstrim membuat sehingga, sulit berhadapan atau menuntaskan OPM hingga tuntas hingga ke akar-akarnya.

Baca Juga:  Salibkan Lukas Enembe

Mahfud MD juga mengatakan bahwa biaya yang terbatas menjadi faktor untuk mengerakan pasukan, belanja logistik atau bahan makan bagi pasukan di medan pertempuran, dan berakibat pada kelaparan yang melanda pasukan TNI dan Polri untuk bertahan.

Perang membutuhankan biaya yang sangat banyak, dan situasi perang biasanya paling banyak menghabiskan banyak angggaran. Bisa saja anggaran untuk sektor atau bidang lain di potong/di pangkas untuk membiayai perang dalam rangka membunuh orang.

Jumlah kekuatan atau pasukan OPM di hutan yang melakukan aksinya tidak banyak, dan tidak lebih dari ratusan atau sekitar puluhan saja, di banding pasukan TNI/POLRI yang jumlahnya ribuan dengan alutista yang begitu canggih dan sangat lengkap untuk membasmi musuh.

Berbagai kecurigaan bahwa OPM juga memiliki akses dan mendapatkan bantuan dari luar Negeri berupa makanan, dan bantuan senjata atau juga ada tentara bayaran yang membantu OPM, namun hal itu belum bisa di buktikan.

Iklan Nirmeke
Ad image

Belum lagi ada 24 kasus penjualan senjata dan amunisi yang di lakukan oleh oknum aparat kepada pihak TPNPB yang hanya menambah kekuatan persenjataan mereka, kemudian balik menyerang TNI atau Polri yang berada di tempat tersebut.

Di akui oleh mahfud MD bahwa hampir setiap minggu ada korban dari pihak aparat militer Indonesia yang kena tembak dan kehilangan nyawa mereka, di banding dengan TPNPB yang menjadi korban tembakan oleh aparat TNI dan Polri.

Cuaca yang ektrim juga kadang membuat pesawat sulit untuk mendarat di bandara yang ada, dan ini menyulitlan bagi pendropan logistik bagi pasukan tempur yang ada di lokasi perang, akibatnya persipan logistik berkurang dan menipis.

Baca Juga:  Nasionalisme Indonesia Di Papua Dalam Ancaman Serius

Penerbangan sipil enggan juga memberi pelayanan penerbangan ke daerah konflik akibat dari keamanan dan kenyaman yang terus terganggu, dan ini membuat akses mobilisasi menjadi terganggu dan terhalang oleh cuaca maupun keamanan.

Pasukan OPM lebih banyak mengetahui dan megguasai medan pertempuran. Alam dan hutan, gunung dan lembah adah rumah mereka yang mereka tempati dan tentunya mereka lebih tau kemana mereka harus pergi dan dari arah mana mereka akan kembali.

Cuaca yang ektrim dingin menyengat dan menusuk daging bagaikan jarum yang menusuk hingga menembus tulang adalah obat yang manjur dan mujarab bagi tubuh mereka, sementara kabut tebal yang dingin adalah selimut hangat yang membungkus mereka.

Jika perang terus berlanjut maka Negara harus banyak mengeluarkan uang hanya untuk di bunuh dan membunuh, tak akan ada yang di untungkan atau menguntungkan. Semua kerugian bisa terjadi baik harta benda maupun jiwa.

Solusinya pemerintah harus berbesar hati untuk melakukan perundingan, bersama OPM-TPNPB semua ini demi menghindari korban yang terus berlanjut dan tidak tahu sampai kapan bisa berhenti. Harus ada solusi yang baik salah satunya adalah perundingan dari kedua pihak.

Perundingan akan menghindari jatuhnya banyak korban dari pihak TNI dan POLRI,serta menghindari pemborosan anggaran untuk perang. Negara perlu kedamaian dan masyarakatya perlu ketenangan maka jangan lagi ada perang.

You Might Also Like

Butuh Kepedulian Bersama Untuk Berantas Buta Aksara Di Kampung Kumuluk, Lanny Jaya

Kepala Daerah Harus Orang Asli Papua Bukan Solusi

PMKRI, Uskup Mandagi, dan PSN

Kontak Pertama Orang Hugula dan H. A. Lorentz di Wamena

Mengenang 12 Tahun Kepergian Agus Alua (1960-2011)

TAGGED:Catatan Aktivis PapuaOrganisasi Papua MerdekaPangkodap III Ndugama Derakma Brigjend Egianus KogeyaPencarian Pilot Susi AirTPNPB-OPM

Gabung Channel Whatsapp

Dapatkan berita terbaru dari Nirmeke.com di Whatsapp kamu
Klik disini untuk bergabung
Dengan anda klik untuk gabung ke channel kami , Anda menyetujui Persyaratan Penggunaan kami dan mengakui praktik data dalam Kebijakan Privasi kami. Anda dapat berhenti mengikuti kapan saja.
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
Previous Article Breaking News: Dijaga Ketat Aparat, Pemerintah Bawa Alat Berat Bongkar Lahan di Welesi
Next Article ASN di Jayawijaya Diminta Tidak Terlibat Politik Praktis
Leave a Comment Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Hangat

Mahasiswa Lanny Jaya di Makassar Tolak Pembangunan Pos Militer di Distrik Melagineri
Tanah Papua
17 hours ago
Bupati Yahukimo Hadiri Pelantikan 35 Anggota DPRK Periode 2025–2030
Tanah Papua
17 hours ago
Mahasiswa Papua di Sumatera Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Wamena
Tanah Papua
17 hours ago
Kekurangan Guru dan Dampak Banjir Hambat Pendidikan di Jayawijaya
Pendidikan
3 days ago
Iklan
Ad image

Lihat Topik Berita Lain Dari Nirmeke

Baca juga
Catatan Aktivis Papua

60 Tahun Kejahatan Terhadap Kemanusiaan di Papua Barat (1963-2023)

2 years ago
Catatan Aktivis Papua

Pantaskah OAP Berkontestasi Dalam Pilkada 2024?

12 months ago
Editorial

Mengenal Istilah Lembah Baliem

3 years ago
EditorialHeadline

Pemekaran Sebagai Siasat Pemerintah Indonesia Demi Suksesi Migrasi Pendudukan Tanah dan Manusia Papua

3 years ago
Editorial

Review buku “Orang Hubula: Makna Martabat Kolektif Suku Hubula di Lembah Palim, Papua” Oleh Yulia Sugandi

4 months ago
EditorialHeadline

Populasi Suku Hugula (Wamena) Sudah Mulai Merosot?

3 years ago
Editorial

Esensi Perang Gerilya

2 years ago
Catatan Aktivis PapuaTanah Papua

Peringati Rasisme dan New York Agreement, KNPB Akan Mobilisasi Rakyat Papua Turun Jalan

2 years ago
Editorial

Kekerasan Seksual Jadi Jenis yang Paling Banyak Dialami Korban Sepanjang 2022

2 years ago
Previous Next
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Cyber
  • Iklan
  • Jasa Buat Website
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?