Wamena, nirmeke.com – Pemuda Jayawijaya kritisi fenomena penyakit sosial yang terus merajalela di kota Wamena terutama bebasnya kegiatan judi online, Togel, Minuman Keras (Miras) dan pecandu Lem Aibon yang tidak pernah ditangani serius oleh Pemerintah dan aparat keamanan di kabupaten Jayawijaya.
Yefta Lengka, Pemuda Jayawijaya secara terbuka menyurati Bupati kabupaten Jayawijaya, Kapolres Jayawijaya dan Dandim 1702 Jayawijaya di Wamena untuk melihat dan menangani maraknya aktivitas judi online dan darat, Miras dan pengunaan Lem Aibon.
“Situasi yang dialami oleh masyarakat Jayawijaya tentang penyakit sosial yang kini meresahkan masyarakat kabupaten Jayawijaya dan sekitarnya,” kata Yefta.
Yefta menegaskan bahwa rakyat adalah subjek utama yang perlu dilindungi dari berbagai ancaman termasuk judi online dan darat yang menciptakan ketergantungan. Minuman keras yang menciptakan ketidaknyamanan dan Lem Aibon yang menciptakan ganguan kesehatan mental pada generasi hari ini di Wamena.
“Situasi ini adalah buruk, rusak dan tidak baik-baik saja. Fenomena ini sedang menciptakan sesuatu yang baru dan ingin mematikan kehidupan bagi orang Wamena dan sekitarnya,” tegas Yefta.
Pemuda Jayawijaya juga mempertanyakan kebijakan Bupatit sebagai kepala daerah apakah tidak memiliki tanggung jawab moral atas situasi yang buruk dan meresahkan ini? Ataukah ada unsur kesengajaan dari pemerintah Jayawijaya?
“Apakah juga Kapolres Jayawijaya tidak memiliki jiwa kemanusiaan sehingga aktivitas perjudian di kabupaten Jayawijaya terus berjalan? Kapolres seakan menghiraukan perintah Kapolri untuk memberantas judi online dan darat di seluruh Indonesia?,” tanya Yefta.
Pemuda Jayawijaya juga meminta Dandim 1702 Jayawijaya untuk memperhatikan oknum anggota TNI yang menjual minuman keras kepada masyarakat di depan Kodim 1702 Jayawijaya.
“Tanggal 26 April 2023 pukul 21:00 WIT malam, saya menerima informasi bahwa ada oknum TNI yang menjual minuman keras kepada masyarakat. Ini adalah situasi yang memalukan dan mematikan. Apakah bapak juga akan diam saja tentang ini, termasuk judi online dan darat serta lem Aibon di Jayawijaya?,” tegasnya.
Pemuda Jayawijaya mengingatkan Bupati bahwa Jayawijaya merupakan barometer pembangunan sumber daya manusia bagi Provinsi Papua Pegunungan. Jika penyakit sosial kita berantas, lalu apa yang akan kita harapkan? Lantas generasi kita hidup hancur-hancuran dalam penyakit sosial.
“Sehingga Pemuda Jayawijaya mendesak Bupati Jayawijaya John Richard Banua untuk melakukan koordinasi dengan Pimpinan Forkopimda Jayawijaya untuk menertibkan penyakit sosial judi online dan darat, minuman keras, Lem Aibon di Wamena,” tegasnya.
Bupati juga diminta menekan pihak penegak hukum (kepolisian) agar menindak tegas para agen Judi, Miras, dan Lem Aibon di Wemena. Jayawijaya harus menjadi kabupaten yang bebas dari judi online, miras dan lem aibon.
“Kami juga mendesak Kapolres segera membentuk tim khusus untuk menindak tegas agen judi, miras dan lem aibon di seluruh kabupaten Jayawijaya, termasuk menindak para oknum anggota TNI-Polri yang kedapatan membackup para agen,” ujarnya.
Pemuda Jayawijaya juga meminta Dandim 1702 Jayawijaya untuk membantu Kapolres Jayawijaya berantas penyakit sosial di Wamena, serta menindak tegas para oknum anggota TNI yang terlibat dalam upaya membackup dan menjadi agen judi online dan darat, minuman keras di Wamena.
Anton Wetipo warga kota Wamena juga berharap Pemerintah kabupaten Jayawijaya bisa memberikan rasa aman kepada masyarakat Wamena dari gangguan Kamtibmas terutama dari orang yang mengkonsumsi alkohol.
“Kita tahu sendiri situasi Wamena tidak seperti dulu, sekarang banyak pencurian, jambret, orang mabuk dan aktivitas judi di pinggiran pasar-pasar dan kios ini perlu di tertibkan,” harapnya. (*)